Waktu sudah menunjukkan pukul 19,00, sudah waktunya untuk makan malam. Sabitha merasakan sakit di kaki yang luar biasa sehingga membuat dirinya kesulitan untuk berjalan. Abielo yang sedang mengambil minum melihatnya dan menghampirinya.
"Kaki lo kenapa? Sakit?" Tanya Abielo.
"Iya... Gw bingung mau minta tolong siapa ambilin makanan gw. Tapi gw mau ambil sendiri aja deh." Jawab Sabitha.
Abielo pun mengulurkan tangannya untuk membantu Sabitha berdiri mengambil makanannya. Rana yang berada disamping tempat duduk Sabitha pun membantu Sabitha berdiri.
"Rana... Sabitha sama gw aja. Makasih udah bantuin dia berdiri ya." Ucap Abielo.
"Iya sama-sama."
Sabitha pun memegang tangan Abielo sedangkan Abielo memegang pundak dan tangan Sabitha untuk membantunya berjalan. Saat hendak mengambil makanan, tangan Abielo berpindah ke pinggang Sabitha untuk menopangnya berdiri. Sabitha hanya bisa pasrah dan tidak peduli dengan ucapan anak-anak sekelas mau bilang apa.
Setelah selesai mengambil makanan, Amanda yang sudah merasa kesal tanpa sengaja menabrakan tubuhnya ke tubuh Sabitha dan membuat makanan Sabitha jatuh dan membuat seluruh ruangan kaget.
"KALO JALAN PAKE MATA!" Bentak Abielo.
"Amanda..." Ucap Sabitha lirih.
"Maksud lo apa sih nabrak Sabitha hah?! Lo dendam sama dia..." Ucap Abielo dengan kasar.
Amanda masih terdiam dan ternyata air matanya sudah tergenang dan sudah jatuh membasahi pipinya tetapi bagi Abielo itu adalah tangisan caper yang dibuatnya.
"Gak usah nangis! Gw juga gak akan peduli sama lo." Ucap Abielo dengan ketus dan sinis.
Abielo pun membantu Sabitha untuk duduk kembali dan mengambil makanan untuk Sabitha. Rana yang ada disamping Sabitha hanya bisa membuat Sabitha tenang sebenarnya Sabitha juga menangis karena telah membuat Amanda dimarahin dn dipermalukan oleh Abielo tadi. Rasanya pasti sakit.
"Ini makanannya... Lo harus makan ya." Ucap Abielo yang langsung duduk disampingnya.
"Lo harusnya jangan ngomong gitu ke Amanda."
"Dianya yang buat ulah duluan... Gimana gw gak kesel."
"Dia gak suka dibentak masalahnya..."
"Jadi kalau dia salah harus dilembutin gitu? Lama-lama membangkang Sab." Ucap Abielo sinis.
Sabitha pun hanya bisa diam dan melanjutkan makannya begitu juga dengan anggota kelompok yang lain. Dia melihat Amanda yang menangis dan didampingin oleh Michael yang ada disampingnya untuk menenangkannya.
"Maafin gw Da... Maafin gw. Gw bukan bermaksud buat lo sedih ataupun kecewa kayak gini." Batin Sabitha.
☀️
Setelah makan malam, semua anak-anak kelas 12 IPS 2 langsung menuju aula dan siap dengan cemilan yang mereka ambil di lemari makan. Kali ini mereka semua akan menonton film tentang cinta yaitu "Half Girlfriend" memang ini dari India tetapi feel nya sangat menyentuh dan kebetulan Sabitha sudah menontonya saat dia masih SMP.
Abielo datang terlambat bersama dengan teman-temannya dan langsung duduk di depan Rana, Sabitha, Cynthia, dan Steffi kecuali Amanda yang memilih untuk duduk dibelakang menghindari Sabitha dan Abielo yang berada di depan.
Abielo yang lansung tiduran di pangkuan Sabitha langsung membuat dirinya kaget tetapi dari arah depan begitu juga yang dilakukan Calvin ke Cynthia, Alvaro ke Steffi kecuali Rana yang tidak karena dia masih setia kepada Gusti walaupun terpisah kelas.
"Gw tiduran supaya gw bisa deket sama lo dan lo juga bisa nonton filmnya." Ucap Abielo.
Deg
Kata-kata dekat membuat Sabitha melayang tetapi baginya Amanda masih menunggu Abielo. Dia bingung harus gimana?
Selama film dimulai, Abielo terus memainkan jari dari Sabitha dan membuat Sabitha sedikit risih sebenarnya tetapi Sabitha hanya bisa pasrah.
Setelah film selesai durasi sekitar 2 jam, semuanya langsung bangun dan dalam keadaan posisi duduk kembali.
"Baik setelah ini kalian bisa langsung untuk kembali ke kamar kalian masing-masing dan membereskan pakaian kalian karena besok pagi kalian akan bersiap-siap untuk kembali ke sekolah dan pulang ke rumah kalian masing-masing. Oh ya satu hal lagi... Ternyata kalian bisa lihat surat kalian setelah kalian buat komitmen kelas kalian ya." Ucap Kainan.
Semuanya kembali ke kamar mereka masing-masing begitu juga dengan Rana dan Sabitha. Saat hendak memasuki lorong, Amanda langsung berlari dan masuk ke kamarnya serta membanting pintu sehingga membuat semuanya kebingungan. Sabitha hanya bisa diam dan menarik tangan Rana untuk masuk ke kamar sekaligus menenangkan diri.
"Alay sih menurut gw tuh si Amanda." Ucap Rana kesal.
Sabitha hanya bisa terdiam sambil duduk di pinggiran kasurnya serta menggigit bibir bawahnya.
"Sabitha... Cinta itu tumbuh dari hati dan tidak bisa dipaksakan. Amanda pun mau maksain kalau Abielo suka sama dia tapi cinta gak ada percuma. Abielo itu suka sama lo. Udah kelihatan jelas tingkah lakunya ke lo kayak apa. Tapi Amandanya aja masih belum sadar."
"Gw gak tahu harus gimana... Gw bodoh dalam hal cinta. Gw tahu gw salah sama Amanda tetapi gw juga gak persahabatan gw sama dia kandas hanya karena Abielo Ra." Balas Sabitha yang hampir menangis.
"Sekarang gini... Lo lebih baik istirahat. Kita bsk juga harus beresin barang-barang kita yang masih ada di lemari kan? Nanti untuk masalah Amanda kita selesaikan saja di sekolah. Oke?"
Sabitha dan Rana pun naik ke kasur mereka masing-masing dan mulai untuk tidur agar besok pagi masih ada waktu untuk merapikan barang-barang mereka besok pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR
Teen Fiction"Kenapa harus sekelas dan sekarang deket? Dulu aja cuek udah kayak gak kenal." Itulah yang dirasakan oleh Sabitha Alicia. Gadis keturunan Jawa-Sunda ini harus mengalami takdir yang tidak mengenakan dimana dia harus sekelas dengan Abielo Yeremia yang...