Sesampainya mereka dirumah, Jungkook segera melepas Hoodienya dan duduk di sofa depan tv seraya sesekali memandangi Lisa, menunggu wanita itu duduk disampingnya.
Benar saja, Lisa langsung duduk di samping Jungkook dengan senyum manis yang bisa dilihat oleh Jungkook setiap hari. Bagai obat, ia candu akan manisnya senyum Lisa yang menawan.
"Jadi sekarang, apa kau ingin bermain?" Tanya Jungkook seraya memegang satu tangan Lisa seraya sesekali mengelusnya perlaha .
"Apa?"
"Mm.. kau mau bermain kuda - kuda?"
"Permainan macam apa itu?" Lisa menautkan kedua alisnya bingung, entah apalagi yang akan Jungkook mainkan. Kenapa idenya tak pernah habis?
"Kau menungging dan aku berada di belakangmu. aku pelajari itu di situs porno."
Lisa dengan cepat menepis tangan Jungkook seraya memukul dada bidangnya meski lawan bicara hanya tertawa lepas melihat wajah Lisa yang memerah malu.
"Kau.. apa saja yang kau pelajari di situs porno?"
"Banyak, french kiss, kuda - kuda, cowboy girl, side by side, ah kalau yang seperti itu lebih bagus dengan praktiknya. Bagaimana, kau mau jadi partner ku?" Jungkook menyentuh dagu Lisa dengan ujung telunjuknya yang secara spontan membuat wanit itu menjauhkan wajahnya dari Jungkook.
"Tidak satupun. Kau nakal sekali, tahu?"
"Aku nakal seperti ini hanya kepadamu, aku tetap ingin keren dan dingin didepan orang banyak."
"Kau nakal, bodoh, ceroboh Jungkook." Lisa menyentuh hidung Jungkook diiringi kekehan kecil yang membuat Jungkook justru jatuh semakin dalam ke lautan tak berujung bernama cinta.
"Kau bisa berhitung? Coba hitung dari satu sampai lima, pastikan tidak ada kesalahan."
"Satu, dua, tiga, empat, lima. Kau itu kenapa sih? Aneh."
"Salah"
"Hah?"
"Seharusnya satu, tiga, empat, lima."
Lisa menautkan kedua alisnya, kebingungan karena Jungkook menyebutnya salah. "Kau jelas salah tahu?"
"Tidak ada angka dua, karena kau tiada duanya."
Lisa menendang pelan Jungkook seraya tersenyum lebar mendengar jawaban dari Jungkook. Terkesan receh, akan tetapi jika disampaikan secara tiba - tiba semuanya jelas terasa berbeda.
Jungkook tertawa sebentar, lalu kembali memasang wajah serius. "Kau tahu? Kadang aku ingin bertukar tulang denganmu."
"Kenapa begitu?" Tanya Lisa,
"Yah, misalnya aku jadi tulang punggungmu dan kau jadi tulang rusukku."
Lisa tertawa lagi, bagaimana bisa pria itu terus bicara tanpa kehabisan ide sama sekali? Padahal Lisa saja tidak bisa membayangkan sama sekali bahwa Jungkook akan melontarkan jawaban seperti itu. Konyol, tapi berhasil membuat Lisa bahagia.
Tiba - tiba pria itu meraba - raba seluruh badannya seolah mencari sesuatu sampai mengundang rasa penasaran Lisa begitu melihatnya.
"Kau mencari apa?" Tanya Lisa yang seketika membuat Jungkook berhenti meraba - raba seluruh saku yang ada pada pakaiannya lalu menatap Lisa dengan tatapan seolah ia tengah kehilangan.
"Ada spidol?" Tanya Jungkook singkat,
"Hah? Untuk apa?"
"Untuk mewarnai tanggal di kalendar yang merah agar tidak ada hari libur untuk mencintaimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy For You - Lizkook
Fanfiction"aku menggilainya." "dia menggilaiku." Jungkook merangkul Lisa yang baru saja melontarkan kata itu dengan nada santai, mengecup kening gadis itu dengan hangat lalu mengelus rambut sebahu Lisa dengan lembut. mereka tersenyum, berharap semuanya tetap...