15. Sebuah cabang

4.5K 421 44
                                    

Seperti yang sudah diduga sebelumnya. jin memimpin mereka bertiga ke sebuah bar yang cukup terkenal di daerahnya.

Pria itu meminta meja yang cukup luas beserta beberapa botol alkohol sesuai yang ia pesan untuk mereka minum Dan habiskan sore ini.

"Oooh! Minuman datang!"

Jin dan Jhope begitu girang mendapati minuman mereka sudah disediakan dalam ukuran satu gelas besar. Sedangkan Jungkook dan Taehyung hanya bisa pasrah mengikuti mereka.

"Hei, apa kalian mau ku panggilkan wanita cantik?" Jin mendekatkan tubuhnya ke arah mereka seolah mengajak berdiskusi.

Jhope mengangguk kegirangan sedangkan yang lainnya cukup terserah, mengikuti alur permainan Jin.

Jin beranjak dari tempatnya, duduk dan berbincang dengan para wanita yang ada di meja lain. Memang dengan hanya ketampanan Jin saja mereka sudah mau bergaul tanpa harus diajak, ditambah melihat wajah rekan - rekan jin yang sama tampannya.

Para wanita yang berpakaian serba minim menghampiri mereka, rambut mereka diwarnai dengan warna yang sangat mencolok, makeup yang digunakan pun cukup tebal untuk usia mereka, meski hasilnya memang cukup memuaskan, ditambah dengan nilai plus dari bentuk tubuh mereka yang bagai gitar spanyol itu.

Setelah memutuskan apa yang akan mereka lakukan akhirnya mereka semua bersenang - senang, bermain dengan para wanita sampai pada puncak kepuasannya masing - masing.

.

Lisa daritadi gelisah karena Jungkook, Taehyung dan yang lain belum pulang padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Semua orang berkumpul di ruang tv, sebagian cuek karena tahu karakter Jin, sebagian cemas, dan sebagian bertingkah seperti mereka yang belum saling kenal.

"Sudahlah, nanti dia akan pulang." Jisoo menepuk pundak Lisa yang sudah jelas diselimuti rasa gelisahnya.

Ditambah, mereka belum mandi sama sekali dan pergi begitu saja.

"Nomor mereka tidak dapat dihubungi. Tapi Jin tidak akan berada diluar sampai jam 11, dia biasa pulang sebelum jam itu dan bergegas tidur, artinya sebentar lagi." Jelas Namjoon berusaha menenangkan,

"Aku tidak bisa memastikan mereka tidak bermain, ya." Ujar Suga dengan singkat namun cukup membuat suasana menjadi memanas kembali.

Lisa hanya bergelut dengan pikirannya, berusaha berfikir positif dan melawan segala jenis asumsi buruk mengenai Jungkook. Namun tetap saja, ucapan Suga berhasil menghancurkan semuanya.

"Hei apa kau tahu tempat bermain Jin kira - kira seperti apa?" Tanya Rose yang tengah duduk di ujung sofa seraya menyandar pada Jimin.

Pria itu mendekatkan mulutnya, "Bar, Club, pantai, kolam, Kafe."

"Astaga. Dia menyeret anak seimut Taehyung juga?!" Rose mengaduh seraya menepuk jidatnya, "aku bahkan masih melihat Taehyung sebagai anak - anak."

"Yah, kita tidak tahu apa yang mereka lakukan sampai jadi tegang seperti ini. tapi kuhar—"

"Hai hai!" Jin melambaikan tangannya kepada yang lain seraya memasang wajah konyolnya, ia juga dibopong oleh Jhope.

Semua refleks melihat kearah Jin dan yang lain. Nampak bekas lipstick ada pada wajah pria itu, tak terkecuali Jungkook. Ditambah bibir Jin dan jhope yang merah karena lipstick juga.

Benar, hal ini tidak bisa diterima oleh akal sehat Lisa, ia sangat marah sampai sama sekali tidak ingin bertatap muka dengan Jungkook. Wanita itu beranjak dari posisinya dan pergi ke arah kamar Jisoo dan Jennie.

"Astaga, bau alkoholnya menyengat sekali. Kalian mabuk?"

"Aku menginjak semut." Taehyung tiba - tiba menunjukkan tatapan menyesalnya seraya meneteskan air matanya perlahan. "Aku berdosa." Ia bergumam, "aku menjadi debu, menempel pada dinding." Taehyung meracau tidak jelas seolah ia menyampaikan kesedihannya, pada akhirnya ia dibawa oleh Namjoon ke kamarnya agar tidak semakin berulah.

Crazy For You - Lizkook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang