track 6 : journey

6.7K 823 66
                                    

M🚫
contain mature contents

Suasana pagi itu tampak mendukung untuk acara besar hari ini. Matahari berada di atas tetapi tidak menimbulkan rasa panas yang mengganggu. Suhu udara juga cukup bersahabat. 

Area tempat terbuka dengan panorama indah itu sudah tertata rapi ratusan kursi dengan pita biru dan kain putih berjejeran. Banyak orang sudah duduk memenuhi tatanan kursi tersebut. Semua yang hadir nampak diam menyaksikan prosesi sakral yang tengah terjadi di sana.

Tangan Namjoon terulur untuk menggandeng tangan pasangannya di pernikahannya pagi ini. Setelah saling tersenyum dan mendapat pesan dari ayah pasangannya, Namjoon menuntun sosok yang sudah lama menjadi idamannya itu menuju altar. Namjoon merasa gugup sekali dan jantungnya berdebar sangat kencang.

Ia melihat pasangannya yang juga nampak gugup hingga wajah indahnya terlihat agak pucat. Dapat Namjoon rasakan tangan pasangannya sangat dingin. Namjoon sedikit menoleh dan tersenyum untuk menenangkan sosok itu.

Keduanya berdiri berdampingan menghadap seorang Beta pria yang akan memberkati pernikahan mereka. Pria itu turut tersenyum bahagia pada Namjoon dan sosok di sebelahnya.

Angin semilir menyejukkan menjadi pengiring dari upacara ini. Bersamaan dengan udara yang terasa segar, hidung Namjoon juga menangkap aroma manis memabukkan yang menjadi candunya. Ia melirik ada pasangannya yang memiliki aroma itu.

Sebentar lagi, sosok manis itu akan menjadi miliknya Membayangkannya saja sudah membuat Alpha Namjoon melonjak-lonjak gembira.

“Kim Namjoon, apakah anda bersedia?”

Namjoon mengangguk kemudian menjawab tanpa nada keraguan sedikitpun. “Saya bersedia”

Beta itu menatap pada pasangan Namjoon dan mulai membacakan janji yang akan mengikat keduanya. Namjoon merasakan tangan Omega dengan paras indah itu bergerak kecil karena gemetar dan semakin terasa dingin dalam genggaman tangan besar Namjoon.

“Kim Seokjin, apakah anda bersedia?”

“Saya bersedia”

Riuh suara bahagia terdengar dari deretan bangku hadirin yang menyaksikan upacara sakral itu setelah keduanya mengucapkan janji pernikahan.

Namjoon membimbing Seokjin untuk berhadapan dengannya. Perlahan, ia mengikis jarak diantara mereka. Lengan kokohnya terulur melingkari pinggang ramping Omega yang telah resmi menjadi miliknya itu. Ditatapnya wajah cantik yang selalu muncul dalam bayang-bayang Namjoon.

Mata coklat bening dengan bulu mata yang cukup tebal. Pipi putih berisi yang dimilikinya sejak kecil. Membuat Namjoon ingin menangkup atau mencubitinya. Kemudian pandangan Namjoon teralih pada bibir merah yang nampak gemuk berisi itu. Menggiurkan, terlebih saat ini kedua belah bibir itu sedikit terbuka seolah mengundang Namjoon untuk segera bertindak.

Setelah dirasakannya tangan Seokjin yang bergerak meremas erat lengan atas miliknya, Namjoon merubah posisi lengannya. Satu lengannya beralih untuk meraih tengkuk Seokjin. Ditatap sebentar wajah cantik pasangannya. Mencoba menyadarkan diri bahwa ini bukanlah mimpi.

Kepala Namjoon bergerak. Kemudian ia mempertemukan bibir keduanya.



Namjoon tersenyum menanggapi berbagai ucapan selamat dan doa untuk dirinya dan Seokjin. Para investor maupun kolega dari perusahannya dan perusahaan keluarga Seokjin memadati ballroom yang tengah digunakan untuk acara resepsi pernikahan keduanya. Awalnya cukup sulit untuk membujuk Seokjin agar mau mengikuti acara ini. Mengingat Seokjin yang masih berada dalam tahap pemulihan psikisnya.

Burn The Soul [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang