Kedatangan Areum yang penuh dengan emosi adalah gerbang neraka yang terbuka. Dan Jungkook lah yang akan memasuki pintu itu tanpa pernah bisa keluar.
Setelah pertengkaran itu, tanpa diketahui oleh Min Hyuk yang sibuk berada diluar kota, Areum langsung bertindak membawa Jongguk ke rumah sakit.
Namun ia membiarkan Jungkook dan dirinya sendiri berada di kamar kakaknya.
"Taehyung.. anak manis sepertimu, terima kasih atas bantuannya.. bisakah kau tunggu diluar dan tutup pintunya?"
Taehyung menatap Jungkook yang menunduk memalingkan wajah, perasaannya tidak enak namun karena keberaniannya sangat kecil akhirnya iya mengangguk dan mengiyakan.
Cklek.
Taehyung jongkok dan duduk diluar menunggu Jungkook keluar.
Namun yang dapat ia dengar dengan jelas adalah teriakan Areum beserta tangisan Jungkook yang kencang.
"Maafkan aku.. ibu, aku mohon...!"
PLAK!
"KAU PIKIR SIAPA DIRIMU BERANI MENDARATKAN PUKULAN PADA ANAKKU?!"
"kakak.. kakak berkata aku orang asing..!"
PLAK!
"KAU BUKAN ANAKKU! BUKA BAGIAN DARI KAMI! KAU PIKIR UNTUK APA AKU MEMBESARKAN ANAK LACUR SEPERTIMU?!"
"Jangan katakan itu.. kumohon.."
PLAK!
"KAU ITU ANAK YANG MENJIJIKAN, HANYA MELIHAT SENYUMMU ITU AKU INGIN SEKALI MEMBUNUHMU BESERTA LACUR ITU!"
teriakan dari Jungkook lenyap.
Taehyung tidak mengetahui apa yang terjadi di dalam, tubuhnya terlalu takut untuk bergerak. Keringat dingin terus keluar dari tubuh Taehyung, tangisannya ia tahan agar tidak bersuara.
Apa yang telah ia lakukan?
"TANGGUNGLAH DOSA LACUR ITU DAN AYAHMU DENGAN BENAR! JANGAN HARAP SEKALIPUN AKU AKAN MEMANGGILMU NAK. KAU INI TIDAK LEBIH DARI SAMPAH YANG KUPUNGUT!"
PLAK!
PLAK!
PLAK!
Entah berapa lama Jungkook berada di dalam kamar Jongguk, Taehyung yang diminta pulang oleh pembantu sekitar sana hanya pergi dengan tangisan sesalnya.
Sejak saat itu, Jungkook tidak lagi tersenyum.
Taehyung berharap dengan kedatangan ayahnya semua akan membaik karena pria kecil itu tidak bisa berbuat apa - apa selain menunggu.
Semalam seteleh hukuman itu, Jungkook sakit namun tidak pergi kerumah sakit. Tentu saja image buruk akan beredar jika mereka mengetahui tubuh Jungkook yang penuh dengan lebam dari sabuk milik Jongguk yang digunakan ibunya, bahkan tetesan darah pun keluar dari beberapa bagian.
Rasa sakit yang bersamaan dari tubuh dan hatinya membuat tatapan Jungkook kecil kosong, yang merawat dirinya hanya bawahan yang selalu memperhatikannya.
Bekas luka itu mungkin menghilang dan meninggalkan sedikit jejak, namun luka pada mentalnya terus mengikat semakin kencang.
"Kau itu anak yang baik.. kau tidak lahir dengan buruk, kau sama sucinya dengan setiap bayi yang lahir ksrena cin—"
Ucapan perawat itu terhenti ketika melirik Min Hyuk datang.
Semua pergi dengan segera, tertinggalah Jungkook dan ayahnya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy For You - Lizkook
Hayran Kurgu"aku menggilainya." "dia menggilaiku." Jungkook merangkul Lisa yang baru saja melontarkan kata itu dengan nada santai, mengecup kening gadis itu dengan hangat lalu mengelus rambut sebahu Lisa dengan lembut. mereka tersenyum, berharap semuanya tetap...