track : twenty five

5.3K 689 43
                                    

Jimin menghela napas panjang begitu rapat yang dihadirinya bersama dengan Namjoon dan Taehyung akhirnya selesai. Butuh banyak sekali persiapan dan tentunya rentetan rapat untuk memantau perkembangan dari mega proyek mereka. Sebenarnya Jimin merasa lelah dengan rapat ini mengingat dengan bergabungnya ia dalam kontrak ini bersama Namjoon dan Taehyung berarti Jimin harus bekerja lebih keras lagi.

Setelah Jimin pikir lagi itu tidak masalah. Ia memang perlu bekerja keras untuk Yoongi dan tentu saja bayi mereka. Membahas soal bayi, Jimin agaknya merasa khawatir berlebih belakangan ini. Mengingat kandungan Omeganya yang sudah semakin tua dan mendekati hari perkiraan lahir.

Jimin tidak punya niat untuk punya bayi sebelum menikahi Yoongi. Tidak sama sekali. Namun, apa boleh buat. Lagipula Jimin senang-senang saja dan tentu saja akan menerima bayi itu. Bayi itu tetap anaknya.

"Kurasa ini hari bahagia" ucap Taehyung memerhatikan kalender duduk di meja kerja Namjoon.

Jimin dan Namjoon sontak menoleh mendengar celetukan teman mereka. Keduanya memandang Taehyung dengan tatapan bertanya-tanya.

"Selamat bertambah usia, Park Jimin" ucap Taehyung memberi jawaban.

Namjoon tertawa pelan. "Ya, selamat ulang tahun buatmu"

Demi apapun itu, Jimin bahkan lupa jika hari ini hari ulang tahunnya. Pagi tadi ia bangun kesiangan karena semalaman memeriksa data dari sekretarisnya. Ditambah Yoongi yang marah besar padanya karena bangun siang padahal ada rapat penting.

"Wah, kalian masih ingat rupanya. Terimakasih" ucap Jimin tiba-tiba merasa sungkan.

Jimin tersenyum miris. Taehyung adalah orang pertama yang mengucapkan selamat padanya dan Namjoon yang kedua. Bahkan Yoongi tidak mengucapkan apapun padanya. Begitupula dengan kedua orang tuanya.

Tiba-tiba ponsel Jimin bergetar, dikeluarkannya benda kotak dengan warna hitam metalik itu dari sakunya dan layar ponselnya menampilkan nama Hoseok di sana.

"Selamat ulang tahun, temanku Park Jimin. Tolong terus bahagia dan tetap sehat!"

Yang lain ikut terkekeh mendengar suara keras Hoseok yang memberi Jimin selamat.

"Terimakasih kau mengingat ulang tahunku, Seok"

"Wah apa-apaan itu, kita ini teman dari kecil, mana mungkin aku lupa"

Ya itu benar. Mereka sudah berteman bahkan sejak sebelum masuk sekolah. Mana mungkin lupa. Namun, Yoongi juga teman Jimin sejak kecil, tetapi mengapa Omega itu seolah lupa pada hari penting pasangannya sendiri.

"Mari kita makan besar berempat saat ada waktu" ajak Jimin.

"Ide bagus, Jim! Mari meluangkan waktu sejenak"

"Kurasa setelah hari ini saja" usul Taehyung. "Hari ini biar jadi hari bahagia Jimin dengan Yoongi. Kita bisa besoknya saja"

Namjoon mengangguk menyetujui usulan Taehyung.

"Baik, aku ikut kalian saja. Kabari aku kapan kepastiannya!"

Kemudian panggilan suara itu tertutup. Jimin tahu Hoseok pasti juga sedang sibuk di sana. Namun, Beta teman sedari kecilnya itu bahkan masih mengingat ulang tahunnya.

"Kau tidak pulang awal, Jim?" tanya Namjoon.

Jimin menggeleng pelan. Untuk apa dia pulang awal jika Yoongi saja tidak ingat hari ini ada momen apa. Itu justru akan menambah kecanggungan Jimin.

"Mari minum-minum sedikit di sini!" ajak Jimin yang membuat kedua temannya terkejut.

"Kau sehat?" tanya Taehyung bingung.

Burn The Soul [NamJin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang