Vote+comen gaes, karena mereka gratis selama kalian gak mager:v
—
"Zara... tunggu!" Dandi mencekal tangan Zara yang tengah memegang raketnya.
Zara hanya menatap sinis tangan Dandi yang mencekalnya lalu dengan perlahan Dandi melepaskannya.
"Sebenarnya lo kenapa?"
Dandi benar-benar bingung dengan cewek itu, kian lama ia merasa Zara makin menjauh.
"Gue gak apa-apa," katanya.
Mata Zara kembali memanas saat melihat wajah itu lagi, wajah Dandi dengan berbagai kenang lalu yang sulit tuk Zara hapus begitu saja.
Demi tak melihat rona wajah itu lagi, Zara kini lebih memilih hengkang dari hadapan Dandi daripada dia terus terjebak dalam skema rumit dan menerima bahwa hatinya belum sembuh seutuhnya.
>>>>(kilas balik)
Setelah flasmoob selesai, Zara berniat menemui Dandi dan mengembalikan jam tangan yang pernah Dandi berikan untuknya, entah dorongan apa yang membuat Zara begitu yakin tindakannya ini akan bisa membuat Dandi paham dengannya.
Tapi, semua telah dipatahkan oleh Dandi sendiri. Seperti kalah sebelum berperang Zara melihat Dandi telah bersama perempuan lain di backstage panggung.
Walau Zara tahu dia tak berhak atas Dandi, karena dia sadar kini Dandi bukan miliknya. Dandi bebas dekat dengan siapapun dan Zara tidak boleh melarang.
Memang dia siapa? Hanya mantan bukan. Tepatnya mantan yang belum bisa move on.
Ingin memaki dan mencela perempuan itu. Rasa hati ingin menyingkirkannya dari hidup Dandi. Apa karena perempuan itu Dandi berubah sikap padanya. Zara yakin.
Ckrek...
"Mbak, tolong aploud bersamaan dengan info lainnya ya.." Zara tersenyum kecil kepada jurnalis itu dan memberikan hasil jepretan kameranya.
"Oh oke Kak."
Seolah sudah di iyakan oleh sang jurnalis. Pagi-pagi sekali Zara telah mengumpulkan foto yang dia ambil saat SLA. Diantaranya ada foto Dandi bersama perempuan bermini dress putih.
Dari yang Zara tahu, perempuan itu bersekolah di SMK Tiada Tara yang merupakan adik dari Yuta mantan ketua Ketgas Semanja yang lulus tahun lalu.
Zara mulai mananam rasa benci terhadap Dandi, lelaki yang masih terukir namanya di hati seorang Zara Bayantari. Barangkali benci bisa menghapus nama itu secara perlahan.
"Tumben neng Zara pagi banget kesekolah, biasanya siswa-siswi pada capek karena masih hawa-hawa SLA." ucap Pak Harto yang tumben sekali melihat Zara datang pagi-pagi buta.
"Hehe..iya Pak"
Pak Harto atau yang sering disebut Pak Toto, lelaki yang sudah kepala empat itu hanya mengangguk.
"Kalau gitu saya ke kelas dulu." Ucap Zara lalu pergi melajutkan jalannya menuju kelas.
Koridor-koridor masih sepi, hanya ada cleaning servis yang tengah sibuk menyapukan sampah.
Zara berhenti ketika ia melihat sebuah papan buletin kosong, ide gila muncul di otaknya berbarengan dengan tangannya mengeluarkan foto-foto yang diambilnya waktu SLA kemarin.
Ketgas Semanja akhirnya memilih siswi sekolah sebelah setelah putus dari pacarnya(?)
Selesai menulis itu di atas fotonya, Zara menacapkan lembar itu ke papan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Sebelah? *Revisi*
Fanfiction(Fanfiction) - fiksi penggemar Mereka berbeda, tak sama, beda pemikiran, beda tujuan dan beda juga taraf hidupnya. Orang bilang mereka kayak langit dengan bumi, yang gak mungkin bertemu. Mereka juga sudah seperti layaknya air dan minyak sampai kapan...