36. Latihan Drama Musikal

29 2 0
                                    

Hari waktu untuk latihan pertama tiba, Gio dan Sabitha pun langsung menuju Aula di lantai 4 untuk latihan. Tuan rumahnya adalah SMA Nusa Dua. Pentas seni ini akan dilakukan di Aula lantai 4. Saat memulai peranannya sebagai Dante, Gio langsung berusaha semaksimal mungkin padahal tubuhnya mendadak lemas. Alya yang melihat di bawah panggung merasa khawatir luar biasa karena takut Gio akan pingsan.
Tiba-tiba Gio kehilangan keseimbangan dan dirinya hampir terjatuh, tetapi Abielo dan Sabitha melihat dan mereka berdua langsung sigap untuk menangkap Gio dari sisi yang berbeda.

"Oh... Kalian berdua ternyata. Aku gak apa-apa hanya pusing saja. Makasih ya." Ucap Gio lemas.

"Gio... Lo sakit ini?! Kenapa lo gak bilang sama gw kalau lo sakit?" Balas Sabitha.

"Kan hari ini hari pertama kita latihan makanya aku ikut..."

"Tapi setidaknya lo istirahat dulu sejenak Gi..." Kali ini Abielo pun angkat bicara.

"Iya aku istirahat dulu deh..."

Gio pun dibantu oleh Sabitha dan Abielo untuk duduk di salah satu kursi disamping Alya. Alya langsung memberinya obat agar dia bisa tenang. Alya yang melihat Abielo dengan lekat sepertinya mengenal Abielo sebagai Harsh.

"Kamu Harsh kan? Adiknya Denny?" Ucap Alya.

Gio langsung mengkode Alya dengan mencubit tangannya untuk tidak mengungkit masalah Abielo. Abielo hanya terdiam dan tidak menjawab apa-apa.

"Oh salah maaf... Wajahmu mirip dengan Harsh soalnya." Ucap Alya bohong.

"Iya gak apa-apa. Terkadang wajah orang emang bisa mirip."

Gio pun beristirahat di pundak Alya dengan menyenderkan kepalanya. Sabitha yang melihat sebenarnya sedikit cemburu karena bagaimana pun juga Gio itu pernah ada di hati Sabitha selama 3 tahun. Abielo yang melihat merasa curiga dengan Gio ada apa ini?

Setelah selesai latihan, Abielo pun mencari keberadaan Alya. Dia bertanya kepada Ashilla yang dia ketahui adalah sahabat dari Alya.

"Ashilla..." Panggil Abielo.

"Iya ada apa?"

"Lo lihat Alya gak?"

"Oh tadi dia anterin Gio pulang bentar... Tapi nanti kayaknya dia balik deh."

"Oh ya udah makasih ya Shill."

"Oke."

Abielo pun menunggu Alya kembali ke sekolah. Hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk menunggunya, mata Abielo sudah melihat keberadaan Alya di aula. Dia langsung menghampiri untuk bertanya tentang Gio.

"Alya..."

"Abi... Ada apa?"

"Gw memang Harsh... Tapi gw ganti nama karena tragedi itu. Pasti lo tahu kan?"

"Apa dugaanku bener kan... Kalau kamu itu Harsh."

"Gw mau tanya sesuatu sama lo boleh?"

"Apa?"

"Gio kenapa? Gw lihat dia selalu pucat dan lemas apalagi sering mimisan dan sakit kepala. Apa yang terjadi dengannya?" Ucap Abielo dengan lekat.

"Sebenarnya aku mau kasih tahu kamu tapi ini pesan dari Gio buat rahasian ini semua."

"Tolong gw! Gw gak mau teman masa kecil gw kenapa-kenapa... Lo juga kenal gw kan?" Balas Abielo sambil memegang tangan Alya.

"Setelah ini kamu ikut ke rumahku... Tapi jangan sampai Sabitha tahu. Kalau dia tahu Gio bisa marah besar ke aku."

"Iya oke... Makasih ya Alya."

"Hmm..."

AMORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang