Lisa yang menyadari itu segera menjauh dan mengambil handphone milik jungkook untuk bercermin lalu memeriksa bagaimana keadaan lehernya. Dan benar saja, memar merah padam itu terlihat dengan jelas diantara kulitnya yang putih terang khas asian.
Ia kaget bukan main, apa ini? Dan bagaimana cara ia menghadapi kenakalannya?
"Berbekas?" Ujar Jungkook dengan nada polos bak ia tak sengaja melakukan itu.
"Apa yang kau lakukan? sudah kubilang ada kelas malam. Astaga.. bagaimana ini?"
"Pakai syal, atau pakai baju yang melingkari lehermu. Hilang dalam beberapa hari sih.." Ujarnya penuh nada takut akan amarah Lisa.
"Ceroboh sekali, nanti teman - temanku akan bertanya. Kau tahu?"
"Bertanya apa?" Suara Rose terdengar dengan jelas, tampaknya gadis itu sudah membuka pintu bersama Jisoo. Mereka berdua berdiri penuh penasaran dengan sedikit merasa kaget melihat Lisa dan Jungkook yang berdebat.
Lisa menatap tajam pria yang ada disampingnya seolah mengancam untuk meminta bantuan. Jungkook yang gelagapan akhirnya tersenyum lebar menatap Rose dan jisoo.
"Kenapa dengan Lisa?" Tanya Jisoo menghampiri Lisa dan jungkook ke arah sofa mereka.
"Anu, t-tadi aku memasang tatto palsu dileherku agar terlihat keren tapi ia tidak setuju dan menghapusnya dengan uang koin. Lihat mereka berbekas." Lisa menunjukkan lehernya yang berbekas ke arah Rose dan Jisoo.
Rose tersenyum ke arah Jungkook lalu memasang raut wajah khawatir, "astaga Jungkook! Bukan kah itu terlalu keras sampai berbekas seperti ini?"
"Padahal kau bisa menghapusnya dengan air panas dan kain handuk." Ujar Jisoo penuh kekhawatiran,
Memang, dari raut wajahpun Rose terlihat lebih berpengalaman dibanding dengan Jisoo yang nampak begitu polos mengiyakan ucapan Rose.
Jungkook menggaruk kepalanya yang tak gatal, "dia sangat konyol. Aku tidak suka melihat tatto yang seperti itu di tubuh wanita."
"Tatto seperti apa memangnya?" Tanya Jisoo lagi.
"Tatto apa ya.. namanya? Metalic mungkin."
"Woah Lisa. Kerja bagus. Hahahaha" Jisoo tertawa mendengar Jungkook lalu menatap Lisa yang tertawa hambar memegangi lehernya.
"Ah ya, kenapa kau ada disini? Kalian benar - benar kencan?" Tanya Jisoo lagi.
"Iya" ucap Jungkook singkat, "aku ingin membawakannya makanan saja tadi."
"Kalian ada apa tumben kemari?" Tanya Lisa memngubah topik pembicaraan dengan cepat.
"Aku ingin menginap dan menonton film bersama hari ini. Tapi Jennie tidak ikut karena ia ikut kelas lain tadi, jadi tidak ada kelas malam untuknya nanti."
Lisa mengangguk kecil, "taruh saja barang bawaan kalian di lemari."
"Kalian ingin kubelikan sesuatu?" Tanya Jungkook mendadak, "aku bisa pesankan kalian makanan sampai nanti malam." Ia berhenti mengambil handphonenya lalu melanjutkan, "atau ingin ku transfer saldonya?"
"Tidak perlu."
"Tentu saja kami ingin."
Jungkook menatap bingung kearah Lisa, Rose dan Jisoo. Permintaan siapa yang harus ia turuti?
"Kalau begitu sekarang kita pesan makanan dan nanti malam aku kembali lagi untuk membawakan kalian makanan."
Rose menyanggah Jungkook dengan santai, "ah iya, kau tidak perlu membelikanku. Biarkan Jimin yang melakukannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy For You - Lizkook
Fanfiction"aku menggilainya." "dia menggilaiku." Jungkook merangkul Lisa yang baru saja melontarkan kata itu dengan nada santai, mengecup kening gadis itu dengan hangat lalu mengelus rambut sebahu Lisa dengan lembut. mereka tersenyum, berharap semuanya tetap...