Ga Nyangka Udah Bagian Ke 53

40.3K 3.1K 318
                                    

Waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh malam. Sasa menatap kakak laki-lakinya tengah terpejam di sebelahnya. Satya tertidur mungkin dari lima belas atau dua puluh menit yang lalu. Sasa memutuskan untuk menutup laptopnya dan bergegas untuk tidur.

"Abang!" Diguncanglah bahu abangnya dengan pelan. "Mau tidur di sini atau pindah?" Tanyanya saat Satya terbangun dan memicingkan mata ke arahnya.

"Sini." Jawabnya singkat. Sasa hanya mengangguk dan mulai berbaring di sebelah abangnya.

Sasa teringat sesuatu, "Bang, emang boleh?" Ucapnya sambil terduduk kembali.

"Siapa yang ngelarang? Bawa sini orangnya, biar gue gembleng!" Ucap Satya, entah sadar atau tidak. "Kita adek kakak, Sa. Jangan mikir aneh-aneh. Tidur aja, kenapa? Kalau tetap gak mau, lo tidur sofa sana!"

"Nyebelin. Ini kan kamar aku?!" Ucapnya sambil sembari berbaring.

[]

"Selamat pagi, cinta." Juna mencium kedua pipi istrinya dari belakang secara bergantian.

Salsa sedang memasak di dapur, sedangkan Dona tak terlihat batang hidungnya. Maka dari itu, Juna tak sungkan melakukan itu pada istrinya.

"Anak-anak belum bangun?" Tanya Juna.

"Belum, tolong bangunin dong." Pinta Salsa. "Makasih." Ucapnya di awal sembari mencium balik pipi suaminya.

Juna menaiki tangga menuju lantai dua, menuju ke kamar Sasa terlebih dahulu. Ternyata satu anaknya lagi juga ada di sini. Melihat kedua anaknya tertidur pulas membuat dirinya tersenyum.

Juna membangunkan Satya terlebih dahulu, kemudian berlari ke sisi ranjang lain untuk membangunkan Sasa, karena kedua anaknya tidur dengan saling memunggungi.

Selain kembar wajah, ternyata kembar kebiasaan pula. "Bangun napa woi?!" Juna frustasi sambil berkacak pinggang dan menggaruk tengkuknya. Pasalnya, kedua anaknya ini sama-sama susah untuk dibangunkan. Dari tadi ditepuk-tepuk masih saja lelap.

Keduanya terbangun, menguap, dan mengucek mata bersamaan. "Emang benar-benar kembar nih anak gue." Ucapnya.

"Papi, ngapain di sini?" Tanya Sasa setelah mendapatkan kesadarannya.

"Beli pulsa, Mbak."

"Ini bukan konter, Pi." Ucap putrinya, lirih.

"Ya bangunin kamu lah, sama abang mu tuh." Mengetahui itu, Sasa hanya mengangguk-angguk. "Sat, bangun, Sat! Kamu gak sekolah?"

"Libur ya, Pa. Males nih."

"Enteng banget ya kalau ngomong. Gak! Gak ada libur. Enak aja, Papa kerja siang malam untuk kamu sekolah, eh yang disekolahin model kayak gini."

"Yaelah, Pa, gak asik. Kayak gak pernah bolos aja." Ucap Satya sambil menuruni ranjang.

Setelah membangunkan kedua anaknya, Juna kembali ke dapur dan menemani istrinya. Juna memeluk istrinya dari belakang dan mengelus lembut perut rata Salsa.

"Nanti aku ada acara makan siang sama klien aku. Ikut ya?" Ajak Juna.

Sasa yang sedang memotong tomat pun menjawab, "kenapa harus sama aku? Dia juga bawa istri?" Tanya Salsa.

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang