Ini adalah kali pertama bagi keduanya. Melihat bentuk sejati milik Jungkook saja Lisa sudah agak bergidik ngeri meski kini benda itu sudah berada di mulut vaginanya. Bersiap menyeruak masuk kedalam seolah pernyataan bahwa Lisa sekarang legal milik Jungkook.
Jungkook menekan miliknya, sempit dan susah di terobos sedangkan gadis yang berada di bawahnya meringis menahan perih ketika sesuatu berhasil menjamah dalam vaginanya.
Pelan tapi pasti, Jungkook berhasil memasukkan miliknya. Vaginanya yang basah dan jari Jungkook yang pernah bermain disana mempermudah proses tadi, namun karena keperawanannya yang ia tembus, akhirnya darah segar pun keluar dari mulut vagina.
Jungkook memilih untuk mendiamkan kemaluannya didalam Lisa, menatap gadis itu dalam lalu mengecup keningnya dengan lembut. Mulutnya beralih ke telinga Lisa seraya berbisik, "tahan, sayang."
Lisa hanya diam memejamkan matanya, tak merespons sama sekali. Lalu pria itu memaju mundurkan tubuhnnya, membuat irama yang sesuai dengan gerakan tubuh Lisa. Tubuh mereka memanas, badannya penuh keringat. Seluruh nafsu yang bergejolak menjadi satu, baik Lisa atau Jungkook keduanya saling menikmati kenikmataan sesaat ini.
Suara desahan dari Lisa membakar seluruh semangat Jungkook sehingga tanpa ampun pria itu tiada henti memaju mundurkan miliknya, bermain didalam vagina Lisa seraya mengecupnya beberapa kali.
Nafas Jungkook memburu, tersenggal - senggal, tidak teratur namun dimaklumi dengan baik oleh pemilik tubuhnya.
Sampai pada titik puncaknya, Jungkook mencapai batas kenikmatannya. Ia masih sempat bertanya kepada Lisa, "dimana?"
Lisa yang sudah kelelahan hanya menggelengkan kepalanya, untungnya Jungkook memilih untuk memilih jalan yang aman, yaitu klimaks diluar.
Ia mencabut miliknya segera lalu merogoh tissue yang ada didepan mobil dan menuangkan sperma hangatnya kesana.
Jungkook melirik wanita yang berada disampingnya, ia memasang kembali baju dan segala yang seharusnya terpasang baik untuk dirinya maupun untuk Lisa.
Tak lupa, pria itu juga membersihkan vagina Lisa yang masih bercampur antara darah dan cairannya. Ia meminta Lisa untuk duduk lalu memeluknya erat.
"Sial. Setelah selesai baru aku sadar aku salah. Aku sampai sejauh ini."
"Terkutuklah aku."
"Astaga Jungkook, astaga. Bodoh."
Rutukan itulah yang terus keluar dari mulutnya selagi ia melihat Lisa yang justru tertidur dalam pelukannya, wajah polos wanita yang baru saja ia nodai begitu menyayat hati, mengingat betapa bejatnya Jungkook barusan.
Ia mengecup kepala Lisa, memejamkan matanya dengan rasa sesak yang begitu menyakitkan.
Perasaan apa ini? Kenapa bisa se sakit ini?
Hatinya yang dingin terasa panas, jiwanya yang keras terasa lemah. Sayatan belati kecil yang membekas di hatinya terasa pilu. Ia yang melakukan ia juga yang merasa kesakitan.
Tanpa ia sadari, air matanya menetes menelusuri pipinya yang mulus dan berakhir jatuh pada kepala Lisa. Mengapa ia bisa sebodoh itu?
Jauh dari menjaga Lisa yang sudah lama ia rindukan, saat ada di depan mata malah ia rusak seenaknya.
Tangisan Jungkook yang semakin kencang meski tanpa suara berhasil membangunkan Lisa dari tidur lelahnya, wanita itu menatap wajah Jungkook. Ia mengernyitkan dahinya melihat Jungkook yang menangis dalam pelukan.
"Kau kenapa?"
Jungkook yang melihat Lisa sudah sadar berusaha bertingkah normal, ia tersenyum pilu dalam wajahnya yang sembab. "Apa kau baik - baik saja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy For You - Lizkook
Фанфик"aku menggilainya." "dia menggilaiku." Jungkook merangkul Lisa yang baru saja melontarkan kata itu dengan nada santai, mengecup kening gadis itu dengan hangat lalu mengelus rambut sebahu Lisa dengan lembut. mereka tersenyum, berharap semuanya tetap...