Pagi yang cerah dimana hari ini merupakan hari yang terakhir dimana anak-anak kelas 12 IPS 2 berada di wisma. Sabitha dan Rana sudah bangun jam 4 pagi untuk membereskan barang-barang mereka dan jam 5 pagi mereka langsung mandi dan bersiap-siap. Waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi dimana semuanya siap untuk sarapan pagi. Sarapan yang rutin dilakukan. Setelah selesai makan, sudah saatnya untuk membuat komitmen kelas dan semuanya sudah masuk di aula.
Abielo dipilih untuk menjadi leader anak-anak kelas 12 IPS oleh Ibu Suci selaku walu kelas. Abielo pun langsung memimpin dan dia melihat ada orang asing yang bukan dari bagian dari kelas ini sehingga dia harus mengusirnya karena bukan dari bagian kelas ini.
"Untuk Amanda bisa keluar sebentar? Kita mau buat komitmen kelas hanya kelas ini yang tahu sisanya tidak boleh." Ucap Abielo dengan halus.
Amanda pun menatap Abielo dengan sinis dan menahan air matanya yang sebentar lagi akan jatuh. Sabitha yang melihat hanya bisa diam karena memang benar apa yang dikatakan oleh Abielo kalau Amanda harus keluar. Amanda pun keluar dengan membanting pintu dan dibilang alay oleh para siswi kelas 12 IPS 2.
Selama 1 jam, kelas 12 IPS 2 akhirnya dapat membentuk sebuah komitmen kelas ya bertuliskan:
1. Tetap solid
2.Saling membantu satu sama lain.
3. Saling contact walaupun sudah beda kuliah.
4.FriendlyKomitmen itu akhirnya ditulis oleh Sabitha selaku Sekretaris kelas ini dan ditulisnya di sebuah kanvas berukuran sedang. Akhirnya pembuatan komitmen kelas sudah selesai dan ditutup oleh doa yang dipimpin oleh Bu Suci. Kakak pembina pun akhirnya masuk kembali dan memberi tahu kalau mereka mempunyai waktu untuk melihat isi surat yang ada.
Bu Suci pun menyuruh Sabitha untuk memanggil Amanda yang berada di ruang makan. Sabitha pun langsung pergi dan menuju ruang makan. Sesampainya di ruang makan, Sabitha melihat Amanda sedang berdiri menghadap luar.
"Amanda..." Ucap Sabitha.
"Lo ngapain ke sini? Tumben banget nyamperin gw." Bales Amanda sinis.
Sabitha pun sekarang tepat di samping dan melihat Amanda sama sekali tidak melihatnya sehingga membuat Sabitha merasa sangat bersalah.
"Amanda... Gw tahu lo kecewa sama gw. Tapi gw minta maaf."
"Maaf? Apakah dengan maaf Abielo bisa ke gw? Gak kan..." Bentak Amanda.
"Gw sayang sama lo Da... Gw udah anggep lo sebagai adik gw sendiri."
"Lupakan persahabatan kita... Gw gak tahu gimana jalannya persahabatan ini."
Amanda pun pergi meninggalkan Sabitha yang masih berdiri di depan kaca sambil menitihkan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR
Teen Fiction"Kenapa harus sekelas dan sekarang deket? Dulu aja cuek udah kayak gak kenal." Itulah yang dirasakan oleh Sabitha Alicia. Gadis keturunan Jawa-Sunda ini harus mengalami takdir yang tidak mengenakan dimana dia harus sekelas dengan Abielo Yeremia yang...