14. Malam minggu 2

546 81 8
                                    

Jangan lupa Vote and comment sayangnya Nanta...

"Dari mana lo tau gue  belum makan?" Dera mengambil roti isi yang Nanta bawakan untuknya.

"Dari mata turun ke hati,"

"Goblok dah!" Umpat Dera memukul kepala Nanta. "Gue tanya serius tai!"

"Gue juga serius Markonah!" Nanta mengusap kepala yang baru saja dipukul Dera.

"Beli dimana? Kok gue nggak pernah nemu makanan beginian di jalan?"

"Tadi mungut di tempat sampah, gue kepikiran lo kalo liat sisa makanan tergeletak di jalanan gitu Der. Jadi gue pungut dan gue tumpuk-tumpuk dah..."

"Yang bener Ta?!" Dera bersiap memuntahkan makanannya.

"Bercanda!"

"Mual gue Ta! Udah siap gue muntahin ke muka lo padahal dah."Dera merengut. Namun ia kembali menggigit roti isi pemberian Nanta.

"Gue yang minta mami buat bikin roti isi, buat lo."

Mata Dera melebar. "Yang bener? Lo nggak bilang gue maksa lo kan?"

"Nggak! emangnya kenapa kalo gue bilang kalo lo maksa gue?"

"Ya gue nggak terima lah! Gue nggak minta dibawain roti isi sama lo kan?"

"Minta juga nggak papa. Gue rela buatin subuh-subuh buat lo,"

"Najis."

"Apa susahnya sih bilang makasih. Lo tuh ya, protes terus tap abis juga 2 porsi!"

Dera terkekeh. "Habis enak sih Ta, dan lo bener banget. Gue emang belum makan, gue baru bangun dari tadi. Lo udah makan belom?"

"Belom. Tanggung jawab lo."

"Udah mau tengah sembilan Ta, dan lo belum makan?"

"Emangnya kenapa. Nggak makan malam sekali juga nggak akan mati Der."

"Nggak bisa gitu Ta. Udah deh, yuk beli makan. Gue nggak mau kalo tiba-tiba lo mati polisi grebek ke rumah gue, secara lo pasti bilang ke mami lo kalo lo pergi ke rumah gue." Dera bersiap mengambil jaketnya. "Kan nggak lucu kalo ada pemberitaan, Dera markonah si puteri cantik jelita membiarkan seorang cowok dekil dan kecil kaya cacing kremi kelaparan."

"Bangsat!" Nanta memukul kaki Dera dengan kantong plastik yang berisikan sampah roti isi dan minumannya. "Gue cacing kremi, terus lo apa?! Uler keket?!"

"Susah jadi orang cantik Ta,"

"Najis."

Sedikit jauh dari rumah Dera, Dera mengajak Nanta makan di warung tenda. Dengan memesan ikan bakar, ayam bakar tahu dan tempe. Nggak lupa sambal yang selalu tersedia sebagai pendampingnya.

"Ngapain cuma diliat?" Tanya Dera menyiram sambal ke atas piringnya. "jangan bilang lo kek tuan muda yang ada di drama-drama itu Ta."

"Apaann?"

"Yang nggak pernah makan di warung tenda seperti ini."

"Eh bmbang! Gue kan pernah ajak lo makan di warung tenda juga kali!" Dera mengangguk.

"Oh ya, yang ada give awaynya itu ya?" Dera menurunkan mangkok kecil tempat sambalny give away semacam itu selama Arien makan di tempat itu dah Ta."

Nanta terbungkam. Lalu mengambil selada yang ada di piring dan memasukannya ke mulut Dera paksa. "Lo kalo goblok jangan kegoblokan dah Der. Udah! Gue laper mau makan. Kalo lo masih ngomong terus, yang ada lo ikut gue cocol terus gue telen dah!"

DERA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang