Dirumah keluarga Vane, singa betina lagi ngaum.
"Kamu tuh ya! Udah tau anak-anak mulai keropos giginya kamu malah kasih yang manis-manis! Kue! Permen! Donat! Cokelat! Banyak-banyak ga bagus tau! Sakitnya bukan sekarang, sakitnya nanti 10 taun dari sekarang!", Sarah mojokin Zac di sudut dapur udah kaya anak di setrap. 'Kepala keluarga' itu ga bisa apa-apa selain nunduk, ga berani liat istrinya.
"Iya, aku salah, maaf", gumam Zac pelan.
"Anak-anak tuh ya!!¥$&19$*×£2", Sarah nyerocos sampe apa yang diomongin udah ga jelas lagi.
Disitu Ray dengan santuy lewat, buka kulkas. Dia ngambil coklat matcha yang langsung dia masukin ke mulut. Tapi sebelom dia nutup kulkas, dia ambil sekotak truffle Godiva.
Dia berbalik menutup kulkas sambil berseru, "Ace! Alice! Makan truffle yuk!", ajak Ray gatau kalo emaknya lagi omelin Zac tentang itu.
Sarah langsung berbalik melototin Ray. Ray yang memiliki insting kuat langsung merasakan bahaya.
Ray sama Sarah bertukar pandang sebelom Sarah tereak, "WOY!".Panik, Ray lari bawa-bawa coklat dikejer Sarah. "HIII SALAH AKU APA!?"
Suara derapan kaki langsung terdengar di penjuru rumah disertai jeritan laki-laki dan emak-emak.Zac ngambil kesempatan, dia ke kulkas, ambil salah satu es krim favoritnya rasa timun. Itu belom yang paling aneh sih. (Mungkin nanti author tulis). Sebelom berhasil kabur, hp istrinya bunyi.
Zac terdiam di tempat dengan mulut penuh es krim, ia selangkah mendekati handphone untuk melihat siap yang nelpon. Desi. Zac ogah angkat teleponnya, makanya dia ambil hp itu dan nyari istrinya di lorong lantai 2.
"ADADADADADAW!", jerit Ray kesakitan. Sarah ngedudukin punggung Ray sambil tarik kepala anaknya ke belakang.
"Mama tau kamu yang suka diem-diem bawa cemilan ke kamar adek kan?! ITU UDAH LEWAT JAM TIDUR TAUUU!", marah Sarah narik kepala Ray lebih tinggi lagi, bikin kepala Ray merah. "IYA IYA! AMPUN!", Ray minta ampun tapi malah kena rap lagi, "Kamu enak tinggal tidur! Mama harus gosok gigi mereka lagi! MEREKA BERDUA BADUNG KEK KAMUUUUU!", dijambak-jambakin.
Zac mendekat, "Sar"
"APE?!", ngegas.
Zac tersentak, kemudian menunjukan nama di handphonenya sambil mengangkat tanda peace di tangan lain.Sarah ngeliat nama Desi, dia langsung lepas rambut Ray dan nerima telepon itu, lalu beranjak duduk membelakangi Ray. "Halo? Napa des?", tanya Sarah.
Zac diem-diem mendekat ke Ray yang terbatuk-batuk, kepalanya merah. Kasian sama anaknya, Zac mutusin buat bawa Ray ke kamar."Kamu Papa seret ke kamar ya", bisik Zac. Ray kaget, "Hah?! Diseret?!". Zac buru-buru mengangkat satu jari di depan mulutnya, "Shhh! Kalo kamu bangun nanti Mama kamu marah". Ray setuju dan pura-pura tepar. Hati-hati di belakang istrinya, Zac menarik kaki anak pertamanya-
-Sebelum rambutnya dijambak Sarah.
Ga cuma Zac yang dijambak, pas Ray mau kabur, poninya dijambak juga. Hebatnya lagi, Sarah cuma perlu 1 tangan buat jambak 2 laki-laki dewasa itu.
"Rencana gagal!", rintih Zac kesakitan nan pasrah.
"Mak gw Misae Nohara!(Mamanya Shin-chan)", keluh Ray megangin tangan emaknya."DIEM!", Sarah melototin mereka kemudian balik ke percakapannya.
"Bukannya kalo ngomongin pernikahan bagusnya sama anak-anak ya?", tanya Sarah di telepon."Memang. Tapi buat basic-nya, kita dulu yang bikin pilihan-pilihannya. Baru nanti mereka boleh pilih dari semua itu dan ngerombak sesuai keinginan mereka. Bagus kan? Selama itu, Ray boleh beli cincin sama Nola buat lamaran nanti. Aku sama Abqari tunggu di rumah ya", kata Desi meyakinkan. Sarah terpancing dan setuju. "Yauda, gw segera kesana. Abis anter anak-anak ke 'Winter School', gw berangkat ama Zac kesana", kata Sarah setuju dengan Desi.
"Ok Sar. Kita tunggu ya", senyum Desi. Tapi begitu dimatikan, wajah Desi menjadi cemas dan berbalik ke pria yang dulu dicintainya.
"Makasih", senyum Abqari terlihat puas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Order You to Follow Your Heart
RomanceLanjutan 'Gw Nikah pas Sma dan Suami gw CEO' & 'Papa is a CEO' Gw harus bisa dapetin gadis itu dengan cara yang baik dan benar! Gw buktiin dia kalo kita bisa bersama! Kalo ga ada yang halangin kita! Gw berjanji bakal nyelesain semua masalah ini! Ini...