track 21 : seesaw

4.2K 690 195
                                    

Jungkook mengusap tengkuknya yang berkeringat karena terus berjalan mondar-mandir di dalam rumah. Sudah tengah malam dan Taehyung belum pulang.

Sekalipun Jungkook sudah tidur saat Taehyung pulang setiap harinya tetapi Jungkook hafal betul jika Taehyung tidak akan pulang hingga semalam ini. Jika ada urusan yang membuatnya tidak bisa pulang, maka Taehyung akan mengabarinya dan meminta maaf banyak sekali.

Jam sudah hampir menunjukkan angka 1. Sudah lewat tengah malam. Parahnya lagi, ponsel Taehyung tidak bisa dihubungi sejak tadi.

Jungkook khawatir terjadi sesuatu yang tidak-tidak pada Alphanya. Rasanya ia ingin berlari keluar dan mencari Taehyung.

Langkah Jungkook terhenti saat mendengar bell rumah terdengar. Tanpa berpikir dua kali, Jungkook sontak berlari membuka pintu.

Rasanya ia ingin mengomeli Taehyung habis-habisan karena membuatnya cemas berlebih seperti ini.

"Taehyung astaga ak-" ucapan Jungkook terhenti saat melihat siapa yang datang.

Itu bukan Alphanya. Pria yang sangat Jungkook kenal. Masih mengenakan setelan kerjanya tetapi rambutnya sudah berantakan. Wajahnya seperti orang yang sedang depresi.

"Namjoon?" ucap Jungkook lirih karena masih terkejut melihat penampilan sepupunya yang seperti gelandangan.

"Apa Seokjin di sini?" tanya Namjoon dengan suara berat dan napas terengah.

Jungkook menggeleng pelan dan setelahnya tubuhnya tersentak saat mendengar geraman penuh amarah keluar dari mulut Namjoon.

Namjoon tidak memedulikan Jungkook lagi. Prioritasnya sekarang adalah menemukan Seokjinnya. Namjoon berbalik meninggalkan rumah Taehyung dan Jungkook.

"Namjoon!" teriak Jungkook memanggil. "Taehyung juga belum pulang!"

Langkah Namjoon terhenti seketika. Ia kemudian berbalik menatap Jungkook dari kejauhan.

"Mungkin Seokjin sedang pergi bersama Taehyung"

Jungkook berusaha memberikan asumsi yang masuk akal agar kemarahan sepupunya itu sedikit mereda. Namun reaksi Namjoon justru diluar dugaan. Pria itu menendang salah satu pot di halaman hingga terlempar dan pecah dengan suara yang nyaring.

Namjoon memekik marah. Mengusak kasar rambutnya sendiri. Kemana Omega cantiknya pergi. Padahal tadi Namjoon mencoba untuk pergi secepat mungkin. Hanya setengah jam tetapi saat kembali ke pusat perbelanjaan Seokjinnya sudah tidak ada dan ponselnya tak bisa dihubungi.

Jungkook melangkah cepat menghampiri Namjoon. Aura penuh amarah Namjoon menguar sangat kuat hingga membuat Omega dalam diri Jungkook menggeram ketakutan.

Melihat dari bagaimana reaksi Namjoon. Satu hal terlintas dalam benak Jungkook.

"Apa Seokjin hamil?"

Seokjin membuka matanya perlahan. Rasa pusing langsung membuat kepalanya terasa berat dan berputar. Tubuh Seokjin sangat sakit dan pegal. Terutama bagian perut dan pinggulnya.

Sore tadi Taehyung benar-benar menyeretnya dengan tanpa perasaan hingga keluar dari pusat perbelanjaan. Taehyung membanting tubuh Seokjin agar masuk ke dalam mobil. Seokjin ingat bagaimana ia berusaha melawan. Namun, Taehyung langsung menarik Seokjin dan memukul tengkuknya hingga Seokjin tidak sadarkan diri.

Seokjin tidak peduli dengan tubuhnya. Yang menghantui pikirannya adalah apakah bayinya kesakitan di dalam sana.

Perlahan Seokjin menggerakkan tangannya.
Seokjin meringis menahan rasa ngilu dan pegal di pundak yang menjalar hingga lengannya. Namun, Seokjin tidak berhenti, ia terus berusaha menggerakan tangannya dan kemudian meletakkannya tepat di atas perutnya.

Burn The Soul [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang