"WAAAA KALIAN BERDUA NGAPAINNN?"
Gw langsung tersentak ngedenger Mama jerit, padahal enak-enak mimpi gw! Abis ngucek-ngucek mata, gw bisa liat Papa dateng narik Mama pergi walaupun buram.
"Ray, lepas pelukannya, nanti turun. Ok?", senyum Papa sebelum menutup dan narik Mama yg ngamuk-ngamuk. Dih hari libur bangun pagi? OGAH.
Gw menutup mata yang terasa berat ini, terus nyari posisi enak. Sebelom gw enggeh sesuatu. Nola...dipelukan gw.
"AAAAAAAAA", jerit gw langsung mundur jauh-jauh ngerangkak kaya kecoak. WANJEEER KENAPA GW TIDUR SAMA NOLA LAGIII!!!
Nola bergerak, sebelom duduk merentangkan tangannya.
"Pagi Ray...", senyumnya.Anjir...
Sosoknya yang masih belum sepenuhnya sadar ini membuatnya tampak murni, ditambah dari cahaya yang menyelip terpantul dikulit putih mulusnya. Membuat dia tampak seperti...
MalaikatGw terpukau, gw gabisa bicara, gw masih mau liat dia.
Gw pengen terus bersama dia...Setelah mantepin isi pikiran dan tekat gw, gw merangkak ke Nola, kemudian menggenggam kedua tangannya.
"Nola", panggil gw serius. Dia diam menunggu respon gw dengan mata berbeleknya itu. Menahan degupan di hati dan aliran darah di pipi, gw menarik nafas.
"Nola, kamu mau terus sama aku kan? Kamu mau bahagiain aku kan?", tanya gw menahan malu dan ledakan di hati.
"Iya. Aku pengen kamu bahagia", jawab Nola tersenyum dengan polosnya.
"Yakin?"
Nola mengangguk.
Gw menahan nafas gw sambil terus menatap Nola serius.
"Nola....aku bahagia kalo ada kamu, cukup itu aja", kata gw menggenggam tangannya sedikit lebih erat.
Dia menelengkan kepalnya sambil tersenyum.
Senyum yang indah.Tapi Nola...
Ada satu hal yang aku sedihin soal kamu..."Tapi...", gumam gw menjatuhkan pandangan gw. Jelas dia penasaran, alisnya naik satu.
Gw kembali menatapnya,
"Nola, aku punya perintah buat kamu", mata gw disambut dengan mata penasaran, menunggu perintah dari 'tuan'-nya ini. Gw melanjutkan, "Ini perintah terakhirku sebagai tuanmu...mulai sekarang...
Aku memerintah kamu untuk mengikuti hati kamu!"Mata Nola terbuka lebar.
Paradoks berputar dikepalanya.
Sebuah perintah untuk mengikuti kata hatinya, tapi dihatinya dia ingin mengikut perintah gw.Paradoks adalah pernyataan yang seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran.
Simplenya, pertanyaan yang sulit dijawab."A-apa...?", gumamnya ga percaya. "Aku kan mau-"
Gw menarik tangannya ke depan dada gw, sambil menggenggam tangannya gw membalas.
"Ngga! Kamu ga harus ikutin perintah aku! Kamu boleh menolak! Kamu ini manusia yang bebas, ga ada yang bisa ngekang kamu, setiap keputusan yang kamu buat itu buat dirimu bukan orang lain, kamu boleh ngelakuin apa aja yang kamu mau!
Itulah kenapa kita lahir di dunia ini! Buat hidup bebas! Kita semua berhak hidup sesuai kata hati kita! Kamu juga!", seru gw langsung dihadapannya.Mulutnya terbuka, perlahan mata bundarnya itu jatuh kebingungan. Dia ga bisa jawab. Satu-satunya yang ia tunjukan sebagai balasan adalah sebuah senyuman.
Matanya sayu, alisnya tampak sedih, namun ia tersenyum.
Senyum yang membingungkan. Lalu tanpa suara, bibirnya bergerak.
Gw ga pandai baca bibir, jadi gw gatau dia ngomong apa. Pas gw tanya, dia cuma bakal geleng, "Aku ga ngomong apa-apa"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Order You to Follow Your Heart
RomanceLanjutan 'Gw Nikah pas Sma dan Suami gw CEO' & 'Papa is a CEO' Gw harus bisa dapetin gadis itu dengan cara yang baik dan benar! Gw buktiin dia kalo kita bisa bersama! Kalo ga ada yang halangin kita! Gw berjanji bakal nyelesain semua masalah ini! Ini...