Bingung Mau Ngasih Judul Apaan

42.5K 3.2K 437
                                    

Juna masuk ke sebuah ruangan istirahat yang tersedia dalam ruang kerjanya. Dia melonggarkan dasinya dan membuang asal jasnya. Dia membanting tubuh lelahnya di kasur yang lumayan besar. Menghembuskan napas berat.

"Mengapa godaan ini selalu datang dan mengganggu iman hamba, ya Tuhan? Sebenarnya karma ini? Apakah di kehidupan sebelumnya hamba adalah Dewa Yunani yang amat tampan? Hingga di kehidupan saat ini hamba banyak didamba oleh kaum hawa? Oh my God, i can't believe."

"Hamba ini manusia biasa. Dan kenapa Ayah hamba harus memilih sekertaris yang demikian? Hamba mohon kuatkan iman hamba, istri hamba sedang hamil."

"Hamil?"

"Kenapa setiap Salsa hamil selalu ada wanita lain yang masuk dalam cerita ya?"

"Apa ini semua telah ditakdirkan? Eh tapi kalau bener ini takdir, takdir tega banget sama gue anjir."

Dari tadi Juna ngedumel seorang diri di ruangan ini. Selang beberapa detik, Juna langsung mengeluarkan ponselnya dan langsung menghubungi Salsa.

"Sal, astaga, kamu bisa ke kantor aku gak sih? Sumpah aku gak bisa kerja tanpa kamu."

"..."

"Iya penting banget, Sayang. Mau ya? Plis ke sini temenin aku kerja."

"..."

"Oke makasih, Sayang. Hati-hati ya, see you, aku cinta kamu tiga ribu."

[]

Saat Salsa melangkahkan kakinya masuk dalam ruangan Juna, Salsa tak menemukan keberadaan Juna di sana. Melirik pintu lain, Salsa tebak Juna berada dalam ruangan istirahat itu. Salsa segera membuka pintu itu dan masuk ke dalam. Benar saja, seorang Arjuna Megantara yang ngakunya bos teladan ini sedang meringkuk di atas ranjang. Kemeja serta jasnya sudah kemana-mana. Sepatu di samping pintu, kemeja si kepala ranjang, jas di sofa, dasi di atas nakas.

"Juna!" Salsa duduk di samping ranjang dan mengguncang tubuh suaminya. "Juna bangun ih." Sekali lagi dengan sebuah tepukan kecil di pipinya.

Sedikit menggeliat dan membuka matanya, tiba-tiba suaminya itu terbatuk-batuk. "Juna, kamu sakit? Aku ambil air minum dulu ya." Baru saja Salsa bangkit, namun tertahan oleh Juna yang menggenggam tangannya.

"Aku gak sakit yaelah, tadi cuma keselek liur aja." Juna bangun dan mengucek mata dan mengacak-acak rambutnya. Hm not bad.

"Ih ganteng banget sih." Tubuh Juna tak seimbang saat Salsa tiba-tiba memeluknya dengan kuat.

"Kamu ngapain dah? Eh jangan kencang-kencang gini, bikin tegang geblek!" Juna menahan pinggang istrinya.

"Ih mesum!" Secepat mungkin Salsa melepas pelukannya. Salsa paling gemas ingin mencakar jika Juna sudah dalam mode seperti ini.

"Ya habis kamu meluknya ngawur."

"Oh ya, kamu minta aku ke sini itu buat apa?" Salsa teringat tujuannya datang ke tempat ini.

"Hm gak apa-apa, temenin aku kerja aja. Kalau ada kamu, aku makin fokus." Juna bergerak memunguti beberapa pakaiannya yang sudah berpencar kemana-mana.

Akhirnya mereka berdua keluar dari ruangan itu dan Juna kembali duduk dalam singgasananya. "Yang, sini." Juna menepuk-nepuk pahanya, bermaksud untuk menginginkan istrinya itu duduk di pangkuannya.

Tapi yang ada Salsa malah geleng-geleng. "Gak mau. Buat apa sih? Nanti kalau tiba-tiba ada yang ke ruangan kamu dan lihat kita kayak gitu, gimana? Sekertaris kamu mungkin, kan tugas dia kadang bolak-balik ke ruangan kamu."

ABCD GENERATION [Sequel Of Arjuna]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang