Akhirnya kelas 12 IPS 2 sampai juga di wisma yang terletak di bilangan Klender. Sabitha langsung turun bersama dengan Rana dan juga Amanda. Akhirnya mereka bertiga pun mendatangi bagasi dan Sabitha melihat Abielo sedang membantu anak-anak untuk mengambil barang-barang mereka di bagasi. Sabitha pun langsung mengambil koper miliknya tanpa meminta bantuan kepada Abielo tetapi Abielo langsung mengambil koper milik Sabitha dan menurunkannya.
"Lain kali minta bantuan kek sok kuat lo." Ucap Abielo dengan ketus.
"Selagi gw bisa kenapa gak?" Jawab Sabitha yang langsung menarik kopernya dengan kasar.
Abielo hanya melihat kepergian dari Sabitha dan menggelengkan kepala. Rana dan Amanda langsung mengambil barang mereka dan menyusul Sabitha masuk ke dalam wisma.
☀️
Sesampainya di aula wisma, semua anak-anak akhirnya mendapatkan kunci kamar mereka dan menuju kamar mereka masing-masing untuk mandi dan juga membereskan barang-barang mereka.
"Amanda... Nanti lo sekamar sama Thalia ya. Soalnya memang dari awal gw bakalan sekamar sama Rana." Ucap Sabitha.
"Oh ya gak apa kok kan gw emang orang asing disini makanya gw mau tidur sama siapa aja boleh kok."
"Nanti kalau gw sama Rana mau kemana-mana kita berdua bakalan aja lo." Ucap Sabitha.
"Oke."
Sabitha dan Rana pun menuju kamar mereka dan mereka pun mandi dan beristirahat sejenak kebetulan kamar mandi berada di dalam jadi enak gak usah perlu antri panjang kayak antri sembako.
"Sabitha... Jalan-jalan yuk keluar atau gak main ke kamar anak-anak. Sumpek gw disini." Ucap Rana.
"Ke kamar siapa tapi?"
"Kamarnya Cynthia saja yang gw denger dia bawa kartu ya udah kita main tepok nyamuk aja." Balas Rana.
"Oh ya bener banget tuh istirahat kita kan masih ada 1 jam lagi lumayan lah buat main."
"Jangan lupa ajak Amanda!"
"Iya udah gw ajak Amanda lo bilangin Cynthia kalau mau main ke kamarnya."
"Oke."
Sabitha pun menuju kamar Amanda untuk mengajaknya bermainnya di kamar Cynthia dan Amanda pun mau. Akhirnya mereka berdua ke kamar Cynthia dan ternyata sudah ada Rana dan Steffi yang sudah menunggu mereka.
"Hai guys! Sorry lama ya..." Ucap Sabitha.
"Ya udah dari pada lama-lama mending main aja udah berkurang nih waktunya." Balas Steffi.
Mereka berlima pun akhirnya bermain tepok nyamuk menggunakan kartu. Tetapi Sabitha baru ingat bahwa sejenis kartu atau apapun itu yang tidak ada sangkut pautnya dengan acara Retret bakaln disita dan dari tadi mereka sudah berteriak-teriak dan bisa menimbulkan kercurigaan.
"Guys gw baru inget suaranya lebih dikecilin guys... Soalnya apapun itu bendanya yang tidak ada hubungannya dengan acara ini bakalan disita." Ucap Sabitha.
"OH YA GW LUPA! Terus gimana dong? Masalahnya ini kartu punya bokap gw." Balas Cynthia.
"Ya udah gini aja nanti lo taruh kartunya di tumpukan baju kam gak bakal di periksa lah. Atau gak di pakaian dalam lo aja masa guru mau periksa bagian situ sih." Ucap Steffi.
"Gila pikiran Steffi sudah tercemar sama Calvin." Celetuk Rana.
"Gw gak ada hubungannya ya sama Calvin."
"Tapi kemaren pulang bareng hayo..." Ucap Sabitha menggoda.
Saat mereka sedang bermain, tiba-tiba Abielo lewat dari jendela tanpa melihat mereka tetapi dilihat oleh Rana.
"Abielo lewat!" Ucap Rana panik.
"Beresin kartunya gw yakin dia bakalan balik karena kita rame di kamar ini." Balas Sabitha.
Mereka pun langsung membereskan kartunya dan benar kata Sabitha, Abielo pun kembali dengan wajah yang mencurigai mereka.
"Kalian kok rame banget di kamar ini?" Ucap Abielo dari luar jendela.
"He... Tadi kita habis ngobrol." Balas Cynthia gugup.
Sabitha melihat ada 1 kartu diatas tempat tidur dan langsung cepat mengambil kartunya sebelum dilihat oleh Abielo dan menyembunyikannya di belakang punggungnya.
"Lo sembunyiin apa tuh di belakang?" Tanya Abielo menyelidik.
"Gw? Sembunyiin apa? Gak ada." Jawab Sabitha santai.
"Bohong!"
"Lo beneran? Nih lihat tangan gw gak ada apa-apa kan?"
Sabitha langsung membuang kartu itu ke sembarang arah supaya dia tidak ketahuan. Dan Sabitha tahu dimana kartu itu berada karena sempat dia lihat saat dia menjatuhkannya.
"Kalau mau ngobrol boleh... Tapi jangan yang aneh-aneh." Ucap Abielo ketus.
"Iya bapak KETUA KELAS." Balas Sabitha sinis.
Abielo pun pergi dan mereka berlima pun melanjutkan permainan tetapi sebelum itu mereka menutup jendela agar tidak ketahuan guru.
KAMU SEDANG MEMBACA
AMOR
Jugendliteratur"Kenapa harus sekelas dan sekarang deket? Dulu aja cuek udah kayak gak kenal." Itulah yang dirasakan oleh Sabitha Alicia. Gadis keturunan Jawa-Sunda ini harus mengalami takdir yang tidak mengenakan dimana dia harus sekelas dengan Abielo Yeremia yang...