Tidak terasa, tiga bulan telah terlewati. Perut Salsa semakin membesar karena telah memasuki bulan ke sembilan. Tinggal menghitung hari, mereka yang ada di dalam kandungannya akan melihat dunia. Dari sikapnya akhir-akhir ini, bisa dilihat bahwa Juna sudah sangat tidak sabar menunggu hari kelahiran. Salsa begitu dimanja oleh suaminya akhir-akhir ini.
Jangan lupakan mantan kekasih suaminya dan teror misterius itu. Clara, perempuan itu masih saja mengusik rumah tangganya, namun secara diam-diam, Salsa juga melakukan beberapa perlawanan pada perempuan tak tau malu itu. Seperti kemarin, saat Salsa ke supermarket, dia tak sengaja berpapasan dengan perempuan itu.
"Dunia sempit banget sih, sampai bisa-bisanya gue ketemu lo di sini?" Ucap Clara saat bertemu Salsa di deretan rak mi instan.
"Hebat banget bisa tau dunia itu sempit. Otak lo kali yang sempit." Salsa berucap tanpa memandang perempuan itu.
"Lo itu gak bisa dialusin ya? Gue ngomong baik-baik malah ditanggepin kayak gitu." Clara terpancing emosi terlebih dahulu. Salsa mah santuy.
"Bacot." Salsa memutuskan untuk berjalan menuju rak lain dan membeli sesuatu yang lain.
Tak disangka, Clara terus mengikutinya. "Lo tau nggak,-" belum sempat Clara menuntaskan perkataannya, Salsa sudah keburu memotongnya.
"Gak."
"Gue belum ngomong, sinting!" Lagi-lagi Salsa berhasil menyulut emosi Clara.
"MAU LO ITU APA SIH? UDAH DEH GAK USAH USIK KEHIDUPAN GUE! DAN YA, JAUHI JUNA, DIA SUAMI GUE KALAU LO LUPA. LO GAK MALU APA? LO ITU HAMPIR SETIAP HARI KE KANTOR SUAMI GUE, DAN TANPA MALUNYA LO GODAIN SUAMI GUE. SADAR WOI, LO TUH CUMA DICAP PELAKOR SAMA SEMUA KARYAWAN DI KANTOR! PLISS LAH YA, LO PIKIR DENGAN LO GODAIN SUAMI GUE, GUE BAKAL CEMBURU DAN BERANTEM, TERUS CERAI SAMA SUAMI GUE? AWOKWOKWOW JANGAN HARAP NJING! GUE TAU NIAT AWAL LO ITU MAU GUE SAMA JUNA PISAH KAN? BUT, IM SO SORRY, SORRY DORI SORRY STOBERI. GUE GAK MINAT MASUK KE DALAM PERMAINAN SAMPAH LO INI. JANGAN HARAP RUMAH TANGGA GUE BERANTAKAN HANYA KARENA TINGKAH MURAHAN LO ITU. Maaf, Mbak, saya menikah dengan suami saya itu atas dasar cinta dan kepercayaan."
Clara tak menyangka bahwa Salsa akan se sangar ini. Salsa sengaja menaikkan oktaf suaranya agar perempuan ini benar-benar mengerti, namun pada kalimat terakhirnya, Salsa memang berniat untuk berbisik tepat di telinga Clara. Biar paham.
"LO MAU JUNGKIR BALIK UNTUK NGERUSAK HUBUNGAN GUE PUN, GUE GAK PEDULI. KARENA GUE TAU ITU HANYA SIA-SIA, BUANG-BUANG TENAGA LO GODAIN JUNA TIAP HARI, KALAU NYATANYA YANG ADA DI HATI DIA ITU CUMA GUE. CATAT ITU! GUEEEE." Tambah Salsa dengan geram.
"LO TUNGGU AJA TANGGAL MAINNYA, SALSABILA ADIJAYA!" Clara meninggalkan Salsa di tempatnya.
"OH IYA, JANGAN KHAWATIR, SAYA TUNGGU DENGAN SENANG HATI." Salsa tak habis pikir dengan jalan pikiran Clara. Secinta itu kah dia pada suaminya? Memangnya pesona Juna itu apa sih? Biasa aja perasaan.
[]
"Morning kiss, Sayang." Juna mendekatkan bibirnya pada bibir mungil Salsa yang masih ada di sebelahnya.
"Kamu mau sesuatu?" Juna menawarkan.
"Enggak. Eh ralat, aku mau ikut kamu ke kantor." Salsa bangkit dan duduk, lalu menyandarkan punggungnya di kepala ranjang.
"Mau ngapain, kalau boleh tau?" Ucap Juna sembari mengelus lembut perut besar Salsa.
"Mau foto-foto. Instagram aku lama gak upload foto."
"Mau ambil foto di mana yaelah, ada-ada aja perasaan."
"Di taman itu loh, yang ada kolamnya. Nanti aku kasih caption, lagi di kantor suami tercinta."
KAMU SEDANG MEMBACA
ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]
RomanceArjuna, Bayu, Candra, Dandi, Dimas Generasi mereka datang