DILARANG SPOILER!
...___...
"Rin?"
Suara bisikan itu terus saja menggangu tidur Yerin.
"Rin."
"...."
"Yeriiiin."
"Kenapa, Um?" Akhirnya Yerin duduk terbangun karena guncangan pada bahu kanannya. "Gue ngantuk berat," racaunya tidak jelas dengan mata yang masih menyipit menahan kantuk. Dilihatnya Umji yang sudah berdiri tepat di sebelah ranjangnya.
"Anter gue ke toilet, please!" pinta Umji masih dengan berbisik.
"No!" tolak Yerin tegas. Ia kembali menarik selimut, namun pergerakannya ditahan oleh Umji.
"Please, Rin!"
Umji memang selalu seperti ini kepada teman-temannya. Di rumah yang mereka sewa yang berdekatan dengan kampus mereka pun, Umji selalu meminta antar ke kamar mandi hampir setiap malam.
Dan sayangnya, korbannya sekarang adalah Yerin. Di rumah Seokjin ini mereka disatukan dalam satu kamar, dengan dua kasur ukuran single di dalamnya yang dipisahkan dengan satu meja kecil di setiap ranjangnya. Artinya, mereka terpisah dengan dua meja kecil.
Yerin menatap malas pergelangan tangannya yang Umji tahan. "Gak bisa ditahan emang? Tangan lo dingin, lagi."
Umji hanya mengangguk, memperlihatkan wajahnya yang setengah pucat akibat menahan sakit perut.
Dengan setengah sadar, Yerin melirik sebentar jam digital yang berada di atas meja dekat kasur Umji, terdapat bantal dan guling kasurnya, dan ia merasa sedikit kesal karena jam itu menunjukkan pukul 00:15.
Dengan langkah sempoyongan, ia berjalan mengikuti Umji yang sudah berjalan mendahuluinya, dan Yerin tidak menyadari sesuatu.
* * *
Pagi ini, tempat tinggal Seokjin sudah terlihat ramai karena kedatangan anggota baru. Mereka adalah Hoseok, Namjoon dan saudaranya. Setelah menempuh jalanan yang cukup padat, mereka akhirnya tiba dengan selamat pada pukul 06:25 pagi.
"Waaaaahhh akhirnya ... kalian nyampe juga," sambut Seokjin disusul Yoongi, Jimin, Sinbi, dan Sojung di belakangnya.
"Jalanan tetep aja macet padahal udah malem," keluh Hoseok.
"Masa di hutan macet," canda Jimin sehingga membuat sebagian dari mereka terkekeh.
Hoseok menjitak kepala Jimin. "Maksudnya sebelum masuk area ini, Cimin?"
Jimin mengelus bekas jitakan Hoseok, memutar kedua bola matanya. "Iya iyaa."
Tempat tinggal nenek Seokjin memang berada di tengah-tengah pepohonan yang menjulang tinggi. Namun, hutan ini bukan semacam hutan campuran yang di dalamnya terdapat beraneka ragam pepohonan besar, yang bisa membuat seseorang tidak ingin masuk ke dalam hutan tersebut karena sesaknya oleh pepohonan yang besar.
Rumah itu berada di tengah hutan pinus. Ya, salah satu hutan murni atau biasa disebut hutan sejenis. Tapi, bukan berarti hanya pohon pinus saja yang ada di hutan tersebut, melainkan beberapa pohon yang besar, yang sudah tua pun ada di sana, salah satunya yang tepat berada di depan halaman rumah tersebut. Namun, hanya beberapa saja. Sedikit memang, tapi sangat besar dan terlihat sudah tua.
Namjoon terkekeh melihat wajah kesal Jimin akibat perbuatan Hoseok. Ia menatap satu-persatu adik tingkatnya. "Kita di sini cuman bentar," ungkapnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/202111428-288-k493254.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Card Game ↬ taerin ft. bangchin | END
Fiksi Penggemar[HORROR STORY] Taehyung mempunyai satu rahasia, yang berhubungan dengan permainan pemanggil arwah. Dan teman-temannya--khususnya Yerin, menjadi korban dari permainan tersebut. _____ ✨ fanart by: @GfriendFanart on twitter