TCG I

2.1K 316 22
                                    

Perhatian!

- Ada sedikit perubahan (termasuk beberapa nama pemain)

- DILARANG SPOILER! (buat yg pernah baca di akun lama)

...___...

"Semuanya udah pada kumpul?" tanya Seokjin mulai memperhatikan satu persatu wajah teman-temannya. Mulai dari Taehyung, Jimin, Jungkook, Yoongi, Umji, Yuju, Sinbi, Eunha, dan Sojung. Mereka semua sedang duduk beristirahat di ruang tamu, setelah menempuh beberapa jam perjalanan dengan lima kendaraan berbeda.

Mereka semua adalah mahasiswa yang memutuskan untuk menghabiskan waktu libur semesternya di kediaman Seokjin, tepatnya di tengah hutan. Entah kenapa mereka menyetujui saja ide Seokjin dan Taehyung ini.

Hari sudah menuju malam, dan si Pemilik rumah tua itu harus memastikan bahwa semua temannya sudah berkumpul di tempat.

Ya, rumah besar berlantai dua ini terlihat sudah tua dan jarang dihuni. Ia berada di tengah hutan, jauh dari keramaian kota. Hanya sekitar seminggu-bahkan bisa sampai sebulan-sekali rumah ini dikunjungi, itu pun hanya untuk membersihkan dan melihat kondisinya saja. Dan yang melakukan hal itu tak lain adalah seorang wanita paruh baya yang sudah lama bekerja untuk Alm. Nenek Seokjin.

Seokjin kembali menghitung teman-temannya, dan kenapa ia kecolongan satu orang? Seharusnya, semuanya ada sepuluh orang--tidak termasuk dirinya. Dan kembali ia mengabsen teman-temannya secara teliti sambil berdiri.

Oh! Ia mengingat seseorang. "Mana Yerin?" tanyanya kepada yang lain.

Namun, sebelum satu di antara mereka menjawabnya, suara familiar dari ujung ruangan terdengar sampai ke telinga Seokjin yang membuatnya menoleh ke sumber suara.

"Rumah lo luas banget, ya, Jin."

Di ujung ruang tesebut, terlihat orang yang dicari Seokjin tengah berdiri menghadap keluar lewat salah satu jendela di sana, serius memperhatikan halaman rumah tersebut. Gadis itu adalah Yerin.

Seokjin menghela napasnya lega, ia takut jika Yerin tersesat karena perempuan itu mengendarai mobilnya sendirian. Rumah perempuan itu terletak di arah yang berlawanan dengan yang lain.

Seokjin duduk di atas sofa, di samping Taehyung. "Ini bukan rumah gue. Ini rumah almarhumah Nenek." Ia memperhatikan jam dinding di sebelah kirinya, ternyata sudah jam lima sore.

Yerin mengangguk, mendekatkan wajahnya ke jendela, ingin lebih jelas lagi memperhatikan halaman luas itu. "Tapi, nyeremin. Gue jadi merinding gini."

"Payah," gumam seseorang yang berada di samping Seokjin, yaitu Taehyung yang sedari tadi tenang bermain game online di ponselnya.

Yerin yang masih bisa mendengar apa yang Taehyung gumamkan, berdecak kesal dan menatap tajam lelaki tersebut. "Jangan mulai, wahai tuan Taehyung terhormat!"

Pergerakan jempol Taehyung terhenti. Ia menurunkan ponsel dari hadapannya supaya bisa menatap balik Yerin. Sebelah alisnya terangkat. "Emang tadi gue ngatain lo?" Ia tersenyum menang melihat raut wajah Yerin yang semakin mengeruh.

"Lo--"

"Jangan GR!" Taehyung mengangkat ponselnya dengan sebelah tangannya. "Gue lagi ngomongin game ini. Kok lo kesindir? Ngerasa payah?"

Ada beberapa orang yang berusaha menahan tawanya, dan ada juga yang merasa jengah dengan tingkah Taehyung yang gemar menyudutkan Yerin. Mereka tidak bisa melewatkan hal tersebut, pun di kampus.

Taehyung tersenyum miring, merasa kembali berhasil telah mempermainkan emosi gadis berponi tersebut dilihat dari tatapan yang lebih menusuk dari sebelumnya. Taehyung mengedipkan sebelah matanya pada Yerin untuk mengakhiri perkelahian, dan melanjutkan bermain game.

The Card Game ↬ taerin ft. bangchin | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang