22. Talking to the moon

2K 259 10
                                    

Dengan tim dan Yuna yang memiliki potensi tentu saja menang bukan hal yang mustahil, selama ada kemauan dan motivasi untuk berjuang, semuanya akan membuahkan hasil. Kemenangan menjadi pihak tim Yuna, dengan begitu semuanya berpesta di rumah Yuna dengan memanggang steak di halaman rumah Lisa bersama teman dan anak bola voli.

Jin yang tampak tak bisa melakukan apa - apa selain menyombongkan ketampanan dan bermain dengan wanita justru yang paling lihai dalam memasak, pengetahuannya memberi yang lain ilmu baru.

Mereka semua makan dengan lahap, tak ada sisa sedikitpun karena merasa keringat harus dibayar dengan makan yang banyak. Tentu saja kawan Jungkook dan Lisa pun ikut meramaikan, terlebih para pria itu terlihat tampan dan menyilaukan mata bagi anak - anak klub voli yang jarang melihat pria seperti mereka di sekolah.

Sekarang jam menunjuk pukul 10 malam, semua anggota klub, saudara dan pembimbing sudah pulang. Kini tersisa Lisa sendirian duduk di bawah sinar bulan yang tak terlalu terang. Earphone miliknya terpasang dengan benar, ia tengah memutar lagu true colours yang merupakan soundtrack dari film trolls.

Angin menerpa rambutnya sehingga beberapa helai terlihat terayun pelan, namun kedatangan Jungkook yang tak di duga memecah fokus Lisa.

"Terang bulan bisa dilihat jelas disini." Ujar Jungkook membuka percakapan,

Lisa melepas eraphonenya, tersenyum simpul lalu mengangguk mengiyakan.

Gadis itu menyandarkan kepalanya ke bahu Jungkook, memejamkan mata dan merasakan angin malam yang terasa menusuk hingga ketulang.

"Lisa, apa kau merasa cukup denganku?"

"Apa?"

"Aku menyesali kejadian dimana aku melakukannya karena mabuk, maafkan aku."

"Iya... Itu tak bisa dihindari."

"Aku ingin mengenalmu yang sekarang."

"Aku tidak berubah, sejak dulu, aku seperti ini..."

"Entahlah.. mungkin memang aku yang tidak memahami mu sama sekali."

"Kau bisa belajar."

"Yah, mungkin ini satu satunya hal yang bisa kupelajari dengan baik."

Lisa tertawa kecil, "tidurlah, besok kita harus kembali."

"Kau sendiri?"

"Ingin menikmati ini sebentar lagi."

Jungkook mengelus rambut Lisa yang halus, mengecupnya dengan lembut lalu menatap ke arah Lisa. "Aku akan menemanimu."

Ia mengangkat dagu Lisa perlahan, menuntun wajahnya agar dekat dengan wajah Jungkook. Arah mata mereka menatap bibir satu sama lain, jaraknya kini sudah semakin dekat,

"Woi." Jin datang dari luar dengan sekantung makanan yang ia beli di supermarket.

Seketika mereka berjauhan, menatap ke arah sembarang dengan canggung sedangkan Jin tertawa puas dalam hati karena memergoki mereka yang jarang dilihat manis seperti ini.

"Kita harus segera tidur." Ujar Jin dengan akting tegas dan kesan serius kepada mereka berdua.

Lisa dan Jungkook mengangguk, mereka berjalan dengan Jin di belakang menatap punggung mereka berdua.

Berbeda dengan Lisa yang malu setengah mati, Jungkook malah dendam dengan rutukan yang ia keluarkan lewat hati kepada Jin karena mengganggu momen langka miliknya.

Jungkook berharap suatu saat ia bisa melakukan hal yang sama sebagai bentuk dendam seumur hidupnya.


.




Crazy For You - Lizkook Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang