Happy reading
Sudah tiga minggu arka koma, sudah tiga minggu juga nayya menemani arka di rumah sakit
"nay,kamu pulang dulu ya, nanti kalau arka sudah siuman tante kabarin"
"mmm, iya deh, kalo gitu nayya pamit pulang dulu ya tan"
Nayya memilih untuk pulang ke rumah sebentar ,ia ingin membersihkan tubuhnya dan kembali lagi ke rumah sakit
Selama diperjalanan nayya tak henti-hentinya memikirkan arka, sudah tiga minggu ia lewati tanpa adanya sosok arka
"maaf mba, ini macet"ucap sang supir
"gapapa ko pak, saya lagi ga buru-buru"ucap nayya sopan
Perjalanan kali ini membuat nayya bosan, ia mencoba memainkan handphone untuk mneghilangkan rasa bosan. Namun ia hanya membuka menu lalu mematikannya lagi, sungguh miris
Kini nayya sudah berada di rumahnya, ia mulai masuk ke dalam kamarnya, nayya mulai membersihkan tubuhnya
"bawa baju sekolah aja deh buat besok"gumam nayya
Nayya mengambil tas nya lalu memasukan baju serangam nya untuk besok, setelah siap ia menyampirkan tas nya ke bahu nya lalu keluar dari kamarnya
"kamu mau ke rumah sakit lagi nak?"tanya ina
"iya mah"
"yaudah hati-hati ya"ucap ina yang diangguki oleh nayya, lalu nayya mencium telapak tangan ina dan keluar rumah
Nayya kali ini memakai ojek online, karna ini sudah lumayan sore, pasti jalanan macet.
Hanya butuh waktu 20 menit untuk nayya agar sampai ke rumah sakit, setelah sampai ia segera turun dan membayar nya
"terimakasih pak"ucap nayya sopan
"sama-sama neng"
Nayya berjalan santai di koridor rumah sakit, sesekali ia tersenyum kepada suster yang menyapanya
Brukk
Tubuh nayya terjatuh kebelakang akibat dorongan seseorang, saat ia mendongakan kepalanya, terlihatlah citra, tapi untuk apa citra datang ke sini?
"citra"
"eh, lo nay"
Citra mengulurkan tangannya kepada nayya, yang disambut oleh nayya "ngapin lo kesini?"tanya nayya
"emm, an-u"ucap citra gugup
"kenapa?"
"gue cuma pengen tes darah aja"ucap citra bohong. Padahal tadi citra memutuskan selang infus di tubuh arka, hingga kini tidak ada seorang pun yang tahu bahwa selang infus arka sudah putus
"gue duluan ya"ucap citra tiba-tiba
Nayya heran mengapa citra seperti orang terburu-buru dan ketakutan,tapi nayya tidak memikirkan hal itu lebih panjang lagi
Nayya berjalan kembali ke arah kamar arka, namun ia melihat dari kejauhan bahwa reta sedang menangis, tapi kenapa reta memangis?
Nayya sedikit berlari untuk menghampiri reta "tante kenapa tan?"tanya nayya panik
Reta memeluk nayya dan menumpahkan semua air matanya "arka"hanya empat kata namun membuat nayya menegang seketika
"kenapa sama arka tan?"tanya nayya cemas
"selang infus nya arka putus nay"ucap reta lirih
"terus sekarang arka gimana tan?"tanya nayya
"lagi ditangani sama dokter nay"
Pintu rawat inap arka terbuka menampakan raka"untung saja ibu cepat memberi tahu saya, jika tidak bisa-bisa mas arka kehilangan nyawanya"ucap raka
" sekarang keadaannya gimana dok?"tanya nayya
"kondisi pasien sangat lemah, dan butuh istirahat lagi lebih lama"
"komanya dok?"tanya reta
"kemungkinan koma nya sudah terlewati, tapi kendalanya hanya selang yang terputus itu"ujar raka
"syukurlah"
"tapi saya melihat selang infus pasien seperti terputus oleh gunting"
"ha? Gunting?"beo nayya
"saya akan mneyelidiki ini dengan kamera cctv, jika ada berita terbaru saya akan hubungi ibu dan keluarga"ucap raka
"terimakasih dok"
Kini nayya dan reta memikirkan selang infus arka yang terputus
SUDAH DIREVISI
Next chapter jangan lupa vote and comment guys
KAMU SEDANG MEMBACA
Arkana [COMPLETED]
Teen FictionPART LENGKAP DAN SUDAH DIREVISI Rank: #4 in Arka-02 April 2020 -- Arka, nama lelaki itu. Lelaki yang mampu membuat semua wanita terpana termasuk nayya Dan. Sempurna. Satu kata yang mampu menggambarkan sosok arka Lelaki itu mempunyai aura tersendiri...