track 28 : separate

4.4K 647 379
                                    

Pagi ini di kawasan rumah Jungkook tengah mendung. Hawanya tidak mendukung untuk melakukan apapun aktivitas di luar rumah. Maka dari itu, Jungkook hanya duduk menonton film di layar besar televisi di rumah miliknya dan Taehyung bersama Seokjin yang bergelung di sofa.

Sudah beberapa hari ini sejak kepulangan Seokjin dari rumah sakit, Seokjin mulai tinggal bersama Taehyung dan Jungkook.

Seokjin bilang jika ia dan Namjoon bertengkar jadi mereka butuh waktu sendiri untuk introspeksi diri. Seokjin ingin menata ulang semuanya sebelum kembali bersama Namjoon.

Anehnya Namjoon juga tidak melawan keinginan Seokjin. Sepupunya itu mengizinkan Seokjin untuk tinggal bersama Jungkook dan setiap harinya mengirim makanan untuk Seokjin ke rumah Jungkook.

Seokjin bilang jika Namjoon juga membekalinya kartu kredit dan uang tunai. Jadi Jungkook pikir mereka tidak dalam keributan yang besar.

Meski tetap saja menurut Jungkook, cara penyelesaian masalah yang mereka berdua lakukan itu kurang tepat.

"Melamunkan apa?" tanya Seokjin melirik pada Jungkook. "Kau akan ketinggalan adegan terbaik film ini kalau terus melamun"

Jungkook mengerucutkan bibir mendengar ucapan Seokjin. "Aku sedang memikirkan Namjoon"

Seokjin berdecih pelan. "Aku saja tidak memikirkannya sejak kami berpisah, kenapa malah kau yang memikirkannya"

"Dia Alphamu, ayah dari janinmu dan kau bisa-bisanya tidak memikirkannya?" tanya Jungkook tidak percaya.

"Dia saja tidak memikirkan kami"

Jungkook menatap iba pada Seokjin. Ia baru mengenal Seokjin sekitar satu tahun yang lalu tetapi entah kenapa pertemanan mereka terasa sangat kuat. Jungkook selalu bisa merasakan kesedihan yang Seokjin rasakan.

"Aku tidak bermaksud ikut campur dalam urusan rumah tangga kalian" ucap Jungkook lirih.

"Huh?"

"Tapi menurutku cara kalian menyelesaikan masalah dengan berpisah seperti ini bukanlah cara yang tepat" jelas Jungkook. "Kalian harusnya mencoba untuk bicara berdua dan menyelesaikannya"

Seokjin tertawa hambar mendengar opini Jungkook. Ada rasa perih saat mendengar kalimat itu memasuki telinganya.

"Kami sudah melakukannya dan sepupumu itu sulit untuk diberitahu" jawab Seokjin datar. "Jadi kami harus menyelesaikan masalah dengan cara berpisah"

Atmosfir sekitar mereka terasa lebih dingin dari sebelumnya. Jungkook belum menanggapi dan Seokjin kembali fokus pada layar televisi. Dalam rumah besar itu hanya terdengar suara percakapan dari film yang mereka tonton.

Jungkook memilin selimut yang ia pakai. Ada perasaan kesal di sana mendengar jawaban Seokjin barusan.

"Kalian terlalu egois"

Seokjin menghela napas. "Bukan aku tapi Namjoon"

"Kau Omeganya, kalian terikat secara batin. Kau harusnya bisa meluluhkan hati Namjoon" ucap Jungkook.

Seokjin berkelit merasakan pinggulnya terasa nyeri. Sejak tinggal di rumah Taehyung, ia harus mengatasi nyeri tubuhnya sendiri. Tidak ada Namjoon yang akan memijatnya.

"Aku sudah melakukan semua cara dan kami tidak menemukan titik temu-"

"Jangan bicara seolah kalian akan bercerai!" desis Jungkook marah.

Seokjin menatap bingung pada Jungkook yang tampak sangat kesal padanya. "Kook?"

"Kalian membuat janin itu dengan senang hati. Jadi kalian harus bertanggung jawab atas anak itu. Kalian pikir dengan masalah kecil lalu kalian akan berpisah begitu saja?"

Burn The Soul [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang