Vote+comen gaes, karena mereka gratis selama kalian gak mager:v
Caca: kenapa ya..Caca punya Kakak kayak dia? Salah apa Caca ya Tuhan?
______
"Judas banget sih cewek lo Dan." ungkap Caca begitu blak-blakan.
"Mantan." tegas Dandi.
"Iya, iya maksud gue mantan lo. Memang gitu ya dia?"
Dandi tak menawab, hanya kendikan bahu yang Caca dapat.
"Cowok sama mantannya sama aja edan." cibir Caca pelan.
"Apa tadi lo bilang? Gue masih denger ya." Dandi menoleh beringas karena kata-kata Caca.
Caca hanya nyengir tanpa rasa bersalah sudah meledek Dandi seperti itu. Waktu mereka masih dihabiskan di backstage panggung, padalah Caca kan maunya ke bangku penonton bukannya terjebak sama Dandi di belakang panggung.
Bosan, iya Caca mulai bosan dengan suasananya. Dandi sibuk mendata sedangkan ia hanya melihat disini, sembari membalas tatapan-tatapan tak sedap dari teman Dandi. Mungkin mereka tahu kali ya..kalau Caca dari sekolah sebelah dan lagi akan dicap sebagai penyusup.
"Tata mana sih?" Caca mulai resah. Bukan menghawatirkan Tata, tapi menghawatirkan dirinya yang akan berada dalam zona ketidaknyamanan.
Bersama cowok macam Dandi, kalau sama Era gak bakal habis bacotan mereka, tapi ini Dandi loh... yang katanya Satgas paling disiplin diantara yang lainnya.
"Gue tahu lo bosen."
Suara yang datang dari mulut cowok disebelahnya ini membuat Caca berpikir keras. Terus kalau udah tahu Caca itu bosen, ngapa ngajak kemari ah dasar...warga berplawer.
"Eh, kebangetan banget kalian ya..malah berduaan dimari. Gue cariin tau."
Yeh..ni Abang sableng akhirnya dateng juga setelah lama di tunggu, seperti orang bilang pucuk di cinta ulam pun tiba. Yahh seperti itu lah.
"Gue yang harusnya nanya Ta, lo itu kemana aja? Disuruh jagain gue sama Ibu malah ditinggalin sama temen gak jelasnya ini." Caca dengan telak menunjuk Dandi yang menampilkan muka tidak bersalah.
"Apaan kok gue?"
Caca memutar bola mata sambil bersidekap tangan kesal, auto ngambek gak mau pulang nih si Caca.
"Mar thank you ya..lo udah mau jagain adek gue yang bandel ini, eh..btw gue bisa ngisi acara bentar gak?" tanya Tata, dia merasa tidak sreg saja kalau belum ada penampilan istimewa dari mantan Ketua Satgas Nyeleneh Semanja. Kenapa juga Semenja milih kakak Caca jadi Ketgas sih?, kayak gak ada yang lebih waras aja gitu..
"Apaan banget lo Ta, mau malu-maulin? Dan, jangan dikasih!" Caca langsung melarang kakaknya itu untuk tampil, secara tidak langsung Caca sudah melanggar hak asasi manusia kalau begini.
"Boleh aja sih, kayaknya bentar lagi ada break time. Lo bisa sela di waktu itu." kata Dani masih ragu, tapi pelototan mata Caca menandakan kalau Dandi lagi-lagi mau mencari masalah. Padalah tadi kan mereka sudah akur.
"Wahh serius?...nanti sambut gue secara meriah Mar. Suruh si Ayu buat panggil nama gue dengan lantang." minta Tata yang gak sabar tampil dipanggung, mau apa sih dia? Stand up komedi? Kalau nyanyi sih gak mungkin suara aja lebih sumbang dari pedangang ember yang sering lewat depan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Sebelah? *Revisi*
Fanfiction(Fanfiction) - fiksi penggemar Mereka berbeda, tak sama, beda pemikiran, beda tujuan dan beda juga taraf hidupnya. Orang bilang mereka kayak langit dengan bumi, yang gak mungkin bertemu. Mereka juga sudah seperti layaknya air dan minyak sampai kapan...