Namjoon jatuh tersungkur ke lantai dari posisinya yang berdiri begitu Jimin memukulnya tepat di wajahnya. Masih dengan amarah yang belum reda sejak hilangnya Seokjin, Namjoon bangkit dari posisinya dan berusaha balas memukul Jimin.
Belum sempat ia membalas, Hoseok sudah mencekalnya lebih dulu. Mendorong tubuh Namjoon hingga membentur dinding dengan kuat.
Jimin bernapas tersenggal-senggal dengan Yoongi yang menahan bahu kanannya agar tidak kembali memukul Namjoon. Sementara itu, di sudut ruangan, Sohyun memegang erat lengan Jungkook dan bersembunyi sembari memejamkan erat kedua matanya.
"Aku tidak tahu apa yang terjadi diantara kalian, tapi aku akan turun tangan jika kalian sudah saling menyakiti seperti ini" ucap Hoseok masih dalam posisinya mengunci tubuh Namjoon.
Namjoon menggeram menahan sakit saat merasakan Hoseok yang terus mendorongnya merapat ke dinding. Lengan Beta itu dengan kuatnya mendesak tengkuk Namjoon seperti hendak mematahkannya. Dada Namjoon benar-benar sesak dan terhimpit.
"Lebih baik sekarang kita mencari tahu kemana Taehyung membawa Seokjin" ujar Yoongi memberikan saran dengan suara yang pelan.
Hoseok mengangguk setuju. "Ponsel Seokjin terakhir terdeteksi aktif ada di pinggir kota, kurasa Taehyung sengaja membawa Seokjin menjauh dari kita"
Semuanya hening, mulai berpikir apa yang harus dilakukan.
Jungkook berjengit saat merasakan notifikasi di ponselnya. Begitu melihatnya ia terbelalak terkejut. "Ponsel Taehyung aktif!"
Jimin dan Yoongi langsung menoleh pada Jungkook di sudut ruangan. Begitu pula dengan Namjoon yang berusaha memberontak tetapi ditahan sekuat tenaga oleh Hoseok.
Hoseok tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Begitu ia datang bersama Sohyun ke rumah Jimin, perasaannya sudah tidak enak karena mendengar suara mirip teriakan marah dari dalam dan hal pertama yang ia lihat adalah Jimin yang menghajar wajah Namjoon. Namun, naluri Hoseok mengatakan jika Namjoon yang bersalah di sini.
"Aku tidak tahu ini dimana, lokasinya ada di tengah hutan" ucap Jungkook bingung.
Namjoon terdiam mendengarkan pembicaraan yang lain. Entah kenapa saat mendengar lokasi tengah hutan ada suatu ingatan yang memaksa untuk keluar. Namjoon seperti pernah ingat tempat di tengah hutan.
"Ada pondok di sana" tunjuk Yoongi pada ponsel Jungkook.
Namjoon tersentak. Ia ingat sesuatu.
Memanfaatkan sedikit kelengahan Hoseok, Namjoon langsung memberontak dengan tenaga besar hingga posisi Hoseok mengunci tubuhnya terlepas. Tanpa berpikir dua kali, Namjoon langsung berlari dengan cepat menuju mobilnya.
Hal itu sontak membuat yang lain ikut berlari keluar untuk mencegah Namjoon pergi. Namun mereka kurang cepat. Namjoon sudah masuk ke dalam dan Mobil Namjoon sudah melaju pergi.
Jimin menggeram marah. Ia menjambak rambutnya sendiri dengan frustasi.
"Kita kejar dia, aku lihat dia menyalakan gps, kita bisa melacak posisi Namjoon" ujar Hoseok.
Yang lain mengangguk menyetujui.
"Kau tinggal di rumah" ujar Jimin pada Yoongi.
"Apa?" seru Yoongi tidak terima pada perintah Alphanya.
Jimin menggeleng tegas. "Eunji lebih membutuhkanmu, tolong"
Mendengar nama bayi perempuannya membuat hati Yoongi luluh seketika. Dengan berat hati ia mengangguk untuk tetap tinggal. Yoongi memejamkan matanya saat Jimin mencium keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Burn The Soul [NamJin]
ФэнтезиSeokjin is a lucky person. Money, Smart Brain, and Position. He has everything that people want. • But Namjoon has more than that. He has everything that Seokjin needs. why its you? why should you? why i can't leave you? -2015, i need u Namjin Fanfi...