spesial chapter : first kiss

1.9K 231 62
                                    

bacanya jangan pas buka ya, walaupun cuma kiss kiss :)

...

lia memandang jemarinya yang terpasang cincin putih. pertunangannya baru saja terjadi tadi malam. dia masih tidak menyangka kalau calon suaminya di masa depan adalah gurunya sendiri.

apalagi itu guru yang paling dia benci di sekolah.

"kamu benci sama mapelnya, tapi jangan benci sama saya nya juga"

lia mendecak ketika melihat lino yang berjalan menghampirinya di taman. rumah lia emang punya taman luas sebelum mencapai gerbang dan lia kini tengah duduk di salah satu kursi untuk memandangi bintang.

"aku belum izinin bapak buat duduk disini"

lia berkata sinis. lino terkekeh. keras kepala dan duduk di samping lia.

"kenapa bapak terima pertunangannya? emang bapak gapunya pacar?"

"punya. saya bahkan mutusin pacar saya karena pertunangan ini"

lia mendecak.

"kalo gitu mending gausah"

lia memandang kearah lain. menatap pepohonan yang tengah diatur letaknya agar tertata rapi.

"tapi, saya gak nyesel kok. soalnya calonnya kamu"

"tipi siyi gik nyisik kik. siilnyi cilinnyi kimi. halah"

lino ketawa ngakak liat ekspresi lia yang ngeledek dia.

"lucu banget sih kamu"

"gak!"

lino tersenyum. kali ini lebih tulus. gaada senyuman jahilnya yang sering dia tunjukkan buat lia. tandai cuma buat lia.

"tapi, kalo kamu mau nolak juga gapapa"

"serius?"

"iya. tapi, saya culik kamu"

lia mendecak. dia bersedekap dada di depan pria yang lebih tua darinya itu.

"emang bapa gak masalah punya tunangan bocah kaya aku?"

lino mengangguk cepat.

"gak percaya"

"saya terima apa adanya kamu kok. nanti juga saya ajarin hal-hal yang dewasa ke kamu"

"KOK KALIMATNYA AMBIGU SIH?!"

"emang kamu mikirnya apa?"

"gak ada!"

lino ketawa. lia yang lagi kesel gini bikin dia gemes sendiri. dia jarang bisa liat ekspresi lia yang kaya gini di sekolah, atau bahkan gak pernah pernah?

lino sering merhatiin lia karena lia itu bego banget di mapelnya dia. padahal abis dia tanya-tanyain sama guru lain yang ngajar di kelasnya lia, tunangannya itu pinter. gak pernah keluar dari 3 besar.

"mau saya ajarin salah satunya gak?"

"ajarin apa?"

lia menoleh kepo. lino tersenyum melihat ekspresi penasaran lia.

perlahan pria itu mendekat. membuat lia mengernyit. tangan kekarnya menarik bahu lia agar menghadapnya.

"kamu bisanya kalo jalan sama pacar gimana? pegangan tangan?"

lia mengangguk.

"kalo saya lebih suka meluk pinggang"

lino meragain dengan menarik lia agar mendekat padanya. membuat gadis itu melotot dengan wajah yang tersipu.

"i-itu salah satu hal yang dewasa?"

lino mengangguk. pandangan mata mereka bertemu. seneng banget lino tu kalo masalah ngisengin lia.

"saya juga lebih suka pelukan yang kaya gini"

lino menarik tangan lia agar balas memeluk pinggangnya sementara lino menenggelamkan kepalanya di leher lia. si gadis hanya terkikik geli ketika rambut lino menggelitik lehernya.

lino duduk tegak kemudian menatap lia yang juga tengah menatapnya. lia sedikit menyesal karena dirinya begitu mudah kepo pada hal-hal baru.

tiba-tiba, lia merasakan sesuatu menggelitik kakinya.

"AAAAAAA"

lia memekik kencang dan langsung memajukan badannya mencari perlindungan.

cup

lia hanya tidak sengaja menyentuhkan bibirnya dengan bibir lino karena gerakannya yang tiba-tiba. lino menatapnya kaget.

"a-aku cuma kaget. aku kira ular, ternyata caca"

caca itu kelinci putih peliharaan mama nya lia. kayanya kelinci itu kabur dari kandang.

"caca, kenapa kamu keluar?"

lia mengangkat tubuh caca agar duduk di pangkuannya. hal itu dilakukannya agar menghilangkan rasa gugup karena lino sedari tadi terus memperhatikannya.

"lia"

lia menoleh. terkejut ketika melihat wajah lino yang terlampau dekat dengannya.

"saya juga sangat suka ciuman"

dada lia bergemuruh hebat. dia otomatis menutup matanya ketika lino mendekatkan wajahnya.

tubuh lia meremang ketika merasakan sapuan bibir lino di atas bibirnya. lia pikir hanya sebuah kecupan ringan. tapi, lino tiba-tiba menarik pinggangnya.

lia membuka tangannya yang berisi caca. kelinci itu bergerak-gerak seolah ingin pergi. lia mengangkat tangannya dan membiarkan caca pergi.

tanpa sadar, lia mulai mengalungkan lengannya di leher lino ketika yang lebih tua menggerakkan bibirnya.

"CACA KAMU KEㅡ "

jiyeon, mama nya lia, langsung terdiam. lino dan lia otomatis berpisah ketika mendengar suara mama nya.

"hehe, maaf mama ganggu"

"ga-ganggu apanya? mama nyari caca? i-itu caca"

lia beranjak kemudian mengambil caca yang berada tak jauh darinya. dia mengambil kelinci itu kemudian memberikan ke mamanya.

"a-aku mau ke kamar"

lia berjalan menunduk. dia benar-benar malu karena harus ketahuan mama nya. lino sendiri tengah berdiri kemudian tersenyum pada jiyeon ketika mama tunangannya itu menatapnya.

"lia emang suka gitu, malu-malu"

"oh, hehe, iya tante. kayanya saya harus pulang, banyak tugas siswa yang belum sama koreksi"

"ohiya, hati-hati ya lino"

...


aku mau bikin cerita anak skz lagi, tapi bingung mau siapa...

ada saran gak? sekalian sama couple nya. kalo aku suka aku bikin😌

🖇KIMIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang