STAY KALIAN TAU KAN HARI INI HARI APA?!?!??! MAKANYA AKU UPDATEEEEEE
●●●
keadaan mobil begitu hening. lia menyesali keputusannya untuk tetap berada satu mobil dengan han. harusnya dia tidak membiarkan taksi pergi dan menuruti keinginan han untuk tetap mengantarnya.
tapi, kalau dia tidak ikut han, dia tidak tahu kemana menuju. sementara amanah mamanya masih dia pegang.
"apartemen no 21, lantai 5. sandinya ulang tahun lo"
lia mengernyit. ulang tahunnya?
karena masih canggung, lia enggan bertanya. dia hanya mengangguk kemudian meninggalkan han di parkiran.
han mencengkram kemudi. mengambil hp nya kemudian menghubungi seseorang.
"pergi sekarang"
setelahnya, dia menutup telpon. menyenderkan tubuh lelahnya. matanya menutup, tapi sudut bibirnya terangkat membentuk senyuman.
. . .
lia menekan tombol tombol dengan angka ulang tahun miliknya. benar saja. pintu terbuka setelahnya. lia berjalan memasuki apartemen yang terasa sangat sepi. apalagi lampunya dimatikan.
kemana sang pemilik?
dengan berhati-hati, lia menekan saklar lampu. otomatis, lampu menyala ke penjuru ruangan. lia berdecak kagum. apartemen ini luar biasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( cr : pinterest )
l
ia berjalan masuk dengan perlahan.
"permisi?"
gadis itu berhenti di ruang tengah. semuanya masih tertata rapi. hanya ada beberapa barang yang berada tidak pada tempatnya.
"gaada orang?"
lia menjelajah lebih dalam. dia hanya mengikuti kakinya yang melangkah. tidak tahu kenapa merasa sangat familiar dengan apartemen ini.
disana, dia menemukan sebuah sticky notes yang tertempel di kulkas.
bapak gausah nyari aku nginep di rumah mama kalo mau nyamperin langsung ke rumah aja
lia mengernyit. itu tulisannya.
dia meringis ketika telinganya berdenging.
"morning, lia!"
"bapak ngagetin aja!"
kepalanya berdenyut luar biasa. tapi, karena rasa penasarannya dengan ingatan yang hilang, lia tidak menghiraukan denyutan itu.
kakinya melangkah membawanya ke sebuah kamar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
( cr. pinterest )
lia terdiam di depan pintu. kepalanya terasa semakin berat. gadis itu memaksakan diri. dia hanya ingin tahu apa saja yang dia lupakan.
dia menaruh paperbag di atas kasur kemudian berjalan menjelajah kamar itu. membuka lemari dan menemukan pakaiannya tertata rapi disana.
dia tidak hanya menemukan pakaiannya, ada pakaian seorang lelaki disana.
buku-bukunya juga tertata rapi di meja belajar. pertanyaan lia terjawab kenapa di rumah hanya ada sedikit buku.
dia melihat sebuah setelah kantor menggantung di dekat pintu.
dia mendekati cermin rias.
menatap wajah pucatnya yang sudah sangat tersiksa karena denyutan di kepala.
"apa yang gue lupain?"
kaki lia melemah. tangannya bertumpu di meja rias. tidak sengaja menyenggol sebuah figura kecil disana.
dia terdiam ketika melihat fotonya bersama seorang pria. terlihat sangat berbahagia sambil menikmati ice cream di tangan.
lia berjalan menjauh.
ketika dia hampir mencapai pintu, kepalanya terasa seperti di tindih batu besar. sangat berat dan sakit.
gadis itu terduduk dengan rintihan kesakitan.
"lia, kalo nikah nanti mau punya anak berapa?"
"terserah bapak"
"12 mau?"
"itu anak apa tim sepak bola?!"
.
"saya sayang kamu. jangan pernah ninggalin saya, ya?"
"tiba-tiba?"
"pokoknya jangan tinggalin saya"
.
"bapak ada hubungan apa sama bu sakura?"
"rekan sesama guru?"
"masa?"
"iya sayangg"
.
pandangan lia menghitam. yang dia lihat terakhir kali hanya wajah tersenyum lino dan juga han yang berdiri di depan pintu kamar dengan wajah khawatir.