jangan lupa vote dan komen
lino memasuki apartemen dengan wajah memerah. lia menyusul masuk ke dalam apartemen dengan wajah menunduk.
lino marah.
dia dapat melihatnya dengan jelas.
lia menunduk sambil mengikuti langkah lino yang berhenti di depan televisi.
"kamu tau itu bahaya, kan?"
lia mengangguk.
"terus kenapa kamu keluar gitu aja?"
lia hanya diam. lino di depannya terlalu menakutkan. bahkan sedari tadi dia tidak berani mengangkat kepalanya.
"lia! saya nanya!"
lia sedikit terkejut mendengar bentakan lino.
"maaf. aku pengen nyari udara segar aja, aku di rumah terus. jadi aku pengen refreshing"
"harusnya kamu perhatiin jalan! coba gaada saya?! kamu udah gede lia, kamu pasti tau itu bahaya!"
lia mengangguk paham.
"iya, aku minta maaf. aku cuma pengen hiburan karena bapak gak ngebolehin aku keluar"
"jadi, ini salah saya?"
lia mendongak. dia menggeleng cepat.
"eng-"
"oke, sekarang terserah kamu. saya gaakan ngatur kamu lagi"
setelah itu, lino berjalan meninggalkan lia di ruang tengah. masuk ke ruang pribadinya dan menutup pintu.
lia menghela napas setelah melihat pintu itu ditutup dengan kasar. dia mendudukkan dirinya di sofa. tanpa sadar air matanya sudah mengalir.
.
.
.lia menatap pintu ketika jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. dia sudah ada di atas kasur. lino tidak ada tanda-tanda akan masuk ke kamar mereka.
dia menghela napas. membaringkan tubuhnya ke kasur.
menangis dalam diam kemudian tertidur dengan mata sembabnya.
lia sedikit merutuki kecerobohannya karena tidur setelah puas menangis. matanya jadi bengkak. gadis itu menoleh ke kamar mandi yang berbunyi. ada orang di dalamnya.
gadis itu duduk kemudian menatap lino yang baru aja keluar dari kamar mandi. mukanya datar banget. natap lia sedikit pun enggak.
sementara lia memperhatikan tunangannya itu.
lia bangun ketika melihat lino kesulitan memasang dasinya. lino hari ini bakal ke kantor, lia tau dari style yang dia pakai.
lino hampir menepis tangan lia kalo lia gak keras kepala buat membantu lino benerin dasinya.
gaada yang bicara sampai lino berangkat tanpa makan apapun.
lia menghela napas. mereka perang dingin lagi. entah sampai kapan. tapi rasanya, perang dingin mereka yang kali ini sedikit sulit untuk di redakan.
lia turun dari taksi. dilihatnya sebentar lagi waktu makan malam. dia berjalan memasuki gedung kantor milik lino.
dia beberapa kali mencoba menelpon sang tunangan tapi tidak di angkat. lia mencoba berpikir positif.
dia mungkin sedang rapat
setelah sampai di lantai paling atas, lia berjalan menyusuri lorong. mencari ruangan lino yang berada di pojok. gadis itu mengernyit ketika tidak ada sekretaris di depan ruangannya lino.
lia mengangkat bahunya acuh. dia membuka pintu ruangan lino dan sedikit terkejut melihat pemandangan di depannya.
"ganggu ya?"
mewakili banget soalnya aku malam ini bener-bener badmood 😭😭
KAMU SEDANG MEMBACA
🖇KIMIA
Random❁꫶ཻུ۪۪᭭⃟ LEE KNOW X LIA udah, pokoknya lia gasuka kalo minho centil ©112O19 - O52O2O