Chapter 28 - Di Tengah Hujan

3.3K 538 16
                                    

Sial, Felix pengen banget ngerutukin dirinya yang dengan nekat malah jalan nerobos hujan. Gara gara pikirannya yang tengah kalut, tanpa pikir panjang Felix langsung main pergi ninggalin rumah Seungmin gitu aja, bahkan payung yang dia bawa masih ketinggalan di rumah temennya itu.

Dan sekarang Felix mulai menyesali keputusannya itu, mengingat bibirnya yang udah mulai memucat dengan tubuh yang menggigil karena berada terlalu lama di bawah guyuran hujan.

Tap...tap...tap...

Samar samar Felix bisa ngedenger suara langkah kaki di atas genangan air, suaranya terdengar mendekat ke arahnya, namun Felix memilih untuk tak peduli dan tetap berdiri di tengah derasnya hujan.

Felix kemudian menengadahkan kepalanya yang sedari tadi menunduk, bersamaan dengan tubuhnya yang tertarik ke samping.

"C-Changbin" ucap Felix ragu karena pengelihatannya yang sedikit terganggu akibat hujan.

Tanpa mendapat jawaban, tubuh Felix udah diseret sama orang tadi, menuju ke tempat teduh untuk berlindung dari air yang terus terusan jatuh ke bumi, ya meski hal tersebut gak bisa mengubah fakta kalau pakaian Felix udah basah sepenuhnya.

"Lo ngapain sih berdiri kayak orang bego di sana?"

Felix kaget, apalagi setelah mengetahui kalau orang tadi bener bener Changbin, orang yang sama yang tengah ia hindari belakangan ini.

Tanpa ngejawab apa apa, Felix membalikkan tubuhnya dan hendak kembali menerobos hujan, kalau aja Changbin gak segera naha lengan Felix.

"Le-lepas!" ucap Felix pelan, dengan bibir yang menggigil.

"Gak, lo ikut gue." Changbin kemudian tanpa persetujuan langsung narik tangan Felix buat masuk ke dalam bangunan yang barusan mereka tempati untuk berteduh.

Felix kewalahan, dia serasa diseret sama Changbin, dan pada akhirnya mau gak mau Felix pasrah aja dan milih buat menyamai langkah Changbin.

Felix ngedarin pandangannya ke sekitar dan ngeliat beberapa orang yang sedang berlalu lalang.

"Kita mau kemana Bin?" tanya Felix bingung.

"Kamar kos gue." jawab Changbinb santai dengan tangan yang masih menarik lengan Felix.

Btw, Changbin selama ini memilih buat ngekos mengingat rumahnya yang terletak jauh dari sekolah, namun gak kayak kos pada umumnya, tempat ini sedikit lebih mewah mengingat biaya kos juga yang gak sedikit.

Yah intinya segala fasilitasnya terbayarkan dengan harga yang perlu Changbin keluarkan selama tinggal di sini, tapi tenang aja, Changbin ini termasuk ke dalam golongan keluarga berada.

Setelah ngelewatin beberapa anak tangga untuk sampai ke lantai dua, Changbin akhirnya berenti di depan pintu yang terletak dekat dengan tangga lalu mengeluarkan sebuah kunci dari saku jaketnya.

Changbin lalu membuka pintu tersebut dan ngajak Felix buat masuk ke dalem.

"Tunggu di sini." Changbin kemudian ngelepas pegangannya di lengan Felix lalu melenggang masuk ke dalam kamarnya, ninggalin Felix yang terbengong di depan pintu. Jadi kamar kos di sini cukup luas, bahkan ada satu lagi sekat buat kamar tidur dan juga kamar mandinya terletak di dalam, gak kayak kebanyakan kos pada umumnya.

Gak lama, Changbin kembali dateng dan lagi lagi narik lengan Felix tanpa seizin dari pemiliknya.

"Sori tadi kamar gue agak berantakan."

Felix gak ngerespon, bahkan dia masih diem aja setelah udah sampek di dalem kamar Changbin. Felix ngamatin kamar Changbin yang sesuai dengan dugaannya, didominasi dengan warna warna hitam.

Changbin jalan ke arah lemari pakaiannya lalu mulai nyari nyari pakaian ganti buat Felix.

"Lix, sori cuman ada ini aja, ini kayaknya pas di elo." ucap Changbin sambil nunjukin sebuah kaos hitam polos dan celana jeans selutut miliknya.

Felix yang dari tadi asik ngedarin pandangannya ke sana sini, seketika nolehin kepalanya ke Changbin dengan alis yang mengkerut bingung.

"Gue heran deh Bin, kenapa lo sok care kayak gini sih?" tanya Felix dengan nada sarkas.

Changbin yang gak ngerti sama ucapan Felix ikut ngerutin dahinya bingung.

"Maksud lo?"

Felix muter bola matanya lalu terkekeh sinis.

"Lo masih mau sok baik ke gue setelah ngepermaluin gue segitunya? Cih gak usah Bin, gue muak sama kelakuan lo,"

"Gue dari tadi udah tahan tahanin karena gak mau ribut sama lo, gue juga diem aja pas lo seret dengan seenaknya, tapi ngeliat perlakuan lo yang sok manis kayak gini, bikin gue muak tau gak."

Kata kata Felix entah kenapa terasa menyinggung Changbin dan sedikit menyulut emosinya.

"Maksud lo apaan Lix bilang gue sok baik lah, sok care lah?"

"Udahlah Bin, lo gak usah pura pura." Felix natep Changbin males kemudian membalikkan badannya dan mulai berjalan ke luar kamar Changbin.

"Gue gak pura pura, gue beneran peduli sama lo." ucapan Changbin ngebuat langkah Felix terhenti di ambang pintu.

"Jangan bercanda, gak lucu."

Changbin kesel, dia langsung jalan ke arah Felix dan sedikit narik tangan Felix sampek Felix sekarang berdiri ngehadep Changbin.

"Gue gak pernah bercanda Lee Felix." ucap Changbin dengan penuh penekanan di kalimatnya.

Felix mengangkat sebelah sudut bibirnya, tersenyum miris, Felix merasa dipermainkan okey.

"Bin, tolong jangan mainin perasaan gue, jangan bikin gue kembali di saat gue berusaha untuk pergi."

"Tapi gue gak mau lo pergi."

"CUKUP BIN, GUE MUAK." Felix meninggikan nada bicaranya, hilang sudah kesabarannya. Hey Felix itu udah cukup stress sama masalahnya dengan Hyunjin, ditambah lagi dengan Jeongin dan sekarang Changbin juga turut menyumbang masalahnya. Kepala Felix udah nyut nyutan sekarang, badannya juga masih menggigil kedinginan, yang pengen Felix lakuin cuman pulang, itu aja. Tapi kenapa Changbin masih tetep nahan dia di sini?

"Plis Bin, gue mohon." ucap Felix melas dengan ekspresi wajah putus asanya. Changbin tertegun dan secara tak sadar melepaskan tangan Felix.

"Maaf Bin, tapi gue minta sama lo, tolong jangan mainin perasaan gue lagi, gue udah mencoba untuk menghapusnya sebisa gue."

Tanpa menunggu lama lagi, Felix segera pergi dari sana, meninggalkan Changbin yang kini tengah mengacak rambutnya frustasi.

Tanpa menunggu lama lagi, Felix segera pergi dari sana, meninggalkan Changbin yang kini tengah mengacak rambutnya frustasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To Be Continue

Mampus lo Bin :)

Gue mau minta maaf buat typo yang bertebaran di setiap chapter, gue gak semoet revisi soalnya. Maaf juga buat komen yang lupa gue bales, tapi serius, komen kalian gue baca satu satu kok dan itu bikin gue ngakak...lebah sayang kalian <3

Tertanda, 05/01/2020

Bee, mendengarkan rintik hujan

Secret Admirer [Changlix] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang