WHAT?!

40.9K 3.2K 949
                                    

"Sal! Cukup!" Yes. Apa yang Aurel mau kini benar-benar terjadi.

"Gak usah diladeni, gak penting. Bentar lagi juga aku pecat." Juna memeluk pinggang Salsa untuk menenangkannya.

"Apa, Pak?" Aurel tercengang. "Bapak mau pecat saya?"

"Iya. Kamu budek? Atau kata-kata saya kurang jelas?"

"Gak bisa gitu dong, Pak. Yang angkat saya jadi sekretaris di sini kan Ayahnya Bapak. Bapak gak berhak pecat saya." Aurel masih ngotot.

"Kamu meragukan kuasa saya? Oke, let's see. Mulai detik ini, kamu saya pecat dengan alasan kamu lancang menggoda saya secara terang-terangan. Kalau itu yang saya mau, kamu bisa apa ha? Keluar sekarang! Atau mau saya panggil sekuriti yang kemarin?"

"Ih nyebelin! Kenapa gak manjur juga? Sia-sia gue mandi tengah malam, baca mantra sampai mulut gue berbusa. Itu dukun sok tau banget sumpah. Udah gue bayar mahal juga. Arrrgghhhh!" Gerutu Aurel dalam hati.

"Tunggu apa lagi?"

"Atasi, Sal!" Juna menjatuhkan amanah pada istrinya. Lihat apa yang akan salsa lakukan.

"PERGI DARI KANTOR SUAMI SAYA SEKARANG JUGA, ATAU SAYA SENDIRI YANG AKAN SERET KAMU DARI SINI."

Aurel terkesiap. Sumpah wanita ini berisik banget. "Iya ini saya keluar. Gak usah teriak-teriak. Dan buat Bapak, Bapak bakalan nyesel udah ngelakuin ini sama saya." Ujarnya lalu meninggalkan mereka berdua.

"Gak usah mimpi!"

Setelah itu, mereka berdua bernapas lega. Namun belum berapa menit lamanya mereka masuk, Juna menggebrak meja kerjanya dan itu membuat Salsa terkejut. "Juna kamu apa-apaan sih? Kaget tau." Sungut Salsa.

"Sakit, Sal." Salsa melihat suaminya itu tengah memegang kepalanya. Buru-buru dia menghampirinya.

"Sakit banget? Aduh kita ke rumah sakit ya?" Salsa mulai khawatir.

"Sal, plis lah ya. Ini bukan film ataupun sinetron, dikit-dikit rumah sakit. Alay banget."

"Alay kamu bilang? Kalau ada penyakit dalam gimana? Kalau bisa periksa itu ya periksa, Juna. Jangan meremehkan penyakit atau keluhan apapun."

Tanpa mengindahkan peringatan dari istrinya, Juna malah memeluk tubuh istrinya itu dan menenggelamkan wajahnya pada perut Salsa. "Anterin aku pulang aja, aku mau istirahat. Kalau besok masih seperti ini, baru kita ke rumah sakit."

Salsa menuruti apa yang suaminya katakan. Dia memapah tubuh Juna sampai lobi, meminta bantuan sekuriti untuk mengambil mobil, dan dia kemudikan mobil itu sampai rumahnya. Sesampainya di rumah, Juna benar-benar langsung istirahat.

"Pak Juna kenapa, Mbak? Tumben pulang cepat? Bahkan tadi barusan berangkat." Tanya Dona saat melihat Salsa mengambil minum di dapur.

"Gak tau, tiba-tiba ngeluh kepalanya sakit. Dibawa ke rumah sakit gak mau, katanya alay kayak di film-film. Gak jelas emang."

Tiba-tiba dering telepon rumah berbunyi. "Biar saya saja." Pinta Salsa. Setelah mengangkat telepon dan mengatakan 'iya saya sendiri' Salsa terkejut.

"Satya? Iya saya segera ke sana, Bu. Terima kasih informasinya." Salsa segera menutup telepon itu dan bergegas ke sekolah anak-anaknya. Galaksi, mantan SMA nya.

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang