"aaah!" Taehyung mengaduh seraya mengusap punggung telapak tangannya ketika rasa sakit itu timbul akibat ulah Jin barusan.
"Kau kenapa?" Ujar Lisa terkejut berhubung suara kepala charger tadi terdengar cukup keras dan memungkinkan untuk menimbulkan luka.
Taehyung meringis kesakitan, dan Jin yang merasa bersalah langsung meminta maaf seraya menepuk pundak pria itu perlahan.
"Astaga lebam. Kau melindungiku dengan ini? Ceroboh sekali. Apa kita bisa membeli obat dulu?" Lisa meniup tangan Taehyung dengan halus.
Melihatnya saja cukup membuat Jungkook kesal bukan main, namun mengingat bahwa taehyung memang orang yang menyelamatkan Lisa akhirnya ia hanya bisa pasrah berusaha memedamkan api yang sempat ia sulut dihatinya.
Wajah Taehyung suram, meringis menahan ngilu di punggung tangannya.
"Lama kelamaan juga hilang sakitnya." Ujar Jungkook singkat.
"Lemparanku cukup kuat tadi, maafkan aku Tae." Jin membuka mulutnya untuk bersuara, Taehyung mengangguk lemah menahan sakit.
"Tidak apa - apa Lisa, ini bisa hilang nanti."
"Tapi kau seperti ini karena aku kan?"
"Karena Jin."
Lisa mengusap dan meniup tangan Taehyung dengan halus lalu berkata, "sudah kalau begitu."
"Kita berangkat."
Aba - aba dari Suga cukup jelas sampai mereka semua fokus pada diri mereka masing - masing. Mobil berangkat dengan kecepatan rata - rata, menyeimbangi kecepatan mobil lain untuk tetap berada di arus yang sama.
Jungkook tiba - tiba menarik pinggang Lisa secara pelan tapi pasti sampai gadis itu duduk lebih dekat ke arah Jungkook dibanding Taehyung tanpa melirik Lisa.
Lisa yang merasa aneh menautkan kedua alisnya, menatap tangan dan wajah Jungkook yang bahkan tidak melihatnya.
Mulut bisa bungkam, wajah bisa disembunyikan, tapi raut yang tetap keluar dari wajah Jungkook menunjukkan rasa yang sedang ia pendam. ia sempat berfikir, 'oh begini?' ketika mengingat bahwa dulu Lisa sampai menangis karenanya.
Lisa tersenyum, lalu menyender pada dada bidang Jungkook seraya memainkan handphonenya. Ia juga mengetahui bahwa Jungkook sedang cemburu.
.
"Aku tidak bisa membayangkannya, astaga Jimin!" Rose tertawa seraya memukul pundak Jimin beberapa kali karena lelucon yang ia keluarkan.
"Kau sinting!" Teriak Namjoon kepada Jimin.
Sedari tadi mobil ini hangat karena lelucon Jimin yang berhasil menggelitik perut.
"Apa hah? Memang betulan aku ingin sekali mengerjai Taehyung, tapi malah aku sendiri yang kena." Jimin menautkan kedua alisnya, menunjukkan bahwa dirinya sedang berfikir dengan keras.
"Yah, mungkin kita bisa bilang kalau Taehyung selalu beruntung dalam semua hal." Tambah Jhope.
"Ah iya." Namjoon memandang Jennie dengan tatapan penuh rasa penasaran, "aku sangat familiar denganmu. Tapi kenapa ya?"
"Mungkin karena wajahku ada dimana - mana?" Jawab Jennie dengan simpel disertai wajah polos bak tak berdosa.
"Astaga, memangnya kau siapa? Kau ini hanya mahasiswi tahu!"
"Yah, tidak ada salahnya kan bermimpi?"
"Tidak salah, asal kau tidak lupa untuk bangun dan berusaha."
![](https://img.wattpad.com/cover/202330099-288-k167602.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy For You - Lizkook
Fiksi Penggemar"aku menggilainya." "dia menggilaiku." Jungkook merangkul Lisa yang baru saja melontarkan kata itu dengan nada santai, mengecup kening gadis itu dengan hangat lalu mengelus rambut sebahu Lisa dengan lembut. mereka tersenyum, berharap semuanya tetap...