23 - Vacation

4.8K 508 22
                                    

SEVEN baru saja landing di kota Mataram, mereka menjalankan liburan resmi dari agensi tanpa adanya kamera sama sekali. Dari bandara mereka menaiki van menuju pantai dan selanjutnya menyebrang dengan yatch menuju Pulau Gili.

Bersama para manager, member SEVEN menuju sebuah pondokan bertuliskan "Free Diving", namun Jungkook menarik lengan Soekjin sehingga mereka berdua tertinggal dibelakang.

"Hyung, temani aku.. tadi sudah ijin sama Hoseok Hyung," pinta sang Leader.

"Mau kemana?"

"Diving, tapi jangan disini. Ayolah Hyung," Jungkook mulai memajukan bibirnya lucu.

"Oke.. oke, aku ikut," akhirnya Seokjin pun menyerah.

Jungkook berjalan sembari melihat ke ponsel, kakinya mengarah kesebuah pondokan tidak berbeda jauh dari yang SEVEN tuju tadi namun yang ini bertuliskan "Closed".

"Benar disini Kook?"

"Iya Hyung, biar private," kemudian Jungkook melangkah pasti dan membuka pintu, masuk kedalamnya.

Kedua lelaki yang berada didalam pondok segera menoleh saat pintu terbuka. Jungkook dengan senyum terkembang segera duduk disebelah salah satu setelah menyapa singkat yang lainnya. Dia menyampirkan dagunya pada bahu sang kekasih dari belakang dan tak lupa tangannya melingkar erat.

"Lho, sunbae ada disini?" tanya Seokjin ketika duduk disebelah Namjoon.

"Iya. Maafkan aku batal nonton konser kalian," Namjoon berujar lembut kepada Seokjin dimana Jungkook sudah tertawa lepas bahkan Taehyung sampai harus mengusak kepalanya agar kelinci berhenti tertawa.

"Sunbae juga mau nonton tadinya? Oh, kenapa tidak jadi?" tanya Seokjin kembali.

"Ah itu-"

"Passport Namjoon Sunbaenim hilang Hyung," jawab Jungkook disela tawanya.

"Iya.. itu. Aku sudah sampai Incheon saat menyadari passport-ku tak ada. Segera setelah mendapatkan passport baru, aku langsung menyusul kesini," jawab Namjoon malu-malu.

Seokjin masih sibuk dengan pikirannya sendiri saat seorang berkulit gelap terbakar matahari menghampiri mereka. Sosok tersebut memberikan briefing singkat mengenai aktifitas mereka kedepan. Kemudian semuanya melakukan perenggangan dan mengikuti sesi tutorial Free Diving di kolam belakang.

Taehyung dan Namjoon mengangkat tas mereka berisi masing-masing sepasang peralatan diving sebelum mengikuti sosok tadi menaiki perahu. Diatas perahu, Jungkook duduk menempel manja pada Taehyung, sedangkan Namjoon dan Seokjin bercakap-cakap berdua.

Mereka melakukan Diving di beberapa spot yang berbeda, disana sungguh indah. Terumbu karang tumbuh rapat di dasar laut bagaikan permadani. Mereka bahkan melihat kura-kura yang sedang melintas.

Selepas Diving, mereka menuju resort yang telah di booking. Jungkook dan Seokjin membersihkan diri di kamar Taehyung, sedangkan empunya menggunakan kamar Namjoon. Mereka berempat bertemu kembali di tepi pantai dimana beberapa meja sudah disiapkan dengan jarak yang cukup jauh. Jungkook baru akan melangkahkan kaki mengikuti Seokjin dan Namjoon saat tangannya yang bertaut dengan sang kekasih ditarik kearah yang berbeda.

Seokjin mengikuti Namjoon duduk di meja terjauh baru menyadari bahwa Jungkook dan Taehyung mengambil arah yang berbeda. Dia hanya berfikir bahwa Namjoon sedang memberikan waktu khusus untuk pasangan yang sudah lama tidak saling bertemu itu.

Namjoon dan Seokjin memang sudah cukup lama bertukar sapa dan saling cerita melalui telepon dan texting hingga keduanya tidak canggung lagi. Makanan disajikan bergantian mulai dari appetizer hingga dessert.

Seokjin masih sibuk mengomentari koktail-nya yang tersaji dari mangkok buah nanas asli saat kalimat Namjoon membuatnya diam.

"Aku juga ingin memiliki cerita yang indah seperti Taehyung dan rasanya aku mulai menyukai seseorang," Namjoon berkata dengan senyuman sembari menatap kearah laut lepas.

Jantung Seokjin berhenti sesaat, rasa sakit menghantamnya. Mereka telah cukup banyak membahas beberapa hal secara terbuka, namun Seokjin tidak sanggup mendengar kisah cinta Namjoon. Seokjin kehilangan selera, ia memainkan potongan buah dengan sendoknya.

"Pemandangan disini cantik, namun tak secantik dirinya," lanjut Namjoon kemudian.

Seokjin masih bermain-main dengan makanannya, tidak ingin dengarkan lagi ucapan Namjoon. Namun hanya deburan ombak yang dapat dia dengar sehingga Seokjin memberanikan diri mengangkat wajahnya dan melihat kearah Namjoon.
 
  
Deg !
  
   
Jantung Seokjin terpompa hebat melihat tatapan Namjoon kearahnya, pandangan yang begitu memuja dengan senyuman dimple menghiasi wajah tampannya. Pantulan cahaya lilin menambah kesan dramatis pada netra Namjoon.

"Indahnya pantai tak seindah parasmu. Coba kau dengarkan debur ombaknya... Resapi... Apa kau dengar Seokjin-ie? Ia sampaikan bisik renjanaku, maukah kau jadi pengisi hatiku?"

Seokjin terpana, kedua matanya menatap balik obsidian Namjoon namun tak kunjung juga bibirnya menyuarakan suatupun. Soekjin menyadari saat tatapan mata Namjoon mulai meredup, pria di depannya memutus kontak mata dan mengambil minuman dan menandaskannya dalam sekali teguk.

"Ah, maafkan aku. Ternyata hanya khayalanku kau akan disana menyambut perasaanku. Semoga harimu menyenangkan Seokjin-ie, aku.. aku kembali dahulu."

Namjoon bangkit berdiri dan melangkah pergi, namun jemarinya tertahan oleh jari-jari hangat.

"Bukan begitu Sunbae.." Seokjin ikut bangkit mensejajarkan diri dengan Namjoon, namun ia tetap tak bersuara, hanya melihat lamat ke netra pria dihadapannya.

Tiba-tiba saja Soekjin maju dan menutup kedua matanya sebelum ia mencium Namjoon. Awalnya hanya menempel namun perlahan bibir tebalnya mulai melumat bibir lawannya. Namjoon terlalu terpaku, dia justru memandangi bulu mata Seokjin hingga tautan dilepas oleh sang inisiator.

"Ya, aku bersedia Sunbae," jawab Seokjin kemudian, namun Namjoon masih bergeming.

"Atas pertanyaanmu yang tadi, jawabanku tentu saja ya," Seokjin menautkan jemarinya dengan Namjoon.

Kehangatan pada tangan Namjoon membuat dirinya tersadar dan senyum lebar terkembang dengan dua lekuk pipi menghias manis wajahnya. Namjoon meraih Seokjin dalam dekapan, hanya kebahagiaan absolut yang menyelimuti hatinya.

Nun jauh disana, terdapat sepasang mata yang turut berbahagia, yang sedari tadi setia mengawasi. Hembusan napas lega menutup kekecewaan yang sempat menerpa keduanya.



>>>
















Thank to strdena yang sudah bantu beta part Namjin 😘

BorahamnidaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang