Jam istirahat pun tiba, Sabitha seperti biasa akan ke kelas Amanda karena terpisah dengan sahabat itu sama sekali tidak mengenakan. Sabitha pun langsung masuk ke kelas 12 IPS 1 dan mengajak Amanda makan di bawah tempat mereka biasa makan saat kelas 11 dulu.
"Yok makan! Gw laper banget nih." Ucap Sabitha.
"Iya bentar... Gw ambil makanan gw dulu di tas."
"Cepetan keburu sahabat lo ini mati disini."
Amanda tersenyum dan langsung berdiri serta pergi ke bawah bersama dengan Sabitha.
Saat sedang makan, tiba-tiba Amanda menanyakan dimana kelas Abielo. Amanda memang menyukai Abielo sejak kelas 10 sampai sekarang. Dulu pada saat kelas 11, Amanda berjuang demi Abielo tetap tidak dibalas dan membuat Amanda menjadi sakit. Karena itu lah Sabitha menjadi tidak suka kepada Abielo karena telah membuat sahabatnya jatuh sakit karena sakit hati.
"Sab... Lo tahu gak Abielo ada di kelas mana? Soalnya kemaren gw cari-cari di daftar kelas lo sama gw gak ada. Apa jangan-jangan di pindah?" Tanya Amanda.
"Dia sekelas sama gw." Jawab Sabitha dengan cuek.
Amanda terdiam dan hanya melihat Sabitha yang sedang makan sambil memainkan ponselnya.
"Kenapa lo liatin gw begitu?" Tanya Sabitha.
"Gak apa." Jawab Amanda dengan menunduk.
"Tenang... Gw gak akan deket sama dia kok. Ngapain juga udah buat sahabat gw dulu sakit terus sekarang gw baik sama dia? Hahaha... Jangan harap!"
Sebenarnya rasa iri sudah timbul di hati Amanda karena dengan adanya rombakan ini setidaknya Abielo bisa sekelas dengan Amanda ternyata Tuhan menakdirkan kepada Sabitha untuk sekelas.
"Gw percaya sama lo kok Sab... Lo gak akan khianatin gw kan?" Ucap Amanda
meyakinkan."Kenapa lo ngomong gitu sama gw?"
"Gak jadi maaf."
"Iya... Percaya sama gw. Gw gak akan deket sama Abielo kok sekarang gini ya gw juga gak suka sama dia sifatnya yang dingin kayak kulkas gitu gimana mau deket? Ngomong aja udah males kok." Jawab Sabitha dengan ketus.
Sabitha memang tipikal yang tomboy tetapi dengan ketomboyannya membuat siapapun senang di dekatnya karena sifatnya yang humoris dan mau berteman dengan siapa saja. Berbeda dengan Amanda, sifatnya yang introvert membuat dia susah untuk mendapat teman karena dia memiliki trauma di masa SD dibully oleh teman-temannya.
Tiba-tiba saat asyik sedang mengobrol, ada tumpukan daftar nama kelas 12 IPS 2, buku jurnal dan daftar absensi yang ditaruh di meja tepat di depan Sabitha dan pelakunya kalau bukan lagi adalah Abielo.
"Apa-apaan nih?! Lo tahu gak orang lagi makan? Gak ada sopan santunnya banget sih..." Bentak Sabitha.
"Udah gak usah cerewet. Jangan lupa nanti daftar nama anak-anak lo masukin ke buku absensi terus bagi tugas juga sama Natasha. Kalian berdua sekarang SEKRETARIS KELAS 12 IPS 2." Ucap Abielo dengan menekankan sekretaris.
"He bagong! Denger ya... Gw aja gak ada dalam pemilihan pengurus kelas kok, kenapa tiba-tiba bisa gw itu namanya gak adil."
"Yang pilih itu anak-anak kelas lo dulu. Ya udah jadinya gw selaku KETUA KELAS memilih kalian berdua buat jadi SEKRETARIS."
Sabitha hanya membuang wajahnya ke arah kanannya sambil menahan amarahnya karena dirinya sudah malas untuk berargumen lagi dengan Abielo.
"IYA KETUA OSIS YANG SEBENTAR LAGI BAKALAN LENGSER!" Ucap Sabitha dengan keras.
Abielo hanya menatap Sabitha dengan sinis dan pergi meninggalkannya dengan tumpukan yang ada.
"Lihat? Gebetan lo? Masih aja dipertahanin coba kalau udah pacaran kalian berdua jadinya apa coba..." Ucap Sabitha sambil menutup kotak makannya dengan kasar.
Amanda hanya tersenyum dan terus memperhatikan wajah Sabitha yang sepertinya sangat kesal kepada Abielo.
"Gw hanya takut Sab kalau lo bakalan suka sama Abielo ini sudah tanda kalo lo bakalam deket sama dia. Gw gak mau cinta gw gak dibalas lagi untuk kedua kalinya." Batin Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR
Teen Fiction"Kenapa harus sekelas dan sekarang deket? Dulu aja cuek udah kayak gak kenal." Itulah yang dirasakan oleh Sabitha Alicia. Gadis keturunan Jawa-Sunda ini harus mengalami takdir yang tidak mengenakan dimana dia harus sekelas dengan Abielo Yeremia yang...