Seperti hari-hari biasa. Sabitha sekolah dengan perasaan yang biasa saja tetapi hubungannya dengan Gio sudah mulai membaik dia sadar kalau sikapnya yang begitu arogan ke siapa saja akan membuat orang lain menjauhinya. Jangan libatkan orang lain ke dalam masalahmu karena mereka tidak tahu apa-apa. Sabitha pun memasuki kelasnya dan menaruh tas. Dia melihat Gio yang sedang tertidur seperti dia semalam begadang.
"Gi... Lo kenapa? Lo sakit..." Tanya Sabitha sambil memegang bahunya.
"Ha... Hai. Kamu udah datang ternyata... Aku hanya pusing saja."
"Kalau sakit kenapa sekolah? Izin saja lho nanti catatan atau PR apapun gw kasih tau."
"Gak apa-apa kok. Aku gak sakit aku hanya capek saja karena kemaren.""Maaf ya karena gw lo jadi begini..."
"Santai Sab... Yang penting kamu seneng." Ucap Gio sambil tersenyum.
Senyuman Gio membuat Sabitha akan hubungannya dulu. Tetapi dia tidak bisa kembali ke Gio karena sudah ada Abielo yang akan menjadi masa depannya.
Saat pelajaran di mulai, Sabitha meminta izin untuk ke toilet karena tadi pagi dia lupa untuk ke toilet. Dia pun meminta izin kepada Bu Mirna selaku guru Ekonomi.
"Ibu Mirna... Saya izin ke toilet ya bu. Saya kebelet." Ucap Sabitha tidak tahan.
"Iya cepetan ya..." Jawab Bu Mirna.
Sabitha pun berlari sekencang mungkin karena dia sama sekali sudah tidak tahan. Setelah selesai, Sabitha pun kembali ke kelasnya dan dia mendengar suara yang tidak asing baginya memanggil namanya dari belakang.
"Sabitha!" Teriak Abielo.
Sabitha pun menoleh ke belakang dan ternyata Abielo. Abielo datang karena ada kerjasama sekolah SMA Harapan dengan SMA Nusa Dua.
"Abielo..." Ucap Sabitha pelan.
Abielo dan Sabitha pun berjalan dengan perlahan dan lama-kelamaan cepat. Saat mereka berdua sudah berhadapan Sabitha sama sekali tidak percaya kalau Abielo datang ke Bandung untuk menemuinya.
"Lo beneran Abielo kan?" Ucap Sabitha tidak percaya.
"Iya ini gw Abielonya lo. Gw kangen banget sama lo Sab..." Balas Abielo dengan memeluk Sabitha dengan erat.
"Gw juga Abi... Doaku dikabulkan. Makasih Tuhan." Membalasnya.
"Oke fine! Kita bertiga berdua gak dikangenin nih ceritanya..." Ucap Rana yang muncul dari belakang.
"Rana! Calvin!" Balas Sabitha yang langsung memeluk mereka berdua.
"Astagah! Gw kangen banget sama lo berdua..."
"Gw kira lo kangennya sama Abielo doang... Eh ternyata kita juga." Jawab Calvin.
Sabitha tidak sadar kalau dia sudah terlalu lama di luar, Gio yang disuruh Bu Mirna untuk mencari Sabitha pun pergi mencarinya. Saat keluar dari kelas, Gio melihat Sabitha sedang bersama dengan orang asing yang dia hanya kenal hanya Rana ditambah disamping Sabitha ada cowok yang merangkulnya dengan erat. Sabitha merasa senang bersama mereka. Gio hanya bisa melihat mereka semua dari kejauhan. Pikiran Gio langsung menuju pada nama Abielo. Apakah yang disamping Sabith itu Abielo?
"Mungkin yang disamping Sabitha itu Abielo... Terus itu teman-temannya." Ucap Gio.
Gio pun memilih masuk dan mengatakan kalau Sabitha sedang dipanggil sama Pak Bosco karena urusan administrasi padahal bohong.
"Ya Tuhan gw lupa... Gw harus balik ke kelas kalau gak gw bisa kena hukuman."
"Ya udah kalau begitu... Nanti jam istirahat ketemuan ya." Ucap Rana.
"Oke... Dadah Guys!"
Sabitha pun kembali ke kelas dan meminta maaf kalau tadi ada urusan. Bu Mirna pun memahami dan Sabitha pun langsung duduk di tempatnya kembali. Gio yang penasaran langsung menanyakan siapa mereka. Gio hanya kenal dengan Rana tidak kenal dengan cowok yang ada disamping Rana dan dirinya.
"Sabitha... Tadi ada Rana ya?" Tanya Gio.
"Lho?! Kok lo tahu?"
"Tadi aku disuruh Bu Mirna buat cari kamu eh pas aku keluar kamu lagi ngobrol sama teman-temanmu. Tapi aku gak tahu ada 2 cowok itu siapa saja?"
"Oh... Yang disamping Rana itu Calvin kalau disamping gw itu Abielo."
"Bener dugaanku kalau itu Abielo... Soalnya kalian deket banget."
"Iya..."
Gio hanya tersenyum melihat Sabitha bisa senang dengan Abielo walaupun dalam ati kecilnya ada rasa sakit yang dia pendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR
Fiksi Remaja"Kenapa harus sekelas dan sekarang deket? Dulu aja cuek udah kayak gak kenal." Itulah yang dirasakan oleh Sabitha Alicia. Gadis keturunan Jawa-Sunda ini harus mengalami takdir yang tidak mengenakan dimana dia harus sekelas dengan Abielo Yeremia yang...