The Card Game ↬ taerin ft. bangchin | END

TCG XXV

'Kekuatan alam bawah sadar itu menakutkan'

-TOA-

__________

"Harusnya, lo tanya dulu ke mereka ke mana arah Jungkook tadi pergi."

Sedari tadi Namjoon hanya berdeham singkat merespon perkataan Hoseok. Temannya ini setingkat dengan Eunha, nyerocos sana sini membuat panas telinga si pendengar.

Sudah satu jam lamanya mereka berjalan di atas dedaunan kering yang berserakan, dan mereka belum menemukan Jungkook. Bahkan, petunjuk keberadaan pria itu pun tidak ada sama sekali. Namjoon sempat mengira bahwa mereka tidak akan berhasil menemukan Jungkook.

Cahaya dari lampu senter yang mereka pegang masing-masing terus bergerak liar. Terkadang, mereka dikagetkan oleh suara gesekan yang entah dari mana asalnya, yang berhenti kala mereka mencari sumber suara itu.

Namjoon mendengus kesal karena sudah dua kali ini mereka melewati tanda X pada salah satu pohon besar. Ia berbalik dan melihat Hoseok yang tengah gelisah.

"Kenapa lo?"

Hoseok mengusap tengkuknya. "Baru kali ini gue masuk ke hutan yang sunyinya minta ampun," ungkapnya dengan kaki yang melangkah lebar melewati akar besar yang memanjang. Ia berjalan melewati Namjoon.

"Kita udah lewatin tanda ini dua kali, ya?" tanyanya ketika sudah berada tepat di depan pohon tersebut.

"Mungkin ini bikinan orang-orang yang tersesat di sini?" tanya Namjoon menyimpulkan.

Hoseok menyentuh permukaan kasar bertanda X tersebut. "Bisa jadi," gumamnya pelan. "Tapi, ada satu kemungkinan lagi kenapa tanda ini dibuat."

"Satu lagi? Apa?"

"Sebagai peringatan," jawabnya dengan cahaya senter yang masih mengarah ke tanda X itu. "Semacam  ... area terlarang?" lanjutnya terdengar ragu.

Namjoon mengerutkan dahinya tengah berpikir. Tak lama ia mengangguk membenarkan pemikiran Hoseok. Namun, ketika ia ingin mengungkapkan sesuatu, suara samar dari belakang pohon itu mengagetkan mereka.

Dan Hening. Suasana selalu mendadak jadi hening ketika mereka berhenti bercakap untuk mendengar lebih tajam hal-hal yang mengganggu perjalanan mereka.

Keduanya mengarahkan senter masing-masing ke belakang pohon. Namun, entah kenapa, cahaya yang mereka arahkan itu tidak berujung, seperti hanya diisi oleh udara dan kegelapan. Tidak lebih.

"Joon?" Hoseok berbalik ke belakang, dan mendapati Namjoon yang diam berdiri tegak.

"Seok." Namjoon menatap Hoseok dengan raut ketakutan. "Badan gue ... badan gue kenapa gak bisa digerakin?"

Awalnya Hoseok menatapnya aneh. Namun, kedua matanya membulat terkejut kala ia melihat kuku-kuku panjang mulai muncul dari belakang kepala Namjoon dan bergerak meraba wajahnya.

"Seok, ke-kenapa?" Namjoon tidak bisa melihat apa yang Hoseok lihat. Namun, ia bisa merasakan hawa dingin yang mulai menjalar ke permukaan wajahnya.

Hoseok mundur tidak teratur dengan senter yang masih menyorot ke arah kuku panjang itu. Dan ia melihat sosok hitam bermata merah di belakang Namjoon yang perlahan menyeringai kepadanya.

Punggungnya menabrak pohon besar bertanda X, membuatnya bergeser ke samping agar bisa menjauh dari sosok itu. Ia cepat-cepat memundurkan langkahnya, tapi--

"HOSEOK! BERENTI!!!"

Srek!

"AAAARGH!!"