Tiga hari berlalu setelah fan meeting di pusat perbelanjaan. Jungkook baru saja makan malam, hari ini mereka latihan dan membaca skrip untuk shooting MV yang akan dilakukan besok. Dia sedang memainkan ponselnya ingin menghubungi Taehyung tiba-tiba masuk pesan duluan dari seberang sana.
Wanna be Yours
Segitu sukanya ya?typing
Jungkook tidak paham, mumpung Taehyung juga sedang online maka dia langsung mendial nomor pujaannya itu sembari melarikan diri ke kamar dan mengunci pintu."Yeoboseyo, tentang apa Sunbaenim? Aku padamu? Ya tentu saja suka sekali."
"Ah bukan itu, aku tadi menonton SEVEN di Quiz tebak lagu. Kamu cepat sekali menjawab semua pertanyaan yang berhubungan dengan Lights."
Untung saja Jungkook tidak melihatnya, Taehyung sempat keki diawal percakapan sudah langsung ditembak oleh Jungkook.
"Aaah itu, tentu saja! Teman-teman bilang i'm a Wings before a human,” ditanggapi tawa rendah Taehyung.
"Oh ya Sunbaenim, apakah kau sudah pernah lihat aku cover dance Lights? Kadang aku masih suka lupa koreo SEVEN, namun justru badanku bergerak sendiri karena sudah hapal dengan koreo Lights!" Jungkook menertawai kebodohannya sendiri.
"Belum pernah lihat. Nanti kirimi aku link-nya ya."
"Okay, sekarang boleh video call Sunbaenim?"
"Tentu."
Dan keduanya melanjutkan video call hingga nyaris tengah malam.
.
.
.
Oh my my my
Jungkook terbangun karena ponselnya berbunyi nyaring oleh ringtone yang ia pasang untuk kontak Taehyung."Yeoboseyo.." Jungkook menyapa dengan suara serak bangun tidur.
"Hari ini free kan? Masih capek shooting dua hari ini?"
"Ga capek qo Sunbaenim. Ada apa?"
"Sudah jam segini tapi kamu masih tidur" tawa rendah Taehyung membelai pendengaran Jungkook.
"Emm.. ya Sunbaenim," Jungkook belum sempat lihat jam, apakah sekarang sudah siang?
"Tiga puluh menit lagi di basement dormmu. Kita pergi berdua hari ini gimana?"
Jungkook langsung terduduk, "aku tanyakan ke Manajer Jung dulu ya, nanti segera aku kabari."
"Ok."
Begitu sambungan ditutup, Jungkook langsung menelpon Hoseok dan setelah susah payah bernegosiasi akhirnya Jungkook diberi lampu hijau dengan begitu banyak wejangan. Jungkook mengirim pesan ke Taehyung sebelum lari ke kamar mandi dan bersiap.
Tiga puluh menit kemudian dengan membawa ransel, kepala tertutup bucket hat dan masker, Jungkook mencari mobil dengan ciri-ciri yang disebut Taehyung di basement apartement-nya. Jungkook memasuki mobil yang pintunya telah dibuka sedikit dari dalam.Di dalam mobil setelah membuka semua atribut, Jungkook tersenyum manis sekali, memancarkan kebahagiaan diajak jalan oleh Taehyung. Yang lebih tua tertawa gemas.
"Hi, lama ga ketemu. Besok kamu sibuk?"
"Ga terlalu Sunbaenim, hanya fitting kostum dan review ulang persiapan rehersal tiga hari lagi."
"Aah, Super Concert ya? Aku sudah menolaknya sebelum kenal kamu lebih dekat."
"Yaah, ga ketemu deh," Jungkook manyun kesal sendiri. Dia tidak tau efek bibirnya maju seperti itu bagi orang di sebelahnya.
"Kita ketempat peristirahatanku di daerah pegunungan, kamu oke?"
"Oke banget!"
Di jalan Jungkook merasa mobil yang mereka tumpangi berjalan melambat sebelum lampu lalu lintas, namun tiba-tiba melesat saat lampu hijau akan berganti merah."Kita diikuti Hyung?" tanya Taehyung kepada driver sekaligus body guardnya.
"Mobil van hitam dibelakang sejak kita keluar dari apartement Jungkook," jelas Im Changwook.
"Jung, apartemen kalian kurang pengamanannya."
"Kita mau pindah qo Sunbaenim. Ke Hannam The Hill," Taehyung menaikkan sebelah alis sebagai jawaban.
"Disana pengaman dan privasi sangat terjaga bukan?" lanjut Jungkook.
"Iya, aku pun betah disana. Aku baru-baru ini pindah dari sana sejak--"
"Ya aku tau Sunbaenim. Siapa yang tidak tau?" potong Jungkook mengendikkan bahu.
"Tapi kalau kamu pindah kesana, mungkin aku akan mempertimbangkan kembali lagi ke Hannam."
Jungkook hanya bisa tersenyum kikuk, jantungnya bagai berlomba dengan paru-parunya. Apakah mungkin Taehyung mau mendekatkan diri dengannya? Ia pun berpura-pura mencari van hitam di belakang yang dimaksud oleh Changwook, namun tentu saja mereka sudah jauh melesat di depan. Taehyung hanya tersenyum melihat tingkah Jungkook.
Perjalanan cukup panjang, mereka menghabiskan waktu sambil mengobrol santai. Kemudian mereka tiba disebuah gerbang yang berdiri ditengah jalan. Changwook turun dari mobil dan memasukkan kode membuat pagar itu terbuka atomatis, setelah mobil masuk gerbang tersebut tertutup kembali. Jungkook mengedarkan pandangan di dalam mobil."Rumahnya ada dimana?"
"Masih di depan sana. Kenapa Jung?"
"Gerbangnya dari situ? Wow" Jungkook tidak dapat menutupi rasa kagumnya.
Tempat peristirahatan Taehyung berada di tengah-tengah lahan yang luas. Pagar tinggi dengan CCTV mengelilingi wilayah tersebut, menjamin keamanan dan keleluasaan bagi penghuninya yaitu dirinya seorang.
Mobil berhenti di depan rumah dengan dominasi dinding kaca berlantai dua. Jungkook turun dari mobil bukannya masuk ke dalam rumah namun ia justru berdiri mematung melihat pemandangan indah yang tersaji dari tempatnya berdiri.
"Dari dalam lebih bagus, ayo Jung kita masuk."
>>>
a chapter dedicated to Beomgyu TXT
💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Borahamnida
Fanfic[FIN] boyslove | bxb Homophobic ⛔ Go Away! Siapa yang tidak kenal Kim Taehyung. Semua drama dan film-nya laris manis di Korea maupun Internasional. Baru setahun belakangan ini dia kembali menyanyi. - JJK Pertemuan keduaku dengan Jeon Jungkook si pem...