CHAPTER 08

136 19 0
                                    

Maaf kalo ada kata kata yang sedikit toxic.

Di tengah malam sekitar pukul satu malam Nelson mendengar suara menggigil seseorang, ternyata itu Riri, dalam tidurnya Riri merasakan kedinginan dan suara kedinginannya sangat terdengar oleh Nelson.

"E-eee-ee d-ding-in.."

Nelson mendengar jelas suara Riri itu, segera Nelson menaiki anak tangga yang menuju kamar Erpan. Berlahan Nelson membuka pintu kamar Erpan, karna setau Nelson, Erpan mempunyai tiga selimut. Nelson langsung memeriksa lemari Erpan. Dan Nelson menemukan selimut yang cukup untuk badan Riri. Nelson langsung keluar dari kamar Erpan ,menuruni anak tangga dan langsung memakaikan selimut tersebut ke badan Riri.

"Kesian banget lo ri, udah malem malah kedinginan"

Batin Nelson sambil memakaikan selimut ke badan Riri. Saat Nelson sudah memakaikan selimutnya Riri langsung berhenti kedinginan dan seketika Riri kembali tidur. Nelson hanya tersenyum tipis melihat Riri yang sudah tidur kembali. Nelson duduk di dekat sofa yang Riri tiduri, dan tak lama Nelson kembali tidur.

Keesokan paginya, Riri bangun lebih awal. Riri mencoba bangkit dari tidurnya, betapa terkejutnya Riri yang melihat Nelson sedang tidur di bawah sofa yang Riri tiduri.

"Ehh?! Kak Nelson?!"

Riri yang mencoba membangunkan Nelson dari tidurnya.

"Hmmmmm... Ehh.. Riri, kenapa ri?"

Nelson yang mencoba bangkit dari tidurnya dan bertanya mengapa Riri membangunkannya.

"Kak Nelson kenapa tidur di bawah sofa? Riri jadi gak enak sama kak Nelson"

Tanya Riri sambil menyembunyikan pandangannya dari Nelson.

"Ohh.. tadi malem lu kedinginan, gue ngambil selimut dari kamarnya Erpan, terus gue pakaikan ke lu, eh guenya ketiduran disini"

Nelson yang mencoba menjelaskan kejadian yang semalam.

"Serius kak Nelson? Riri jadi malu"

Entah kenapa tiba tiba pipi Riri memerah dan menyembunyikan pandangannya dari Nelson.

"Hahaha.. santai aja ri, oh iya lu bangunin erpan sana" suruh Nelson.

Riri hanya mengangguk dan bergegas menaiki anak tangga yang menuju kamar Erpan. Riri berlahan membuka pintu Erpan dengan sangat pelan, yang biasanya Riri yang dibangunkan oleh Erpan, tapi hari ini Riri yang membangunkan Erpan.

"Kak Erpan bangun kak"

Riri yang berusaha membangunkan Erpan sambil mengguncangkan tubuh Erpan.

"Apasih ri, gue masih ngantuk"

Berlahan Erpan bangkit dari posisi tidurnya. Erpan mengubah posisinya menjadi duduk bersebelahan dengan Riri. Berlahan erpan keluar dari kamarnya menuruni anak tangga, dengan kondisi Erpan yang masih setengah sadar, dia duduk disofa dengan mata yang sedikit terbuka.

"Ih!! Kak Erpan jangan tidur lagi!"

"Huaaaahh.. iya iya"

Erpan menyalakan tv, berharap agar dia bisa menghilangkan rasa kantuknya, dan Riri hanya ikut menontonnya saja. Tidak lama adit bangun karna dia menahan buang air kecil saat tidur. Dia langsung bergegas ke kamar mandi yang berada di bawah tangga. Sedangkan Nelson sedang memainkan ponselnya dan duduk disamping Riri.

"Pagi semua..."

Itulah kata kata Zen setiap dia bangun dari tidurnya, dan seperti biasa temannya hanya membalas dengan anggukan. Niatnya Zen ingin cuci muka di kamar mandi bawah tangga, tapi saat dia membuka pintunya, Zen terkejut karena ada Adit di dalamnya sedang buang air kecil.

"Zen anjing!! Kok dibuka si bangsat!"

"Eh eh! Gue gak tau dit sorry sorry"

Zen kembali menutup pintu kamar mandinya sambil mengusap dadanya, sedangkan Nelson, Erpan, dan Riri sudah tertawa terbahak bahak. Saat Adit sudah selesai dari kamar mandi, Adit menyuruh Zen kekamar mandi dengan kasar atas perilaku Zen tadi.

"Tuh sana masuk gue udahan, lagian lo kalo mau kekamar mandi ketuk dulu kek kan gue malu bangsat!!"

"Ya maap dit, jangan galak galak entar gantengnya hilang"

Gombalan Zen yang berusaha agar Adit tidak marah marah padanya, tetapi Adit tidak memperdulikannya malahan Adit gabung untuk menonton tv bersama Nelson, Erpan, dan Riri.

TBC

Sungguh recehnya mereka berdua:') aku cuman iseng kepikiran aja gitu buat lawakan yang gak lucu ini:v santuy masih chapter 08:v

Accidentally || Erpan1140 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang