Ray pulang ke Jakarta dan menetap selama seminggu. Sementara Nola kembali ke rumah Abqari.
Ga kaya biasa, Ray lebih manja dari biasanya.
Dia tiba-tiba manja ke mamanya, sering meluk, nyium, atau tidur di pangkuan sang ibu.Dia sering bawa adek-adeknya pergi jalan-jalan, beliin mainan, kasih makan eskrim, dan ngehabisin waktu sama mereka.
Ray juga jadi rajin ke kantor. Jauh lebih aktif dari biasa. Dia juga nanya gimana cara bikin usaha, dan siapa aja provider yang bagus. Cara membuat produk menarik, dan meyakinkan costumer untuk bekerja sama atau membeli.
Hal ini tentu saja mengundang kecurigaan Zac. Anaknya yang kerjaannya kalo ga main ps, main gitar, ngegambar, pergi nongkrong, atau nonton anime tiba-tiba mau mempelajari tentang bisnis.
Sebenarnya Zac merasa kalau Ray bukan orang yang suka duduk diam di kantor mengatur ini itu. Ngga buruk, tapi perkembangan Ray di kantor YSP bisa dibilang kurang.
Bukan dunia bisnis yang terkunci dengan logika, rasanya Ray lebih cocok di dunia yang penuh kreatifitas dan kebebasan.Zac malah sempat berpikir kalau anaknya itu mau jadi musisi, ilustrator, komikus, atau youtuber, pekerjaan anak jaman sekarang gitu.
Ia memperhatikan Ray yang sedang serius mengetik di laptopnya, menyelesaikan surat proporsal dalam bahasa Jepang. Kantor CEO itu terasa hening dengan bapak anak yang sibuk sendiri. Padahal dulu Ray bakal ngerecokin pekerjaan Zac, ngoceh entah apa, atau sekedar tereak-tereak ga jelas mancing emosi.
"Papa. Ini bisnis...ekspor impor makanan ya?", tanya Ray mengangkat kepalanya, ga sadar kalo dari tadi bapaknya ngeliatin dia.
Zac mengerjapkan mata kemudian tersenyum, "Yap. Kenapa?"
"Ngga. Soalnya ada kata-kata di bahasa Jepang yang beda gitu"
"Oh..."Si anak yang tergolong introvert dan suka menyendiri itu tiba-tiba pulang, berkomunikasi seharian dengan keluarga. Walaupun curiga, Zac selalu berusaha meyakinkan diri kalau Ray ga bakal macem-macem.
Tapi dia salah.
Malamnya, di jam 3 subuh, Zac ga bisa tidur. Dia berusaha memejamkan matanya dan mengatur nafas, ingin pergi ke dunia mimpi.
Tapi saat ia memejamkan mata, dia hanya akan semakin terbangun. Zac memutuskan untuk beranjak dari kasur dan turun mencari cemilan atau obat untuk tidur.Ia membuka pintu, hanya untuk mendengar deru mobil Lamborghini dan McLaren 720S secara bersamaan.
Zac awalnya mikir kalo anaknya mau pergi sama Jimmy atau Vano, tapi pemikiran itu langsung tersingkirkan begitu kedua mobil itu tancap gas dengan sangat cepat, mengeluarkan suara decitan seakan-akan kabur.Firasat Zac jadi buruk. Dengan cepat, dia berlari ke basement parkiran mobilnya itu dengan tergesa-gesa.
Begitu sampai, basement yang menyimpan berbagai mobil mewah terbuka lebar, ada 2 bekas ban.Zac segera mengeluarkan handphonenya dan mengecek CCTV, betapa terkejutnya ia saat tau CCTV dirumahnya rusak dan telah diretas, padahal firewall dan pelindungnya sangat kuat. Dia menurunkan handphonenya dan berusaha mencari clue siapa yang telah melakukan hal ini.
Pandangannya segera jatuh ke kilauan yang terpantul di sudut matanya. Zac mendekati arah cahaya yang tersembunyi di bawah motor ZX-14R. Ia menunduk dan mengambil benda itu.
Rubik.
Sebuah rubik bertahta batu permata yang mewah dan mahal.
Rubik yang diberikan seorang ayah terhadap putri yang ditinggalkannya.Hanya satu orang yang memiliki ini, Nola.
Zac berusaha tenang, dia langsung menekan nomor telepon anaknya, kemudian ditempelkan ke kuping.
Jantung Zac rasanya berhenti berdetak, saat ia mendengar ringtone rock anaknya berada di ruangan ini.
'Ada apa ini...', pikir Zac dengan mata membulat. Dia berputar mencari sumber suara itu, yang rupanya disembunyikan di mobil BMW i8 berwarna putih.
Zac melemas melihat Iphone bercasing kuning itu tidak ada di tangan anaknya. Belum lagi rubik yang ditemukannya ini, menandakan Ray berhubungan dengan Nola. Padahal dia sudah susah payah menyugesti Ray, setelah 1 tahun, sugesti itu berhasil dipatahkan.
Lebih parahnya lagi.
Ia kabur dengan Nola.
Gadis yang ia larang untuk ditemui.
Zac paham
Ray berani melawan Zac, berusaha melangkahi dan mengecoh ayahnya.'Ketahuan...kamu nantang Papa kan? Siap-siap kamu, Papa ga bakal main-main', pikir Zac dengan mata yang sangat tajam, terlihat ingin menghancurkan hidup seseorang lagi, tidak peduli bahwa itu anaknya sendiri.
_________________________________________
Abqari memandangi aquarium besarnya, sekarang hanya berisi 1 ikan arwana, ikan-ikan kecil lainnya sudah disantap oleh ikan besar itu.Memang begitulah hukum alam, yang kuat yang bertahan.
Saat Abqari menghela nafas, handphonenya berbunyi. Tanpa melihat nama yang tertera, dia langsung menerima dan menempelkan gawai itu ke telinganya.
Belom sempat ia sapa, suara berkata dengan rendah,
"Anak lu kabur sama anak gw. Sekarang bantu gw nangkep mereka. Mereka kabur pake 2 mobil sports, salah satu dari 2 mobil itu pasti isinya Ray dan Nola. Yang satu lagi kecohan, mungkin isinya Jimmy dan Vano. Gw minta lu kejer salah satu mobil itu, sementara saya mengejar yang lainnya", suruh Zac tanpa basa-basiAbqari terdiam, matanya membulat.
"Nola kabur dengan anakmu? Tidak mungkin, Ray kan sudah lupa tentang Nola, lagi pula merek-""-mereka udah ketemu dari lama. Kemungkinan besar titik temunya di Karawaci, Nola tinggal disana kan? Kebetulan Ray juga. Bukan hal yang mustahil Nola nyari dan berusaha ngingetin Ray tentang hubungan mereka berdua. Bukti Nola kabur sama Ray...ada rubik berlian ini, lengkap dengan kalung dan suratnya...handphone mereka berdua ada di salah satu mobil di rumah saya. Anda pasti paham kan?"
"....Nola berencana kabur dengan Ray..dan meninggalkan semua yang ia miliki. Bahkan kita? Tapi saya menginginkan putri saya kembali", jawab Abqari paham, panik mulai masuk ke dirinya. Dia tidak tau harus apa.
Tapi Zac selalu punya langkah, "Tenang. Di kedua mobil itu ada trackernya. Saya minta kamu kejar mobil McLaren itu, mobil itu mendekati tol mengarah ke Tanggerang. Saya akan mengejar ke Lambo yang menuju tol Jagorawi", ungkapnya.
Abqari segera membantah dengan emosi, "Ngga! Saya mau ngejer mobil yang ada Nola! Saya mau hajar Ray"
"Masalahnya mobil Ferrarri-mu ga bisa nandingin Cenetenario itu, kalah cepat. Tapi mobilmu bisa melawan McLaren yang ke Tanggerang", ungkap Zac dengan tenang.
Abqari masih keras kepala, sebelum ia berucap lagi, Zac sudah memotong dengan dinginnya.
"Semakin kau keras kepala semakin cepat anak-anak itu menghilang. Saya menginginkan putra saya, dan anda menginginkan putrimu. Diamlah dan lakukan saja apa yang saya bilang, JIKA kamu mau putrimu kembali"Ancaman itu tidak bisa dibantah lagi, Abqari menghela nafas dan segera berkata, "Deal. Tapi ini karena putri saya terlibat. Tolong kirimkan lokasi mobil itu dan saya akan mengejarnya", katanya tanpa keluhan lagi. Zac menyungingkan senyum, "Senang berbisnis dengan anda", sebelum mematikan handphone dan segera beranjak ke mobil Bugattinya.
Kedua ayah itu akan mengejar anak-anaknya, mematahkan usaha mereka untuk kabur.
"Konyol. Mereka kira kabur dari rumah adalah solusinya. Dasar remaja", dengus Zac memacu mobil berkecepatan tingginya.
"Awas Ray, Papa hukum kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Order You to Follow Your Heart
RomanceLanjutan 'Gw Nikah pas Sma dan Suami gw CEO' & 'Papa is a CEO' Gw harus bisa dapetin gadis itu dengan cara yang baik dan benar! Gw buktiin dia kalo kita bisa bersama! Kalo ga ada yang halangin kita! Gw berjanji bakal nyelesain semua masalah ini! Ini...