CHAPTER 13

112 13 0
                                    

Pria yang terbangun dari tidurnya karna pantulan cahaya matahari. Erpan melihat semua temannya yang masih tertidur. Mulai duduk di sofa dari posisi tidurnya, mencoba menormalkan matanya yang masih sedikit mengantuk. Lalu Erpan berdiri dari duduknya dan berjalan menuju tangga.

Satu demi satu Erpan menaiki anak tangga tersebut, setelah sudah berada di depan pintu kamar, Erpan membuka berlahan pintunya mencoba tidak membuat suara apa pun.
Erpan melihat Riri yang masih tertidur pulas dengan menghadap ke arah jendela kamar.

Erpan membuka hordeng yang berada di depan jendela kamar, cahaya matahari memantulkan ke wajah Riri sampai ia terbangun.

"Hmmmm.. silau..." Gumam Riri sambil menutupi bagian matanya dari pantulan cahaya.

"Bangun ri udah pagi" suruh Erpan pada Riri.

"Iya.." jawab Riri sambil mengucek matanya.

Riri bangun dari posisi duduknya, keluar dari kamar Erpan, menuruni anak tangga satu demi satu.

Riri melihat tiga pria yang sedang duduk di lantai, sepertinya mereka habis terbangun dari tidurnya.

"Eh udah bangun ri?" Tanya Nelson.

"Iya kak" jawab Riri sambil menghampiri Nelson.

Riri duduk disamping Nelson, sambil melihat isi handphone yang di mainkan Nelson.

Nelson sedang membuka sosial media Instagram, Nelson meng-scroll beranda sambil melihat postingan yang ia ikuti.

Riri bosan hanya melihat Nelson yang bermain seperti itu, Riri mengambil remote tv, lalu menghidupkan tv tersebut, Riri membuka channel yang berisi full dengan flim kartun.

"Beres beres rumah Erpan yuk, udah lama gak dibersihin jadi kaya kapal pecah" ajak zen terhadap empat temannya.

"Ayukk" jawab Riri dengan semangat.

Kedua teman lainnya hanya mengangguk untuk menjawab ajakan Zen.

"Oke.. Riri lu bersihin kamar Erpan aja ya" Suruh Zen pada Riri.

"Oke..." Jawab Riri.

Zen mulai mengambil sapu untuk menyapu ruang tamu, Adit mengambil kemoceng untuk membersihkan debu-debu.

Erpan memindahkan barang barang yang berserakan untuk dikembalikan ke tempatnya. Nelson membersihkan bagian dapur yang sedikit berantakan.

-

-

-

-


Riri mulai menaiki tangga yang menuju kamar Erpan. Setelah sudah berada di depan pintu kamar, Riri membuka berlahan pintu kamar, melihat ke sekeliling kamar Erpan, Riri baru menyadari bahwa kamar Erpan sangat berantakan. Guling yang berada di lantai, bantal berserakan, headset yang berada di kasur, seprai kasur yang terlihat acak acakan.

Riri mulai merapihkan seprai kasur yang acak acakan, mengembalikan bantal dan guling ke kasur, menaruh headset pada tempatnya.

Riri juga tidak lupa untuk menyapu bagian lantai kamar Erpan, setelah itu Riri menge-pelnya.

Riri melihat banyak sekali tumpukan baju Erpan di samping lemari yang belum di lipat, Riri menghampiri tumpukan baju tersebut, dan mulai melipat baju tersebut.

Setelahnya Riri melipat semua baju Erpan, Riri membuka lemari baju tersebut. Saat Riri ingin memasukkan baju tersebut ke lemari, Riri melihat sebuah kotak berwarna kuning di pojok dalam lemari. Riri mengambil kotak tersebut lalu duduk di kasur untuk membukanya. Riri membuka kotak tersebut, melihat ada sebuah topi berwarna merah, di bawah topi tersebut terdapat kertas yang diisi dengan tulisan.

Selamat ulang tahun Erpanku..

Semoga kamu di berikan banyak rezeki, di berikan kemudahan dalam kehidupan mu.

Maaf ya aku gak bisa ngasih hadiah ini secara langsung, karena aku masih ada tugas sekolah di luar kota.

Aku sengaja milih hadiah ini, karena ini itu adalah barang yang kamu impikan bukan?

Semoga tugas aku segera selesai ya, biar kita bisa ketemu.

Miss:)

Riri membaca semua tulisan yang terdapat di kertas tersebut. Riri melihat sebuah foto di bawah kertas tersebut, terdapat foto Erpan dengan seorang wanita berambut panjang.

"Dia siapa?" Batin Riri yang bertanya pada wanita yang berfoto bersama Erpan.

Sudah tidak ada isi apa apa lagi di kotak tersebut, Riri mengembalikan topi, foto, dan kertas tersebut kedalam kotak. Riri masih penasaran siapa sosok wanita tersebut.

"Semua itu tampak familiar bagiku" batin Riri yang bertanya tanya pada pikirannya.

"Ahh.. sudahlah" gumam Riri yang berusaha untuk tidak mengingat itu semua.

Riri memasukan kembali kotak berwarna kuning tersebut ke dalam lemari, lalu melanjutkan memasukan baju-baju Erpan ke dalam lemari.

Setelah itu Riri melihat sekeliling kamar Erpan, semuanya sudah tampak rapi dan bersih. Riri yang merasa pekerjaannya sudah selesai, Riri membuka pintu kamar dan mulai menuruni anak tangga.

Riri melihat empat pria yang sedang duduk di sofa sambil meminum air es, mereka terlihat sangat lelah karena membersihkan rumah Erpan.

Riri mendekati keempat pria tersebut, dan ikut duduk di sofa.

"Hahhh capek banget" gumam Adit sambil menyenderkan kepalanya.

Tiba tiba terdengar suara keroncongan perut Adit yang terdengar oleh temannya.

"Hehehe.." Adit memberikan senyuman lebar sambil menggaruk kepalanya.

"Gue laper, pesenin makanan dong" pinta Adit sambil mengusap perutnya.

"Biar gue aja, gue pesenin pizza ya?" Tawar Nelson.

"Boleh tuh" jawab Erpan antusias.

"Riri mau es krim" pinta Riri kembali.

"Ya udah, sekalian pesenin Riri es krim" suruh Erpan pada Nelson.

"Siap..."

Setelah makanan mereka sampai, terdapat dua kotak yang berisi pizza, lima minuman soda, dan satu es krim.

Mereka mulai melahap makanannya, sambil makan, mereka menghidupkan tv. Hari ini mereka sangat bersantai di rumah, tidak memikirkan masalah konten YouTube untuk channel mereka masing masing.

TBC

Gimana gimana? Enjoy terus ya:))

Accidentally || Erpan1140 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang