For my future reader, book ini sempat aku adain Ending Contest dan aku dapat 2 cerita dari penulis yang sama.
Di bawah ini aku post 2 stories from noona_Sofi . Enjoy! ❣
ps : aku bergetar pas baca ini. ga sangka ternyata cerita aku yg dilanjutin sm orang lain sukses bikin aku baper 🥺🥺🥺
pss : chapter selanjutnya Epilog dari aku ya 😉
▪︎ Cerita 1
~~~~~~~Bila takdir torehkan perjalanan indah, sembilan Maret yang sesaat lagi hadir akan jadi tahun pertama Jungkook nikmati hal terbaik dalam hidupnya.
Jika saja—namun realita berkata lain.
Setelah pertemuan Jungkook dengan Taehyung malam itu, tidak ada lagi komunikasi yang terjalin. Pekat malam seolah menjadi saksi dua hati mengurai benang merah yang kuat tersimpul.
Jungkook merelakan cinta yang telah terpatri demi kebahagiaan Taehyung. Toh, pria itu sendiri yang berkata tak mampu berbagi hati dan Jungkook hanya ingin memberi separuh jiwanya jalan yang mudah. Memilih pergi, membawa cinta yang begitu mengerak ke dasar jiwa dan menguburnya—sungguh sangat menyakitkan. Seakan hidup tak ada lagi warna, semua menjadi abu.
Persona yang Jungkook pasang di gemerlap dunia hiburan berbanding terbalik dengan nyawa yang tanpa jiwa.Jungkook tak lagi bisa nikmati makanan dengan baik. Dari minggu ke minggu bobot tubuhnya menyusut dan membuat Cheonsa khawatir. Wajah tampan Leader SEVEN itu terlihat kuyu dan pasi, namun Jungkook begitu lihai menepis, mengatakan ia sedang menjalani program diet. Perlahan fisiknya mulai berontak dan puncaknya di sebuah acara musik ber-skala Asia, di hadapan jutaan penggemar yang melihat penampilan SEVEN langsung maupun lewat layar—Jungkook collapse.
...
Jungkook menghilang!
Agensi kalang kabut, tak terkecuali Hoseok. Lelaki itu tanpa lelah mencari keberadaan sosok yang telah dianggapnya adik. Begitu pun Jin, lelaki ini menangis sambil ungkap segala resah pada Namjoon. Bagaimanapun juga Jungkook pergi saat tubuhnya belum pulih dan masih harus menjalani perawatan rumah sakit namun dengan nekatnya ia pergi, menebar keresahan bagi semua yang menyayangi.
Dua belas jam berlalu, Jungkook menghilang, lenyap bagai ditelan bumi.
...
Maret, musim terburuk tuk nikmati Eiffel. Langit dipenuhi mendung yang menggelayut dan hawa dingin yang mencengkeram tubuh. Trocadero menjadi saksi akan sesak jiwa sesosok pria yang terduduk memandang sendu menara negeri cinta dengan mata bambinya.
" This feelings never go out from this heart. I don't know why but I fell happy when remember it. Hyung, Taehyungie..."
Bermonolog, ia ungkapkan banyak frasa kerinduan pada dia yang jauh. Setitik air mata jatuh mengalir perlahan di pipi yang tak lagi chubby.
"Cookiepie..."
Terpaku, bergeming dalam keraguan. Jungkook pikir ia hanya berhalusinasi walau suara itu begitu nyata. Hembuskan napas tuk halau sesak, Jungkook kembali merenung.
"Cookiepie..."
Kali ini sebuah dekapan memeluk tubuhnya dari belakang.
"Sayang..."
Suara itu nyata, ada hembusan hangat menyapa rungunya dan tiba-tiba dagunya tertoleh oleh tangan besar, menautkan dua pasang mata yang merindu.
Jungkook tidak bermimpi, kasihnya ada di sini. Mengusap lembut airmata dengan jemari panjangnya, memeta tiap inchi wajahnya dengan ciuman hangat. Taehyung menangis dalam haru, bisikkan betapa ia mencintai Cookiepie-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Borahamnida
Fanfiction[FIN] boyslove | bxb Homophobic ⛔ Go Away! Siapa yang tidak kenal Kim Taehyung. Semua drama dan film-nya laris manis di Korea maupun Internasional. Baru setahun belakangan ini dia kembali menyanyi. - JJK Pertemuan keduaku dengan Jeon Jungkook si pem...