30. Rasa Iba

34 2 0
                                    

Disisi lain, setelah Sabitha pindah sekolah ke Bandung. Hari-hari Abielo nampak biasa saja. Semua angkatannya sudah tahu kalau Sabitha pindah tak terkecuali Amanda. Abielo tidak tahu apakah Amanda senang atau tidak dengan kepergian Sabitha itu. Abielo selalu kalau jam istirahat akan tidur di kelas karena malas untuk bergerak dan pergi kemana pun. Calvin sahabat Abielo sejak kecil merasa iba dan membawakan makanan untuknya.

"Abi... Makan dulu nih. Lo kan baru sembuh daripada lo sakit lagi kasihan nyokap lo ngurus lo sendirian." Ucap Calvin sambil membawakan semangkuk bakso.

"Eh... Ini pake uang siapa?"

"Uang gw dulu gak apa... Gak usah lo ganti gw ikhlas."

"Eh jangan... Nanti sore lo ke rumah gw ya gw ganti uang lo."

"Udah gak usah... Makan dulu bel bentar lagi bunyi loh."

"Makasih ya Vin... Sorry gw jadi repotin lo."

"No problem."

Abielo pun memakan baksonya ditemani oleh Calvin yang sedang makan mie ayam disebelahnya. Rana dan Natasha pun masuk dan memberitahu kabar tentang Sabitha selama di Bandung.

"Vin... Lo bawain makanan buat Abielo?" Tanya Natasha.

"Iya... Gw hanya takut dia sakit lagi makanya gw beliin dia bakso."

"Oh ya... Gw mau cerita tentang Sabitha sih." Ucap Rana.

Abielo pun tiba-tiba menghentikan makannya dan langsung menatap Rana dengan lekat.

"Berita apa tentangnya?" Ucap Abielo.

"Gw gak tahu sih... Selama gw telepon dia mesti ada suara cowok yang selalu manggil namanya habis itu gw denger lagi Sabitha marah-marah. Gw curiga kalau itu Gio. Tapi kadang kecurigaan gw salah."

"Gio siapa dia?" Tanya Calvin.

"Dia itu mantannya Sabitha sewaktu SMP. Gw sama Amanda sebenarnya tahu masalah mereka berdua apa. Tapi ini rahasia kita bertiga gw udah janji sama Sabitha buat gak kasih tau siapa-siapa."

"Sebentar deh... Berarti mereka satu sekolah?" Ucap Natasha.

"Iya mereka satu sekolah sekelas pula. Gw takut Gio ngambil Sabitha dari lo Abi. Gw gak mau kalau Sabitha jatuh ke tangan Gio." Ucap Rana memelas.

Abielo yang mendengar hanya memalingkan wajahnya. Dia tidak tahu harus berbuat apa?

"Tetap berkomunikasi dengan Sabitha. Gw minta tolong!" Ucap Abielo tegas.

"Iya..." Jawab Rana.

                                                                             ☀️

Kebetulan hari ini Calvin dan Abielo pulang sore karena ada rapat Osis. Calvin yang pulang duluan terpaksa meninggalkan Abielo sendirian di ruang Osis.

"Abi... Balik gih! Kondisi lo belum stabil..." Ucap Calvin sambil memasukkan laptopnya.

"Bentar lagi nanggung ini... Jadi besok gw langsung kasih berkasnya ke Pak Agung."

"Healah... Kan bisa besok pagi sih."

"Ya udah lah ya..."

"Gw balik duluan gak apa kan? Nyokap minta temenin gw ke toko kue."

"Iya udah sana..."

"Hati-hati ya..."

"Hmm..."

Calvin pulang. Abielo yang berselang waktu 20 menit langsung merapikan berkasnya dan turun. Abielo pun langsung menuju parkiran motor dan menaiki motornya serta membawanya secara perlahan. Saat hendak mau keluar gerbang, tiba-tiba dia melihat Amanda sendirian di pos satpam seperti sedang menunggu jemputan.

"Amanda... Tumben belum pulang?"

"Iya... Gw tadi ada latihan vokal."

"Oh. Terus ini lagi nunggu siapa?"

"Mama."

"Hmm... Barengan aja ya apa? Bukan bermaksud lho ya... Lo cewek sendirian soalnya takutnya ada apa-apa."

"Gak usah repotin..."

Tiba-tiba ponsel Amanda berbunyi dan ada pesan dari ibunya kalau ibunya tidak bisa menjemput dan disuruh naik taksi online saja.

"Nak... Mama gak bisa jemput mama masih ada client. Kamu naik taksi online aja ya. Nanti pulang ambil uangnya di kamar mama saja."

Amanda hanya menghembuskan napas berat menandakan sesuatu tetapi bisa dirasakan oleh Abielo.

"Nyokap lo gak bisa jemput ya?"

"Iya... Gw disuruh naik taksi online."

"Ribe! Naik sekarang..." Ucap Abielo ketus.

Amanda pun luluh dan naik ke boncengan Abielo. Abielo memang sudah tahu rumah Amanda kalau sewaktu kelas 11 Abielo pernah mengantarkan Amanda 2 kali ke rumahnya.

"Abi... Lo masih marah sama gw?" Tanya Amanda.

"Gak kok... Kenapa?"

"Aneh saja lo tiba-tiba baik sama gw..."

"Gw kayak gini karena gw gak mau lihat cewek sendirian di sekolah padahal ini udah mau gelap kalau lo kenapa-kenapa kasihan orang tua lo."

"Makasih ya..."

Abielo tidak menjawab dia hanya merasa iba kepada Amanda tidak lebih.

AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang