Sayangnya abang Nanta jangan lupa Vomment yakkk!!
Kangen ya? Nih aku kasih foto Nanta buat ngilangin kangennya.
"Ya Allah, bantu Abel ya Allah,""Bantu nyontek maksud lo?" Dera menyeruput es teh yang baru saja ia beli di kantin sekolahnya.
Tidak ada lagi murid kelas tiga di SMA Tri sakti yang membolos di sekolahannya. Semua sibuk belajar untuk menghadapi ujian yang akan berlangsung sebentar lagi. Kegiatan belajar mengajar yang biasanya hanya sampai 8 jam, sekarang ditambah karena pelajaran tambahan usai pelajaran sekolah.
Jam 6 sore, Dera baru sampai ke rumahnya jika ada kegiatan kelas tambahan di sekolahnya. Terkadang, meskipun tidak ada kelas tambahan, Dera dan teman-temannya sering melakukan kerja kelompok yang lebih sering mereka lakukan di tempat Abel.
"Apaan sih Der, Abel kan lagi berdoa. Biar nilai ujiannya bagus gitu." Abel mengerucutkan bibirnya.
"Mending lo suruh Kenta pulang deh Bel,"
"Apa hubungannya sama Kenta, Der?"
"Diakan pinter, pemilik sekolahan lagi. Ya kan dia bisa bantu lo kerjain ujian sekolah lo, lo kan tau sendiri dia pinternya naudzubilah!"
"Tapi kan tetep nggak ada kaitannya sama ujian Abel, Der." Abel memikirkan Kenta yang sudah berangkat ke Jerman beberapa waktu lalu. "Tapi ngomong-ngomong soal Kenta, Abel jadi kangen sama Kenta deh."
"Kemarin-kemarin nggak kangen lo?" Dera mengunyah keripik yang Abel bawa dari rumahnya.
"Ya kangen, Der. Dera nggak liat mata Abel bengkak kek panda begini?" Abel menarik bawah matanya menunjukannya pada Dera jika dirinya baru saja menangisi kerinduannya pada cowok bernama Kenta pradana.
"Apaan dah! jelek banget tau, nanti lompat loh matanya."
"Ih, Dera jahat! Amit-amit deh." Abel medumel. "Ngomong-ngomong Arien kemana ya?"
"Yang jelas lagi belajar Bel. Lo kan tau dia nggak masuk klub kita."
"Kita? Emangnya Abel masuk klub apaan, Der?"
"CSMU"
"Apa sih?"
"Club santuy mendekati ujian."
"Astahgfirulloh Markonah! Jadi lo ketua klubnya?! Pantes aja lo nggak pernah kelihatan batang hidungnya kalo pas ngerjain tugas!" Kedatangan Nanta yang tiba-tiba membuat Dera hampir saja tersedak es batu yang sedang di emutnya. Nanta memukul punggung Dera hingga akhirnya melompatlah es batu sebesar biji salak yang menyumbat kerongkongan Dera.
"Ya Ampun Ta! Bisa nggak sih lo nggak ngagetin gue?! Kalo es batunya nggak keluar gimana?! Mati gue Ta!"
"Lo aja yang serakah! Ngapain es batu lo emut-emut? Lagian kalo es batunya nyangkut di tembolok lo, gue pasti langsung siramin pake air panas!"
KAMU SEDANG MEMBACA
DERA (END)
Teen Fiction"Gue Nanta Mahardika, cowok paling ganteng dan paling eksis di Sma Tri Sakti. Cowok paling rajin, paling soleh, dan suka menabung.Gue punya temen, namanya Dera. Cewek berisik yang gobloknya natural banget. Dan lebih gobloknya, gue nggak bisa buat ng...