CHAPTER 02

532 44 2
                                    

Sesampainya di rumah erpan, erpan langsung menggotong wanita tersebut dan membaringkannya di sofa ruang tamunya.

Erpan Terheran-heran mengapa wanita tersebut bisa pingsan di tengah jalan. Sudah tiga menit lamanya Erpan hanya menatap wanita tersebut dengan Terheran-heran, sampai dia sadar mengapa dia terus menatap wanita Tersebut.

Erpan berjalan ke kamarnya berbaring di kasur yang empuk sambil memainkan handphonenya, beberapa menit lamanya Erpan memainkan handphonenya tanpa sadar erpan tertidur pulas.

Setelah satu jam lamanya Erpan tertidur, erpan sadar bahwa dia tertidur tanpa sepengetahuannya. Dengan badan yang belum normal untuk berdiri, erpan teringat pada wanita tersebut. Bergegas erpan menuruni anak tangga dan menghampiri sofa yang ada di ruang tamunya. Betapa terkejutnya erpan melihat sosok wanita tersebut sudah terbangun, yang masih duduk di sofa dengan mengelus-elus kepalanya yang pusing.

Erpan menghampiri wanita tersebut dan duduk disampingnya, wanita tersebut membuka suara "dimana aku? Aku siapa?" Sambil bertanya dan melihat sekeliling.

Erpan bertanya kembali "Lo gak tau siapa diri lo?" Dengan kebingungan erpan bertanya.

"tidak" satu kata yang hanya di keluarkan dari bibirnya tersebut.

"Nama lo siapa?" Erpan kembali bertanya.

Wanita tersebut menoleh ke arah wajah erpan dengan ekspresi bingung sambil memiringkan kepalanya.

"namaku? Memangnya aku punya nama?" Erpan mencoba untuk menahan tawanya, namun tidak bisa, erpan tertawa sekeras-kerasnya, tidak lama erpan bertanya kembali

"Lo sama sekali gak tau nama lo?" Kembali fokus bertanya kepada wanita tersebut.

"Tidak, aku saja tidak tau siapa diriku" dengan santai wanita Tersebut menjawabnya. Erpan berfikir dan mulai fokus melihat wajah wanita Tersebut, wajahnya seperti tidak asing baginya, namun dia tidak tau siapa yang dimaksudnya itu.

"Mau gue kasih nama gak?" Tawar erpan.

Wanita itu kembali menoleh ke wajah Erpan dan menjawab pertanyaan Erpan

"Memberikan nama? Aku mau!!" Dengan semangat wanita tersebut menjawabnya.

Erpan mulai berfikir untuk memberikan wanita itu nama "kalo misalnya Siti? Gak gak terlalu kampungan namanya, kalo putri? Namanya terlalu pasaran, kalo namanya Riri? Kayanya bagus namanya"

Setelah selesai berfikir erpan bertanya kepada wanita tersebut "Kalo namanya Riri mau gak?" Erpan bertanya.

"Riri? Namanya bagus, aku mau pake nama itu!" Jawab wanita itu dengan semangat.

"Baiklah Riri, kenalin nama gue erpan". Erpan mengenalkan dirinya kepada Riri.

"Erpan?" Jawab Riri dengan bingung.

Erpan kembali bingung "iya, emang kenapa Ama nama gue?" Erpan bertanya kembali kepada Riri.

"Ahh.. tidak ada apa apa, namamu hanya familiar di telingaku" Jawab Riri santai.

Erpan agak masih sedikit bingung dengan perkataan yang sebelumnya Riri ucapkan, tapi dia tidak terlalu memperdulikannya.

"Yaudah Riri lu tidur sana dikamar gue, di lantai atas yang kamar pertama" Suruh erpan kepada Riri.

Riri hanya mengangguk kepada Erpan, dan berlahan menaiki anak tangga. Sedangkan erpan sementara tidur di sofa ruang tamu.

TBC

Maafkan akuuu:'( ceritanya ngebosenin yah? Yamaap:v

Accidentally || Erpan1140 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang