21 - Never Image

4.9K 564 29
                                    

SEVEN memiliki jadwal dua hari tour di Jakarta, tadi siang mereka sudah check sound dengan beberapa Cheonsa beruntung yang mendapatkan undian untuk hadir dalam check sound. Udara siang itu panas dan lembab, sangat berbeda dengan iklim di Korea saat ini. Beruntung mereka sudah dua minggu ini berada di ASEAN sehingga sudah tidak terlalu kaget, berbeda saat pertama kali menjejakkan kaki di Singapura.

Jungkook dan kawan-kawan menyelesaikan rangkaian konser dengan luar biasa, masih ada tersisa satu hari lagi, yaitu hari penutupan. Seperti biasa, member SEVEN akan kembali ke ruang tunggu mereka yang besar, Jungkook sudah tidak sabar untuk makan, dia pun setengah berderap meninggalkan member lainnya di belakang.

Langkah Jungkook terhenti saat dia membuka pintu, gerakan mendadak membuat member dibelakang menabrak dan membuat Jungkook terhuyung ke depan namun ia tidak terjatuh karena sepasang tangan familier menangkap tubuhnya.

“Jungkook tidak apa-apa?” tanya suara sedalam samudra.

“Nee, Sunbae..” namun suara Jungkook kalah dengan sorak member SEVEN yang terkejut melihat Taehyung dan Jimin berada dalam ruangan mereka.

Sebuah hal luar biasa dua Senior terhormat yang sangat mereka segani berada di ruang backstage dan jelas keduanya tadi menonton konser. Bagaimana tidak, kedua Senior menggunakan bando bertuliskan SEVEN berwarna hijau khas logo mereka serta membawa lightstick SEVEN yang berbentuk UFO.

“Haii, kalian luar biasa tadi,” ujar Jimin mengacungkan jempol dan tersenyum hingga kedua maniknya menghilang.

Member SEVEN sangat gugup, bahkan untuk sekedar membalas pujian Jimin pun lidah mereka terlalu kelu. Taehyung menimpali dengan memuji member satu per satu, terutama bagaimana penampilan Jungkook saat Solo Dance diatas genangan air. Jimin pun menimpali pujian Taehyung, dia sedikit ingat nama-nama member SEVEN yang selama konser yang selalu diserukan Taehyung.

Jungkook hanya diam saja, sedari tadi terlalu banyak pertanyaan yang ingin diungkapkan. Mengapa Taehyung tidak memberitahu jika akan datang? Kapan Taehyung datang? Taehyung menginap dimana? Aku siapa, aku dimana?

Saat akhirnya kedua Senior undur diri, SEVEN mengetahui bahwa mereka menginap di hotel yang sama. Jimin dan keluarganya sengaja datang ke Indonesia untuk berlibur sedangkan Taehyung memang ada agenda Fan Meeting sebuah brand yang masih akan digelar satu minggu lagi di Jakarta.

Setelahnya SEVEN masih ada kegiatan di ruang tunggu seperti pengambilan foto dan lainnya, namun Jungkook sudah tidak sabar. Kakinya sedari tadi bergerak gelisah, hingga Seokjin menepuk punggungnya, meminta Sang Leader untuk mengendurkan syaraf.

Diperjalanan kembali ke hotel, beruntung Jungkook semobil dengan Seokjin, dia dapat menumpahkan kehebohannya mendapat kejutan dari Taehyung.

Jungkook sudah berkirim pesan dengan Taehyung dan begitu sesampainya di Hotel, Jungkook langsung menuju kamar mandi dan membersihkan tubuh dengan telaten dengan begitu banyak sabun. Jungkook sedang mengenakan bathrobe dengan rambut masih basah saat terdengar suara door bell. Dengan suka cita Jungkook membuka dan langsung menarik Taehyung kedalam pelukan bahkan saat pintu kamar belum juga tertutup.

“Sayang keringkan rambutnya dulu ya,” ujar Taehyung seraya mencium kening manisnya.

“Bantuin ya Sunbae,” bahkah sebelum Taehyung memberi jawaban, Jungkook sudah duduk di sudut kasur dan memberikan handuknya pada Taehyung. Pria matang tersebut terkekeh sebelum menggunakan handuk mengeringkan rambut Jungkook.

“Sunbae.. em...” Jungkook ingin bertanya namun tidak jadi meneruskan.

Hmm, kenapa sayang?”

“Fan Meeting-nya kan masih minggu depan, berarti nanti balik lagi kesini?” Jungkook bertanya.

“Ga sayang, aku disini aja sampai minggu depan, mau ke Lombok,” jawaban Taehyung sukses membuat Jungkook memutar tubuh tiba-tiba dengan mata bulat sempurna.

“SERIUSS ?! Astaga Sunbae!”

“Memang ada apa sayang?” Taehyung bertanya dengan wajah polos.

“Sunbae jangan menggodaku..”

Jungkook tertawa bahagia dengan gigi kelinci dan hidung mengkerut. Taehyung mencubit hidung bangir sebelum meneruskan kembali mengeringkan rambut Jungkook.
 
“Sayang beneran liburan ke Lombok? Berarti sama aku kan?” itu Jungkook yang bersuara, membuat gerakan pada kepalanya berhenti dan tiba-tiba saja dirinya sudah rebah berada dalam kungkungan pria-nya.

“Ucapkan sekali lagi,” permintaan Taehyung lebih seperti perintah dikuping Jungkook.

“Liburan ke Lombok-nya sama aku kan?” Jungkook menjawab dengan heran.

“Sebelum itu,” timpal Taehyung cepat.

Em.. Jangan menggodaku ?” Jungkook tidak yakin kemana maksud pertanyaan Taehyung.

"Cookiepie membalasku ya?" Taehyung gemas sekali namun ia yakin tadi tidak salah dengar.

"Sunbae maksudnya apa?" Jungkook hanya melihat Taehyung dengan mata polosnya yang besar, sungguh dia tidak paham.

"Tadi Cookiepie p-panggil aku s-sayang."

Wajah Jungkook merona manis sekali, dia sama sekali tidak menyadari pilihan kata yang digunakan. Memang benar beberapa hari ini Jungkook menyapa foto Taehyung di ponselnya dengan sebutan sayang. Itu karena dirinya  terlalu rindu.

"Panggil sayang terus ya mulai sekarang, b-bisa?" pinta Taehyung pada kekasihnya yang masih malu.

Tidak biasanya Taehyung bicara terbata seperti ini kecuali atas perintah naskah. Kelinci manisnya sudah mulai membuat Taehyung menjadi gila. Jungkook mengangguk pelan meng-iyakan permintaan sang kekasih.

"Sebut lagi sayang.." ucap Taehyung sudah seperti remaja dimabuk asmara hanya karena perubahan panggilan dari kasihnya.

"S-sayang.." Jungkook malu sekali, ingin menyembunyikan wajahnya namun kedahuluan Taehyung mencium bibirnya lembut.

"Lagi.." ujar suara rendah.

"Sayang.." Jungkook sudah mulai nyaman dan Taehyung pun meneruskan lumatan pada bibir candu yang sangat dia rindukan.

 
 

>>>

BorahamnidaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang