10

2.4K 382 12
                                    

jangan lupa vote dan komen

lia menatap kertas yang ada di tangannya dengan perasaan bingung. nilainya pas banget sama kkm, dia jadi gak puas.

dia menggigit bibir bawahnya.

"mending tambahin nilai lo"

yeji yang mengerti arah pikiran lia. tapi lia menghela napas. ragu.

"susah gak ya?"

"siapa tau kalo lo di ringanin?"

yeji terkekeh. lia mendecak tidak suka.

"dih, mana ada. yang ada kalo gue di persulit"

sang sahabat terkekeh pelan. dia sendiri sadar kalau lino itu kebanyakan nyusahin lia di sekolah.

"coba aja, cuma mapel ini loh nilai lo gak bener"

"iya deh"

lia berdiri dari duduknya. mengikuti langkah anak kelasnya yang lain.

.
.
.

lino menoleh ke pintu ketika ada yang mengetuk ruangannya. dia menutup buku absennya kemudian mempersilahkan murid-muridnya masuk.

"pak, kita pengen nambah nilai"

lino mengangguk sambil senyum.

"kalian maunya tugas apa?"

murid-murid berbisik. lia sendiri cuma diem doang. menunggu keputusan teman-temannya.

karena menunggu diskusi anak muridnya yang terlalu lama, lino memutuskan buat bicara.

"gini aja, kita bikin kesepakatan"

semua yang ada di ruangan menoleh ke lino.

"kalo di ujian akhir semester nilai kalian bisa melebihi 80 atau pas 80, saya bakal kasih nilai A di rapot, gimana?"

terjadi hening. lino membiarkan anak muridnya berpikir sementara dia membuka buku absen.

"sudah? kalo sudah sebut nama kalian yang setuju, biar saya tandain"

lia memperhatikan satu persatu teman sekelasnya yang keluar. gadis itu menghela napas ketika hanya dia yang tersisa di ruangan. lino menatapnya sambil tersenyum.

lia mendecak. lino pasti sedang mengejeknya.

"lia? kamu mau tugas yang lain?"

lia mengangguk pelan. dia berjalan untuk berdiri di depan lino. pria itu terlihat mencari sesuatu dari dalam laci.

gadis itu memandang buku tebal yang ada diatas meja. menatap lino sambil bertanya.

"ringkas buku ini, kumpulkan 1 hari sebelum ujian akhir. bisa?"

lia mengulum bibirnya. menatap lino dengan penuh permusuhan kemudian mengambil buku tebal yang sudah seperti buku catatan dosa lino itu.

"bisa pak"

lino tersenyum kemudian mempersilahkan lia untuk keluar.

"ah ya, ada satu persyaratan lagi"

lia berbalik. menatap lino dengan penuh tanda.

"jangan telat tidur sama telat makan gara-gara ngerjain itu. bisa? kalau saya tahu kamu telat tidur atau telat makan gara-gara itu, saya pastiin nilai kimia kamu C"

lia mengangguk. tersenyum diam-diam sebelum akhirnya keluar dari ruangan sang guru.

lino berjalan keluar kamar sambil mengusap rambutnya yang basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

lino berjalan keluar kamar sambil mengusap rambutnya yang basah. dia baru saja selesai mandi dan dia sudah mencium aroma masakan khas lia.

lia yang lagi fokus masak, harus terlonjak karena tangan lino tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"masak apa?"

"bisa liat kan?"

"galaknya~"

lia mendecak. lino terkekeh. merasa lucu karena lia tidak menolak pelukannya. itu artinya lia sama merindunya kaya dia.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🖇KIMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang