18

2K 299 12
                                    

jangan lupa vote dan komen
update cepet kalo yang di atas lancar

~~~

lia mendongak ketika mendengar pintu di ketuk. disana ada yeji dan hyunjin sambil membawakan makanan. lia terkekeh melihatnya.

"cieee, yang udah sembuh"

lia ketawa pelan.

"mana pernah gue sakit"

yeji sama hyunjin menarik kursi untuk duduk.

"gue seneng lo ceria kaya gini. gue kira lo bakal murung pas tau pak lino kecelakaan"

lia memusatkan pandangannya kearah yeji.

"pak lino siapa sih? gue sering banget denger namanya dari mama sama papa"

yeji mengernyit. dia menatap hyunjin penuh tanya. hyunjin sendiri manatap yeji penuh kebingungan.

"lo inget gue kan, li?"

lia mengangguk.

"haje juga kan?"

lia ngangguk lagi.

"tapi ada yang aneh, perasaan gue baru masuk rumah sakit sebentar, tapi lo berdua kaya udah makin gede"

yeji sama hyunjin mengernyit.

"li, gue pernah minta lo jadi pacar gue. inget?"

lia membuka matanya lebar. sedetik kemudian dia tertawa terbahak.

"masa iya sih? gue gak inget masa. lagian masih kelas 10, ngapain pacar-pacaran"

oke. sekarang yeji sama hyunjin paham.

lia kehilangan ingatannya waktu kelas 11, tapi ingatannya dari kelas 10 ke belakang masih utuh tak tersentuh. itulah kenapa lia mengira dirinya masih berada di kelas 10.

"li, kita udah kelas 11. senin kita penilaian akhir semester 1"

lia mengerjap pelan.

"h-hah? masa sih?"

dia mengernyit ketika merasakan denyutan di kepalanya.

"a-aw"

gadis itu memegang kepalanya yang berdenyut semakin sakit.

sekelabat bayangan muncul di kepalanya. ada banyak orang yang berlalu lalang. membuat lia tidak bisa melihat dengan jelas wajah mereka.

"lia!"

seseorang dari arah pintu berjalan tergesa. memegangi lia untuk segera berbaring.

"tidur dulu aja, biar temen-temen lo sama gue"

lia mengangguk. yeji menatap cowo di depannya itu. menatapnya dengan penuh tanda-tanya.

"nama gue han. gue adeknya bang lino"

yeji mengangguk paham. hyunjin diem doang sedari tadi. menatap lia dengan pandangan sendu. han terkekeh melihatnya.

"sebenarnya lia kenapa?"

yeji bertanya lirih. han menatap yeji sambil berpikir bagaimana caranya mengatakannya.

"dokter bilang lia ngalamin amnesia sementara. tapi masih belum pasti kapan dia bakal inget sama semuanya"

han membawa yeji dan hyunjin duduk di kursi yang ada disana.

"kalo lia tetep gabakal inget gimana?"

han menggeleng.

"gue gatau"

yeji menatap hyunjin sendu. sang kembaran hanya senyum kemudian mengelus bahu yeji.

"lo bilang lia gak inget, kok dia bisa ngenalin lo?"

"gue ngenalin diri sebagai temen kecilnya lia. padahal dia juga gak inget"

hyunjin mengangguk paham.

"eh terus pak lino gimana?"

han menghela napas.

"dia masih koma. gatau bakal bangun atau enggak"

yeji diam sebentar. mendekat ke han kemudian mengelus bahu si cowo. memberikan kekuatannya walaupun dia sama letihnya.

han menegang sebentar sebelum akhirnya memegang tangan yeji yang ada di bahunya.

"ekhem"

yeji menarik tangannya ketika mendengar deheman keras hyunjin.

"gue sama haje balik dulu. kalo ada apa-apa hubungin ya?"

"siniin hp lo"

yeji memberikan hpnya. tidak perlu lama, han mengembalikannya. memandangi punggung yeji dengan sebelah sudut bibir yang terangkat.

"lo harusnya gak nyampurin urusan gue"

~~~

🖇KIMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang