Vote+comen gaes, karena mereka gratis selama kalian gak mager: v
Jungkook as Era : Modal jomblo gimana dong?
—
"Udah kelas 12 nih, gue mau ada yang di omongin." ucap Era seperti takut-takut.
"Tentang?"
Lama sekali Era menimang,-nimang peryataannya yang akan Era ungkapkan di depan Caca. Apa dia mau nembak Caca. Atau jangan-jangan nagih utang-utang Caca pada Era? Dia bilang kan udah kelas 12, bisa aja Era mau nagih utang ke Caca yang berjubel kayak baju kotor. Takut gak keburu nagihnya.
"Caa..gue mau jujur ama elo."
Caca udah siap pasang telinga, postur tubuh yang juga siap mendengarkan kalau perlu merekam ucapan sepenting apakah yang akan Era sampaikan.
"Cepet dong Er, lama banget. Gue mau lanjutin nge pel nih" Caca udah risau sekali menanti kata-kata Era.
"Arhhgg gue gak bisa Ca, gue gak siap."
Apa sih nih maksudnya Era, gak siap apa cobak? Mau ikut lomba dia bilang gak siap gitu.
"Dasar kampret lo memang ya..udah buang-buang waktu berharga gue nge pel lantai." Caca yang tak terima dibeginikan oleh Era begitu kesal sampai-sampai bantal yang tadi berada di paha Caca jadi namplok ke bahu Era.
"Sumpah gue takut kalau persahabatan kita akan berakhir kalau gue ngomong ini ke elo."
Suer deh..omongan apa sih? Ada yang gibahin Caca? Udah biasa itu mah, atau gosipin Caca di sekolah dan bilang kalau Caca itu sok segala macam? Bukannya Caca udah sering mendengar itu.
Caca terus bersidekap tangan dan menatap curiga, semetara setengah pekerjaannya belum beres. Bisa kena omel nanti.
"Udah kan gak jadi ngomong, balik sana gih!" memang tidak punya belas kasihan si Caca ke Era. Padahal Era itu baik sama Caca. Tapi anehnya Era masih aja suka ada di sekitar Caca. Apa Era bucin ke Caca?
Hohoho, bisa jadi itu. Coba deh ada orang kayak Caca di muka bumi ini siapa yang tahan cobak?
"Eh..Era, kemari mau main ama Caca ya?" Bu Hesti lagaknya baru keluar dari kamar mandi, dengan kaki telanjang sedikit basah. Dia mendengar suara ribut putrinya di ruang tamu.
Ibu plis deh, Caca mau usir ini kutu kupret satu. Ngerusuhin Caca nge pel aja.
"Iya Tante, tante gimana kabarnya?" Era menyalami punggung tangan Ibu Hesti dan berbincang sebentar sebelum ia kembali dicerca oleh sang sahabat.
"Tante sehat kok, tumen sekali semenjak Caca masih kelas sebelas. Era main lagi kerumah."
Era hanya terkekeh sambil mengusap tengkuknya kikuk mungkin.
Ibunya Caca memang sudah sangat mengenal lelaki yang memiliki senyum manis itu. Selain Era baik ternyata tidak dipungkiri juga Ibu Hesti pernah beropini kalau Era suruh jadian aja sama Caca.
Waktu itu Caca auto jungkir balik dengernya.
"Saya permisi pulang deh tante." pamit Era.
"Eh..kok cepet amat?"
"Iya Tan, mau nugas dulu."
Sok-sok an nugas si Era, sekolah aja tadi kagak.
"Yasudah hati-hati dijalan ya.. Caca anterin Era sampai gerbang."
Yaelah Bu, Era kan udah punya kaki buat jalan. Ngapa mesti di anterin segala sih. Caca memutar bola mata malas dan mengiakan saja.
"Om, pulang dulu ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Sebelah? *Revisi*
Fanfiction(Fanfiction) - fiksi penggemar Mereka berbeda, tak sama, beda pemikiran, beda tujuan dan beda juga taraf hidupnya. Orang bilang mereka kayak langit dengan bumi, yang gak mungkin bertemu. Mereka juga sudah seperti layaknya air dan minyak sampai kapan...