Jam menunjukkan pukul delapan pagi, tak ada kicauan burung ataupun suara angin riuh yang membenturkan ranting kecil. Suasana pagi ini begitu dingin namun Jungkook dengan santai menghangatkan air seraya mengenakan jaket tanpa dalaman.
Selain menyeduh teh, ia juga menyiapkan sup kental yang yang sudah ia rapikan di atas meja untuk mereka berdua makan.
Mencium aroma yang enak buatan Jungkook lah alasan kenapa Lisa sekarang tengah mengucek matanya perlahan.
Gadis itu terbangun, melihat semuanya rapi, ada aroma makanan hangat dan Jungkook yang sudah berdiri disamping kasur dengan dua gelas teh hangat yang sedang digenggam.
Jungkook tersenyum hangat, "minumlah, makanan juga sudah siap.. aku akan menunggu mu di meja makan."
Lisa yang masih setengah sadar hanya mengangguk tanpa melihat mata Jungkook, ia meminum teh itu tanpa meniupnya terlebih dahulu."
"Sshh..! Panas.."
Jungkook tertawa kecil melihat Lisa yang repot sendiri dan bangun dengan kesadaran penuh karena panasnya teh yang ia buat.
"Kupikir kau membuat teh hangat..?" Lisa memandang Jungkook dengan tatapan sinis, sedangkan pria itu hanya terkekeh pelan menertawakan.
"Oh.. aku tidak bilang kalau teh hangatnya untukmu."
Lisa tersenyum terpaksa, ada harapan ingin memukul dalam senyuman itu. "Begitu ya... Terima kasih."
"Ayo kemari, rasa kesalmu akan terobati dengan rasa sup ini. Tubuhmu harus tetap hangat." Uca jungkook melambaikan tangannya berusaha mengajak.
Lisa memandang dengan tatapan penuh curiga, matanya menyipit seolah ia tengah mencari tahu sesuatu. "Aku tidak ingat kalau seorang Jungkook bisa memasak."
Senyum Jungkook pudar, "kau tidak percaya pada masakanku?"
Pria itu berdiri mendekati Lisa, tatapannya berubah seketika menjadi sangat mengintimidasi.
Namun yang Lisa pikirkan tidak terjadi, Jungkook memangku wanita itu dengan senyum lebar disertai ciuman halus pada rambut Lisa.
"Kau ini mau apa ha?" Lisa menatap Jungkook dengan tangan yang menggantung erat pada lehernya.
"Kupikir karena semalam terlalu banyak bermain kau akan kesulitan berjalan."
"J-Jungkook!!"
Wajah wanita itu seketika memerah semerah tomat, senyumnya hilang seusai mendengar ucapan Jungkook yang berhasil membuat jantungnya berdegup kencang.
"Tidak kubahas deh, aku janji!"
"Turunkan aku..!"
"Cium."
"Tidak mau."
"Ya sudah. Kau duduk di pangkuanku."
"Tida mau, itu memalukan!"
"Hmm?"
Jungkook menyodorkan wajahnya lebih dekat dengan Lisa yang tengah ia gendong, mau tidak mau karena ia terpaksa akhirnya melakukan apa yang Jungkook minta.
Cup.
Lagi - lagi Jungkook tertawa denga puas sementara Lisa berdecak sebal berusaha menstabilkan debar jantungnya agar tidak berdegup terlalu kencang.
Wanita itu duduk di hadapan Jungkook seraya memakan apa yang disiapkan kekasihnya.
Luar biasa, mata Lisa seketika membulat sempurna begitu mengetahui rasa dari apa yang Jungkook masak. Ia tidak menyangka kalau Jungkook masih mengetahui selera makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy For You - Lizkook
Fiksi Penggemar"aku menggilainya." "dia menggilaiku." Jungkook merangkul Lisa yang baru saja melontarkan kata itu dengan nada santai, mengecup kening gadis itu dengan hangat lalu mengelus rambut sebahu Lisa dengan lembut. mereka tersenyum, berharap semuanya tetap...