"Yaudah al, kita pulang dulu ya makasih nih makanan nye"ucap zahra.
"Semoga Allisya dan ka Elvano berjodoh aminnn"ucap Fira.
"Paan si lu,itu cuma nyokap gue aja temenan sama nyokap ka Elvano ga usah berlebihan deh"ucap Allisya tak terima.
"Awas aja lu kalo sampe bener jadian,lu harus traktir kita baso bang somat"ucap Fira.
Allisya yang mendengar ucapan kedua sahabatnya hanya memutar bola matanya malas.
"Iyaudah kita pamit assalamualaikum jangan kangen lu"ucap zahra sambil berjalan.
Allisya yang baru saja ingin menutup pintu, ia heran mengapa Elvano ke rumahnya? Apa ada masalah? Setau Allisya ia tidak pernah berurusan dengan Elvano.
Elvano memarkirkan kendaraannya di depan pintu dimana Allisya tengah berdiri.
"Ngapain ka?"tanya Allisya sambil mengangkat kedua alisnya.
Elvano masih diam tidak menjawab pertanyaan Allisya. Allisya yang merasa tidak di ladeni pun segera masuk ke dalam meninggalkan Elvano yang tengah menatapnya.
'Cowo aneh ditanya malah diem aja, ga bisa ngomong kayanya' Batin Allisya.
Tidak lama Arvin pun datang, Arvin memang sedikit telat ia harus membeli beberapa kebutuhan kelompok mangkanya ia tidak bareng dengan Elvano.
"Sorry van nunggu,lu kenapa ga masuk?"tanya Arvin heran.
"Tuan rumah belum ngomong"ucap Elvano datar
"Yaelah, emang ga ada adek gue?"tanya Arvin.
"Ada"jawab Elvano singkat.
Sambil menunggu Eliza dan Alya Elvano dan Arvin bermain ps seperti biasanya, Elvano sebenarnya malas tapi mau gimana lagi, toh ini juga mamahnya yang minta agar menunggunya di rumah Arvin.
"Assalamualaikum anak-anak"ucap Alya dan Eliza yang baru saja datang.
"Waalaikumsalam mah,tan"ucap Arvin sambil mencium punggung tangan mereka.
"Weiss udah lama nunggu ya?"tanya Eliza.
"Lumayan tan"ucap Arvin.
Alya dan Eliza segera memasak untuk makan malam bersama, memang tujuan mereka itu untuk makan malam bersama sekaligus membicarakan sesuatu kepada Allisya dan juga Elvano.
"Adekkk"ucap Alya sedikit berterik.
"Ga kedengaran mah,biar abang aja yang panggil"ucap Arvin sambil berjalan.
"Iya bang, sekalian suru mandi biasanya malas si adek kalo mandi sore"ucap Alya yang diangguki Arvin.
Sementara Elvano menunggu di ruang tamu sambil memainkan ponselnya.
"Van tolong kamu ambilin piring ya"ucap Eliza.
Elvano yang mendengar ucapan mamahnya pun segera bangkit dan mengambil beberapa piring lalu mengelapnya dan menaruhnya di meja makan.
"Udah mah"ucap Elvano.
"Oh yaudah kamu cuci tangan gih,ini udah pada mateng masakannya"ucap Eliza.
Arvin yang berada di depan pintu kamar Allisya segera membuka tanpa mengetuknya terlebih dahulu, ya Arvin memang sudah terbiasa seperti itu.
"Anjir banggg ngagetin aje lu"ucap Allisya sambil mengusap dadanya.
"Lebay lu, turun dek makan"ucap Arvin sambil duduk di sebelah Allisya.
"Bentar,lu duluan aja bang nanti gue nyusul"ucap Allisya yang sibuk dengan novelnya.
"Ayo dah mamah udah nunggu, lu ga bosen apa baca novel terus?"tanya Arvin malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvano
Teen FictionElvano yang memliki sifat yang sulit ditebak, karena kejadian masa lalu yang membuatnya sulit untuk melupakannya.dan akhirnya ia bertemu dengan gadis. Apakah dia dapat merubah Elvano? Atau sebaliknya.